Pondasi Pendidikan Anak di Lingkungan Keluarga
Februari 21, 2017
Pondasi pendidikan anak di lingkungan
keluarga – Punya anak laki-laki atau perempuan, laki-laki dan
perempuan sama saja. Itu memang benar. Namun dalam proses pendidikan anak,
memiliki anak lebih satu orang akan memiliki perbedaan berarti.
Bagi orangtua, tugas mendidik anak laki-laki dan perempuan memiliki beban tersendiri. Anak laki-laki kelak akan menjadi pemimpin, paling tidak pemimpin di rumah tangganya. Sebagai pemimpin, anak laki-laki perlu didiik sejak dini menjadi calon pemimpin yang baik.
Bertanggung
jawab terhadap anggota keluarga karena di tengah keluarga anak laki-laki itu
akan menjadi suami dan ayah yang baik. Memiliki karakter yang baik agar menjadi
tauladan bagi anggota keluarganya.
Anak
perempuan, kelak akan menjadi ibu rumah tangga. Menjadi ibu dari anak-anaknya,
serta jadi istri yang baik dari seorang suami. Anak perempuan menjadi calon ibu
rumah tangga, mengurus rumah tangga dengan penuh perhtian.
Jika
anak perempuan kelak harus bekerja di luar rumah tangga, menyokong ekonomi
rumah tangga maka seorang ibu harus dapat membagi waktu antara kerja dan rumah
tangga. Jadi, seorang ibu harus mampu berperan ganda, sebagai ibu rumah tangga
dan sebagai wanita bekerja.
Strategi
pendidikan anak di rumah tangga yang paling ideal adalah berlandaskan
nilai-nilai keagamaan. Semua itu perlu diupayakan sejak dini di lingkungan
keluarga. Akan hal ini, sebenarnya semua orangtua sudah mengetahui dan
memakluminya.
Berikut
poin-poin penting berkaitan dengan pendidikan anak dengan pondasi agama di
rumah tangga.
1.Semua
anggota keluarga taat menjalankan perintah Allah SWT dan rajin beribadah.
2.Pola
pendidikan dalam keluarga bersifat demokratis dan menganut nilai toleransi
kemanusiaan.
3.Pemberian
penghargaan (reward) dan hukuman (punishman) dalam keluarga.
4.Setiap
anggota keluarga mengetahui, memahami dan menjalankan tugasnya masing-masing.
5.Sikap
dan tindakan bekerja sama dan gotong royong dalam mengahdapi setiap masalah
yang dihadapi keluarga.
6.Adanya
sikap saling terbuka dan membuka diri antara kedua orangtua maupun dengan
anggota keluarga.
7.Saling
nasehat menasehati antara satu anggota keluarga dengan anggota keluarga yang
lain.
8.Memiliki
sikap optimis dalam mewujudkan dan mencapai harapan dan cita-cita.
9.Saling
menghormati, memberikan dukungan moral-spiritual di antara sesama anggota
keluarga.
Baca juga : Konsep Pendidikan Anak di Lingkungan Keluarga
10.Pemimpin
rumah tangga mampu bertindak tegas, bersikap adil dan bijaksana namun penuh
toleransi.***