Mengurai Tema Hari Guru Nasional

Mengurai tema hari guru nasional – Pemerintah melalui Kepres No. 78 Tahun 1994 telah menetapkan tanggal 25 November setiap tahun sebagai Hari Guru Nasional (HGN). Hal ini bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (HUT PGR).

Peringatan HGN setiap tahun selalu mengusung tema yang berbeda-beda. Pemerintah melalui Kemendikbud telah mengusung tema HGN tahun 2016 ini, “Guru dan Tenaga Kependidikan Mulia Karena Karya”.

Tema HGN ini cukup menggelitik dan menarik untuk diurai mengingat dinamika profesi guru dewasa ini.

Barangkali usia profesi guru sama dengan usia bumi. Sejak bumi terkembang dan diisi sudah ada yang namanya guru meskipun belum formal.

Tugas guru yang sudah diketahui secara luas adalah mengajar, mendidik dan melatih peserta didik.

Tugas ini berkaitan dengan upaya mempersiapkan anak bangsa dalam menyongsong masa depan yang lebih baik.

Anak bangsa hari ini akan menjadi generasi penerus dan pemimpin bangsa di masa depan.

Oleh sebab itu mutlak mempersiapkan anak bangsa dengan baik melalui karya guru hari ini.

#Guru Profesi Mulia

Guru merupakan profesi mulia di samping profesi lainnya. Hal ini juga sudah sejak dulu diketahui orang.

Peringatan GHN tahun ini, tentulah mengingatkan para guru merevitalisasi kemuliaan guru melalui karya-karya guru.

Karya guru secara nyata akan meningkatkan penghormatan dan penghargaan siswa, orangtua, masyarakat dan pemerintah terhadap guru.

Secara eksplisit, guru dimuliakan tidak hanya karena tugasnya mencerdaskan anak bangsa.

Membekali peserta didik dalam matra intelektual cerdas, sikap dan tingkah laku terpuji serta keterampilan dasar untuk menjalani kehidupan.

#Karya Nyata Guru

Di era sekarang, kemuliaan guru justru tumbuh dan berkembang melalui karya-karya inovatif guru itu sendiri.

Baik karya yang bersifat teknis maupun karya operasional, sehingga guru mampu berkiprah dalam pengembangan teknologi di bidang pendidikan, ilmu tepat guna, dan ilmu-ilmu sederhana lainnya yang dapat diterapkan dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.

Rilnya adalah, setidaknya guru mampu mengembangkan strategi, teknik  dan metode mengajar yang sudah ada menjadi lebih aplikabel dan efektif.

Aplikabel artinya dapat diterapkan sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah. Sedangkan efektif berarti tepat guna dan tepat sasaran dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Selain berkarya dalam teknologi pendidikan tersebut, guru juga dapat berkiprah menemukan atau menciptakan teknologi tepat guna sebagai ilmu terapan dari konsep/tema/pokok bahasan pelajaran yang diajarkan.

Misalnya di bidang bio-tekologi konvensional, internet dan jaringan komputer, blogging, bahkan bisnis online di dunia maya.

Tentunya, ini hanya segelintir contoh bidang karya guru dalam rangka meningkatkan penghargaan terhadap profesi guru.

#Pemanfaatan Teknologi untuk Publikasi Karya

Guru harus ‘melek’ dalam bidang teknologi, termasuk teknologi canggih. Paling tidak mengetahui dasar-dasar dari teknologi tersebut sehingga tidak ketinggalan dari peserta didik yang selalu berkecimpung dalam teknologi gadget, internet dan komputer.

Penguasaan teknologi memungkinkan guru untuk berkarya lebih banyak. Menghasilkan karya-karya ilmiah di bidang pendidikan setelah mempraktikkan berbagai kegiatan berkaitan dunia tulis-menulis, termasuk penelitian tindakan kelas (PTK), penelitian industri, bioteknologi, dan lain sebagainya.

Dengan perkembangan dunia teknologi internet dan jaringan komputer, serta media cetak dan elektronik dewasa ini, guru tidak lagi mengalami masalah dalam publikasi karya-karyanya.

Justru mempermudah para guru untuk mempublikasikan hasil karyanya sehingga karyanya bermanfaat bagi orang banyak.

Betapa banyak guru yang telah berkiprah mempublikasikan karya-karyanya melalui media cetak dan elektronik serta media internet tanpa mengganggu pelaksanaan tugas pokok sebagai guru.
Semoga dengan karya-karya guru, harkat dan martabat guru serta tenaga kependidikan semakin terangkat.

Semboyan/motto Guru Pahlawan Pembentuk Insan cendikia terwujud sesuai harapan. Dirgahayu Guru Indonesia.***