Gaya Hidup di Era Kemajuan Teknologi
Agustus 30, 2017
Gaya hidup di era kemajuan teknologi - Gaya hidup (lifestyle) saat ini seakan menjadi kebutuhan utama bagi seseorang di era moderen ini. Aktulisasi gaya hidup sebagai kebutuhan, terlihat secara nyata melalui sikap dan tingkah laku individu maupun kelompok tertentu dalam kehidupan sehari-hari.
Trend dan model rambut, pakaian, serta kebiasaan individu atau kelompok, pemilikan gadget dan mengikuti arus di media sosial, hanyalah beberapa contoh kecil aktualisasi diri sebagai salah satu kebutuhan hidup.
Sebenarnya istilah gaya hidup bukan lahir sekarang ini, melainkan sudah ada semenjak awal abad 20 lalu. Seorang psikolog berkebangsaan Austria, Alfred Adler menggunakan istilah gaya hidup yang pertama kali. Perluasan makna gaya hidup yang dipakai saat ini mulai digunakan sejak tahun 1961.
Relativitas gaya hidup
Orang sering mengkategorikan gaya hidup itu menjadi beberapa kelompok, seperti gaya hidup moderen, gaya hidup segat, gaya hidup hemat dan gaya hidup bebas. Gaya hidup moderen ditandai dengan penampilan status sosial yang luar biasa. Rasa gengsi yang tinggi, mengikuti perkembangan produk teknologi terkini untuk dimiliki serta mementingkan duniawi.
Gaya hidup sehat tercermin dalam pola hidup sehari-hari untuk menjaga kesehatan. Pola makan dan istirahat teratur. Menjaga kebugaran tubuh agar tetap sehat dan awet muda. Sedangkan pola hidup hemat ditandai dengan kebiasaan menabung dan berinvestasi untuk kepentingan masa datang.
Gaya hidup tersebut sebenarnya bersifat relatif. Artinya, tergantung dari sudut mana orang memandangnya. Contoh sederhana relativitas gaya hidup adalah model rambut dan trend pakaian yang selalu berubah mengikuti perkembangan informasi dari produk teknologi.
Berbagai model rambut dan trend pakaian yang disajikan oleh media informasi dipandang oleh golongan anak dan remaja, dianggap sebagai panutan yang patut ditiru. Apalagi model yang digunakan oleh media tersebut sosok orang terkenal seperti artis, pemain sepakbola, dan lain sebagainya.
Namun orang dewasa memandangnya sebagai sesuatu yang berlebihan jika mereka tiru dan pakai. Dapat dikatakan, gaya hidup dapat dijadikan sebagai contoh. Namun di sisi lain bisa menjadi hal yang tabu.
Gaya hidup yang dapat diterima dan diikuti secara global adalah pola makan teratur, makanan yang sehat dan bergizi serta halal, cara berpakaian sopan dan menutup aurat, pola hidup hemat, dan ememanfaatkan waktu sebaik-baiknya.
Sedangkan gaya hidup yang tidak sesuai dengan budaya dan perilaku adat ketimuran antara lain; berkata-kata kotor, makan sembarangan atau buang sampah tidak pada tempatnya, berhura-hura, dan lain sebagainya.
Pengaruh kemajuan teknologi
Gaya hidup individu dan kelompok tertentu tidak terlepas dari peranan kemajuan teknologi khususnya teknologi di bidang informasi. Media informasi dengan mudah dikonsumsi oleh semua kelompok dalam waktu sangat singkat.
Gaya hidup luar dengan mudah masuk ke suatu negara melalui media teknologi. Namun demikian, penyerapan gaya hidup dari luar belum tentu sesuai dengan nilai budaya sosial suatu bangsa. Filtrasi merupakan langkah antisipasi dari pengaruh atau dampak negatif gaya hidup dari luar.
Gaya hidup luar yang sesuai dan cocok dengan budaya bangsa akan dipakai dan dikembangkan sebagai aset budaya bangsa. Sebaliknya, gaya hidup luar yang tidak sesuai bahkan bertentangan dengan tata nilai yang dianut harus ditolak dengan tegas.
Berdasar bahasan singkat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa gaya hidup merupakan kebutuhan aktualisasi diri individu maupun kelompok tertentu. Pola hidup yang dianut tercermin dalam kebiasaan, minat, aktivitas, pendapat.
Pola ini dapat dijadikan panutan atau contoh namun bisa juga menjadi sesuatu yang tabu jika aktualisasikan dalam struktur sosial masyarakat.***