Melatih Anak Mandiri Perlu Dimulai Sejak Kecil
Februari 02, 2017
Melatih anak mandiri perlu dimulai sejak kecil –
Sikap mandiri pada anak seyogyanya sudah dikembangkan sejak dini di lingkungan
keluarga. Kebiasaan-kebiasaan sederhana dalam lingkungan rumah tangga sudah
diperkenalkan kepada anak secara nyata.
Namun kebiasaan tersebut perlu disesuaikan dengan kondisi fisik dan taraf perkembangan berpikir sang anak.
Banyak kebiasaan sederhana yang dapat dilatihkan kepada anak di rumah. Misalnya, merapikan selimut ketika bangun tidur, menyusun buku-buku yang bertebaran di lantai, menyapu lantai dan lain sebagainya.
Karakter mandiri tersebut akan berkembang setelah anak memasuki bangku sekolah. Penerapan sikap mandiri dikembangkan melalui contoh dan keteladan dengan porsi yang meningkat dari sebelumnya.
Di
sekolah, pembelajaran yang berlangsung mestinya mengakomodasi upaya
meningkatkan kemandirian anak belajar. Mencari dan menggali sumber serta bahan
belajar secara mandiri untuk meraih prestasi belajar memuaskan.
Sementara
di rumah, kualitas kemandirian anak ditingkatkan oleh orangtua. Misalnya,
kebiasaan pada anak untuk merapikan selimut dan tempat tidur, membersihkan kamar,
belajar mandiri untuk menyelesaikan persoalan belajar dan lain sebagainya.
Kebiasaan
lain pada anak untuk mengembangkan kemandiriannya antara lain; mencuci sepatu,
kaus, dan peralatan sekolah lainnya.
Mungkin hasil pekerjaan sang anak kurang
memuaskan anak. Namun tugas orangtua selanjutnya adalah memberikan bimbingan
agar pekerjaan yang dilakukan anak menjadi lebih baik disertai contoh yang mudah
diterima anak.
Pada
gilirannya kelak, sang anak dapat membenahi peralatan sekolahnya dengan baik.
Orangtua tak perlu repot lagi dengan pembenahan seragam sekolah anak,
perlengkapan belajar dan sebagainya. Ini sudah dapat dilakukan oleh anak secara
mandiri.
Kebiasaan
hidup mandiri akan memberikan kesempatan pada anak tanpa selalu tergantung pada
orang tua manakala mereka memasuki masa remaja.
Ketika anak harus memilih kost,
anak bisa melakukan pekerjaan sehari-hari tanpa keluhan dan masalah berarti.
Anak
remaja tidak perlu banyak di-cimpungi oleh orangtua karena mereka sudah terbiasa
hidup mandiri dengan pekerjaan sehari-hari sebagai siswa maupun mahasiswa.
Memanjakan
anak dengan selalu men-cimpungi pekerjaan sehari-hari berdampak pada
ketidakmandirian anak setelah dewasa.
Anak merasa tidak mampu atau merasa
kesulitan untuk memecahkan persoalan sehari-hari. Sebentar-sebentar mengadu
pada orangtua, meskipun sesungguhnya persoalan atau pekerjaan itu dapat mereka
selesaikan sendiri.
Anak
yang sudah terbiasa mandiri sejak kecil, tentu saja akan memudahkan orangtua
di kemudian hari. Paling tidak orangtua dapat fokus dengan pekerjaan rutinnya
tanpa banyak terbebani oleh masalah anak yang sudah berangkat remaja atau
dewasa.
Baca juga : Pentingnya Mengembangkan Sikap Mandiri pada Anak
Toh, mereka dapat melakukan pekerjaan atau menyelesaikan persoalannya
sendiri. Sebaliknya, anak yang kurang terlatih mandiri, selalu dimanjakan, justru sering menjadi bumerang bagi orangtua kelak di kemudian hari.***