PR Itu, Manfaat atau Beban?

PR itu manfaat atau beban? – PR, pasti yang terbersit di benak anda ketika mendengar kata ini adalah pekerjaan yang membebankan. PR (pekerjaan rumah) adalah pekerjaan sekolah yang harus dikerjakan oleh seorang siswa di rumah.

Ilustrasi gambar (pixabay.com)

Pekerjaan rumah tentunya sudah menjadi elemen yang tak terpisahkan dari kehidupan seorang siswa, mulai dari tingkat dasar (TK/SD), menengah (SMP/SMA), sampai tingkat pendidikan tinggi sekalipun (universitas/perguruan tinggi).

Karena terlalu akrabnya dengan PR inilah, banyak sekali ungkapan-ungkapan para siswa terhadap PR, misalnya "PR lagi... PR lagi..." atau "tiada hari tanpa PR". Namun ada juga siswa yang menganggap PR adalah sebuah konsekuensi logis yang harus dihadapi oleh seorang siswa.

Akan tetapi banyaknya PR yang diberikan pihak sekolah, sepertinya akan membuat siswa semakin sulit untuk membagi waktunya dengan baik.

Boleh jadi para siswa mengerjakan PR hanya untuk menghindari hukuman dan tidak lagi menjadikan PR sebagai sarana untuk meningkatkan kemampuan akademisnya.
PR pada dasarnya diberikan kepada siswa untuk membantu mereka mengembangkan kemampuan dan memahami materi pelajaran yang diberikan guru di sekolah.

Namun karena keterbatasan waktu tatap muka dalam memberikan materi pelajaran di kelas, guru perlu menambahkan latihan-latihan di luar jam sekolah, seperti di rumah.

Melihat posisi PR sebagai latihan tambahan, maka seharusnya PR menjadi kegiatan ekstrakurikuler, dengan demikian porsinya harus berbeda dengan pelajaran di sekolah.

Namun kebanyakan yang terjadi sekarang ini, pekerjaan rumah menjadi kewajiban utama yang dibebankan kepada siswa.
Baca juga: Haruskah Memberi PR kepada Siswa?
Saya tidak tahu, apakah kalian semua setuju dengan saya. Tapi jangan dianggap serius artikel ini yah guys karena inikan hanya sekedar opini yang saya berikan kepada kalian semua.

Sekian informasi yang dapat saya sampaikan. Ada salah kata saya mohon maaf. Mudah-mudahan dapat bermanfaat, ambil selalu yang positifnya, yah guys. Terima kasih. (*Penulis: Denis Pahlevi)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel