Pondasi Pendidikan Anak di Lingkungan Keluarga

Pondasi pendidikan anak di lingkungan keluarga – Punya anak laki-laki atau perempuan, laki-laki dan perempuan sama saja. Itu memang benar. Namun dalam proses pendidikan anak, memiliki anak lebih satu orang akan memiliki perbedaan berarti.

Bagi orangtua, tugas mendidik anak laki-laki dan perempuan memiliki beban tersendiri. Anak laki-laki kelak akan menjadi pemimpin, paling tidak pemimpin di rumah tangganya. Sebagai pemimpin, anak laki-laki perlu didiik sejak dini menjadi calon pemimpin yang baik.

Bertanggung jawab terhadap anggota keluarga karena di tengah keluarga anak laki-laki itu akan menjadi suami dan ayah yang baik. Memiliki karakter yang baik agar menjadi tauladan bagi anggota keluarganya.

Anak perempuan, kelak akan menjadi ibu rumah tangga. Menjadi ibu dari anak-anaknya, serta jadi istri yang baik dari seorang suami. Anak perempuan menjadi calon ibu rumah tangga, mengurus rumah tangga dengan penuh perhtian.

Jika anak perempuan kelak harus bekerja di luar rumah tangga, menyokong ekonomi rumah tangga maka seorang ibu harus dapat membagi waktu antara kerja dan rumah tangga. Jadi, seorang ibu harus mampu berperan ganda, sebagai ibu rumah tangga dan sebagai wanita bekerja.

Strategi pendidikan anak di rumah tangga yang paling ideal adalah berlandaskan nilai-nilai keagamaan. Semua itu perlu diupayakan sejak dini di lingkungan keluarga. Akan hal ini, sebenarnya semua orangtua sudah mengetahui dan memakluminya.
Berikut poin-poin penting berkaitan dengan pendidikan anak dengan pondasi agama di rumah tangga.

1.Semua anggota keluarga taat menjalankan perintah Allah SWT dan rajin beribadah.

2.Pola pendidikan dalam keluarga bersifat demokratis dan menganut nilai toleransi kemanusiaan.

3.Pemberian penghargaan (reward) dan hukuman (punishman) dalam keluarga.

4.Setiap anggota keluarga mengetahui, memahami dan menjalankan tugasnya masing-masing.

5.Sikap dan tindakan bekerja sama dan gotong royong dalam mengahdapi setiap masalah yang dihadapi keluarga.

6.Adanya sikap saling terbuka dan membuka diri antara kedua orangtua maupun dengan anggota keluarga.

7.Saling nasehat menasehati antara satu anggota keluarga dengan anggota keluarga yang lain.

8.Memiliki sikap optimis dalam mewujudkan dan mencapai harapan dan cita-cita.

9.Saling menghormati, memberikan dukungan moral-spiritual di antara sesama anggota keluarga.
Baca juga : Konsep Pendidikan Anak di Lingkungan Keluarga
10.Pemimpin rumah tangga mampu bertindak tegas, bersikap adil dan bijaksana namun penuh toleransi.***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel