Memicu Semangat Berkarya Cerdaskan Anak Bangsa

Memicu semangat berkarya cerdaskan anak bangsa –  Dinamika perkembangan hidup berbangsa dan bernegara akhir-akhir ini diharapkan tidk akan memengaruhi kondisi psikologis Pahlawan Pembangun Insan cendikia. Justru sebaliknya, suhu politik yang semakin menghangat akan memicu semangat para guru untuk terus berjuang dan berkarya sesuai tugas dan profesinya.

Memang, tak dapat dipungkiri kalau kondisi kekinian akan mempengaruhi dinamika sikap dan tingkah laku serta perhatian masyarakat, terutama peserta didik di lembaga sekolah. Mereka menyaksikan bagaimana kondisi kekinian sikap dan tingkah laku orang-orang dewasa melalui media cetak, elektronik maupun jaringan internet.


Perjuangan pahlawan pembangun insan cendikia yang bernama guru itu tidak semakin bertambah ringan menghadapi peserta didik. Guru berjuang untuk mencerdaskan intelektual, budi pekerti dan keterampilan anak bangsa. Sementara sebagian peserta didik masih kurang menyadari hal itu.

Perjuangan guru tidak hanya menghadapi dinamika peserta didik yang menunjukkan intensitas tinggi. Guru juga berhadapan dengan sistem pendidikan yang kerap berubah-ubah. Kebijakan dan keputusan para pengelola bidang pendidikan sering membuat guru ‘bingung’.  

Tantangan juga muncul dari dalam diri dan keluarga guru sendiri. Guru harus berjuang menghadapi tantangan internal sendiri. Guru yang memiliki keluarga; istri/suami dan anak serta saudara dan kerabat sering merasa terabaikan akaibat kesibukan melaksanakan tugas demi mencerdaskan anak bangsa.

Tentu saja kondisi seperti diuraikan di atas tidak akan mengendurkan semangat para guru. Profesi guru adalah profesi yang mulia. Dengan memicu semangat berkarya akan menambah kemuliaan profesi guru, sebagaimana tema yang diusung oleh pemerintah dalam memperingati Hari Guru Nasional (HGN) tahun ini.
Oleh sebab itu para pendidik yang sudah berjuluk profesional maupun belum, tenaga kependidikan dan orangtua peserta didik  terus memicu semangat untuk mewariskan generasi penerus bangsa yang berkualitas. Kelak mereka akan menjadi pemimpin bangsa di negeri ini, minimal pemimpin di dalam lingkungan keluarga.***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel