Pengangkatan Penghulu di Minangkabau

Pengangkatan penghulu di minangkabau - Teman-teman tahu nggak, siapa sih penghulu itu? Penghulu di Minangkabau adalah pemimpin kaum. Beliau diangkat oleh sanak kemenakannya. Gelar ‘Sako’ dan ‘Pusako’ yang disandangnya merupakan gelar turun-temurun, 'dari niniak turun ka mamak, dari mamak turun ka kamanakan’.

Ilustrasi gambar (Matrapendidikan.id)

Sebelum kita membahas tentang tata cara pengangkatan penghulu, kita harus mengetahui alasan mengapa diadakan pengangkatan penghulu tersebut.

Nah, untuk itu mari kita simak beberapa alasan diadakannya pengangkatan penghulu di Minangkabau:

1. Hiduik Bakarelaan

Hiduik bakarelaan artinya, pertukaran penghulu disebabkan karena penghulu yang lama sudah tidak sanggup lagi menjalankan tugasnya.

Sebagaimana pepatah mengatakan: " Bukik lah tinggi, lurah lah dalam ", sehingga ia perlu diganti.

2. Mati Batungkek Budi
Mati batungkek budi maksudnya adalah penghulu yang meninggal dunia dalam keadaan masih memegang jabatan kepenghuluannya.

Sedangkan orang yang menerima jabatan kepenghuluan selanjutnya disebut batungkek budi. Gelar pusaka dihimbaukan di tanah sirah, yang artinya pusara.

Keadaan seperti ini segera mengadakan helat untuk menegakkan kepenghuluannya.

3. Mambangkik Batang Tarandam
Mambangkik batang tarandam artinya, mengangkat seorang penghulu setelah gelar pusaka sudah lama terpendam yang disebabkan karena kekurangan alat untuk melaksanakannya.

4. Malakekkan Baju Talipek
Malakekkan baju talipek artinya, gelar pusaka tidak dipakai. Dalam hal ini bukan alat yang kurang, tetapi orang yang akan menyandang gelar tersebut tidak ada.

Ini mungkin disebabkan karena orang yang berhak menyandang gelar pusaka masih kecil sehingga gelar pusaka dilipat dahulu, menunggu dia akil baligh dan berakal.

Setelah ia besar dan akil baligh, barulah diadakan pengangkatan penghulu.

5. Manurunkan Nan Tagantuang
Manurunkan nan tagantuang artinya, mengangkat seorang penghulu dengan alasan pengangkatan sudah lama tertangguh karena belum mendapat kesepakatan dari kaum kemenakan terhadap calon pengganti penghulu, sehingga  gelar pusaka digantung dahulu.

6. Babalah Siba Baju
Babalah siba baju atau disebut juga dengan padi sarumpun dibagi duo, artinya menambah penghulu baru karena anak kemenakan bertambah banyak.

7. Mangguntiang Siba Baju
Mangguntiang siba baju artinya, mendirikan penghulu baru karena ada persengketaan diantara beberapa kaum dalam menentukan calon pengganti penghulu.

8. Gadang Manyimpang
Gadang manyimpang artinya, mendirikan penghulu baru oleh suatu kaum yang ingin memisahkan diri dari kepemimpinan yang telah ada.

#Syarat-syarat menjadi penghulu

Nah sobat, setelah kita mengetahui alasan mengapa diadakannya pengangkatan penguhulu tersebut, kemudian kita juga harus mengetahui syarat-syarat menjadi seorang penghulu.

Adapun syarat- syarat menjadi seorang pemghulu antara lain adalah sebagai berikut:


1. Laki-laki
Seorang penghulu haruslah laki-laki, tidak boleh perempuan. Karena penghulu adalah pemimpin, maka laki-laki adalah pemimpin bagi kaum perempuan.

2. Baik Bibitnya
Maksudnya, orang tuanya berasal dari keluarga yang baik-baik, sehingga berguna sebagai jaminan akhlaknya.

3. Baligh dan Berakal
Seorang penghulu haruslah orang dewasa, berakal dan berpendidikan, serta teguh dan tegas dalam segala tindakan.

4. Berilmu
Penghulu harus mempunyai ilmu pengetahuan tentang adat, agama, termasuk undang-undang dan hukum adat serta memiliki ilmu pengetahuan umum menurut zaman.

5. Adil
Penghulu tidak boleh berat sebelah. Maksudnya, semua kemenakan dianggap sama, baik yang kandung maupun yang tidak. Penghulu harus adil dan tidak boleh pilih kasih.

6. Arif Bijaksana
Penghulu harus mempunyai perasaan yang halus, berpikiran tajam, cerdik-cendikiawan dan paham akan yang tersirat.

7. Tabligh
Tabligh artinya menyampaikan. Seorang penghulu hendaklah menyampaikan sesuatu yang baik kepada masyarakat.

8. Pemurah
Penghulu harus bersedia memberi nasihat-nasihat kepada siapa saja yang menghendaki.

9. Tulus
Seorang penghulu harus memiliki sifat yang lurus dan benar.

10. Sabar
Seorang penghulu hendaklah berlapang dada dan beralam luas.

11. Kaya
Penghulu hendaklah orang yang berada, sehingga ia tidak menyusahkan anak kemenakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Nah teman- teman tahu tidak? Ternyata, penghulu juga mempunyai pantangan atau larangan loh. Teman-teman ingin tahu? Mari kita simak uraian berikut:

1. Marah
Marah adalah pantangan seorang penghulu dalam pergaulan sehari- hari, lebih- lebih dalam acara rapat/ musyawarah.

Penghulu tidak dibenarkan memerahkan muka dan menuturkan kata-kata yang menyinggung perasaan orang yang mendengar.

2. Menghardik
Penghulu tidak boleh menghardik. Ia harus bersikap lembut dan tenang  serta manis tegur sapanya.

3. Menyingsingkan Lengan Baju
Penghulu hendaklah senantiasa tertib dalam setiap gerak geriknya, karena selain menjadi suri teladan yang baik, penghulu juga harus di hormati dan disegani oleh anak kemenakannya.

4. Berlari, menjunjung atau memanjat
Pantangan ini gunanya untuk menjaga martabat, kehormatan, dan harga diri seorang penghulu.

#Pantangan Seorang Penghulu

Nah, teman-teman udah tahu ya, mulai dari alasan diadakannya pengangkatan penghulu, syarat- syarat menjadi seorang penghulu, serta pantangan dari seorang penghulu.

Terakhir, kita akan membahas tentang cara- cara pengangkatan penghulu. Ada beberapa cara yang harus dilalui dalam pengangkatan penghulu, yaitu diantaranya sebagai berikut:

1. Menentukan Baniah
Menentukan baniah maksudnya, menentukan calon penghulu yang akan diangkat oleh kaum yang patut menyandang gelar penghulu.

Pemilihan calon ini harus di rundingkan terlebih dahulu baik buruk calon penghulu tersebut.

2. Dituah Dicilakoi
Dituah dicilakoi artinya, calon penghulu diperbincangkan baik buruknya dalam suatu rapat khusus yang dihadiri oleh lelaki dan wanita dalam kaum itu.

Keputusan rapat dibawa ke dalam rapat keluarga saparuik ( keluarga berdasarkan garis keturunan ibu ).

Di sini "dituah dicilakoi" lagi sesuai dengan sifat- sifat yang harus dimiliki seorang penghulu.

3. Penyerahan Baniah
Setelah di peroleh kata sepakat, perlu di undang penghulu setungku untuk menerima penyerahan baniah.

Penghulu setungku maksudnya penghulu- penghulu yang akan sehilir- semudik nantinya dengan calon penghulu dalam memimpin masyarakat nagari.

Dalam rapat penghulu setungku ini, juga di beri kesempatan untuk hadirnya anak dan pinak, serta andan dan pasumandan untuk mengenal calon penghulu lebih dekat.

4. Manakok Hari
Manakok hari artinya, menentukan kapan perhelatan berlangsung. Manakok hari juga ditentukan dalam rapat penghulu setungku.

Di sini anak kemenakan membagi- bagi tugas untuk dikerjakan pada perhelatan nanti.

5. Pelaksanaan Upacara Menegakkan Penghulu atau Melewakan Gala
Untuk peresmian pengangkatan calon penghulu menjadi penghulu bagi nagari, di adakan jamuan seisi nagari dengan maksud agar gelar itu dapat di ketahui oleh pihak umum.

Dalam menjamu ini berlakulah apa yang di katakan dengan mengisi adat yaitu manurunkan jamua, artinya mengeluarkan padi dari rangkiang dan menyembelih hewan .
Jangan lupa baca: Tradisi Adat Kematian Pangulu Suku di nagari Taluk

Oke, sobat. Demikianlah uraian tentang hal-hal yang berhubungan dengan pengangkatan penghulu di Minangkabau. Semoga bermanfaat dan terima kasih. (*Penulis: Fauzia)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel