Agar Siswa Tidak Tinggal Kelas Hindari 5 Hal Ini
Maret 23, 2017
Agar tidak tinggal kelas hindari 5 hal
ini
– Tak seorang pun siswa yang ingin tinggal kelas. Begitu pula orangtua siswa,
tak seorang pun yang mau anaknya tidak naik kelas. Tinggal kelas berarti
kerugian. Rugi dalam hal materi, biaya sekolah maupun waktu setahun.
Namun tidak semua siswa yang menunjukkan sikap dan perbuatan yang menandakan keinginannya untuk tidak naik kelas. Begitu halnya dengan orangtua siswa. Hanya peduli untuk menyekolahkan anaknya namun sangat minim memperhatikan anaknya dalam proses pendidikan.
Ketika
semua telah terjadi, saat pengumuman kenaikan kelas, ternyata siswa gagal naik
kelas. Orangtua marah terhadap anak maupun guru di sekolah. Akhirnya sadar dan
menyesal, kegagalan terjadi akibat kelalaian.
Merasa
malu pada teman atau pada sesama orangtua siswa. Menyadari telah rugi akan waktu dan biaya
sekolah. Lebih dari itu, bagi siswa merasa bersalah pada orangtua.
Tapi
tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki kelalaian dalam belajar. Kealpaan
memperhatikan putra putri dalam proses pendidikan anak di rumah.
Jika
ingin naik kelas maka jangan pernah lakukan poin berikut ini di sekolah maupun
di rumah.
1.Suka bolos belajar
Semua
siswa mengakui bolos itu tidak baik, merugikan diri sendiri. Tapi hal itu
terlupakan saat kebiasaan bolos itu kambuh lagi. Siswa tanpa pikir panjang
dengan alasannya sendiri meninggalkan kelas atau sekolah sekalipun.
Akibat
suka bolos siswa pasti ketinggalan pelajaran. Banyak materi pelajaran yang
terlewatkan. Akhirnya jadi malas untuk mengejar ketinggalan itu. Ketika ulangan
harian atau ujian, soal-soal dijawab asal-asalan. Nilai akan anjlok. Makanya
hindari perilaku menyimpang ini sesegera mungkin.
2.Sering durhaka pada guru
Yang
perlu dihindari juga adalah melawan atau dongkol pada guru. Apalagi sempat
mengeluarkan kata-kata verbal yang menyakitkan hati guru. Hm, siswa juga sudah
tahu kalau durhaka pada guru berdampak tidak baik.
Tetapi
disaat terlupa atau emosi tidak terkendali, hal itu sering dilakukan oleh siswa
terhadap guru. Rupanya sikap itu sudah terbiasa sejak di rumah, suka membantah
orangtua. Jangankan guru di sekolah,
orangtua sendiri sudah berani membantahnya.
Agar
naik kelas jangan lakukan hal ini terhadap guru. Jika terlanjur segeralah
meminta maaf kepada guru bersangkutan. Toh, guru-guru itu pasti memberi maaf
jika siswa meminta maaf dengan ikhlas.
3.Malas belajar
Malas
adalah sikap alamiah seorang manusia. Namun malas berkepanjangan menjadi suatu
penyakit yang susah diatasi. Jangan turuti kehendak hati ketika kebiasaan
tersebut dirasa merugikan diri siswa sendiri. Resikonya hasil belajar jadi
jelek semua sehingga beresiko tinggal kelas.
Kesadaran
dan motivasi diri adalah senjata ampuh untuk menyerang rasa malas untuk
belajar. Belajar bukan untuk orang lain, untuk orangtua apalagi untuk guru.
Belajar itu untuk diri sendiri, supaya berilmu pengetahuan, supaya hidup
menjadi lebih mudah seperti halnya orang-orang yang giat belajar.
4.Jarang membuat tugas atau PR
Memang,
tugas rumah yang diberikan guru adakalanya tidak sedikit. Namun ketahuilah
bahwa tujuannya agar siswa belajar di rumah, siswa jadi paham dengan pelajaran
yang dijelaskan oleh guru.
Simak : Tips Mengerjakan PR
Makanya,
siswa jangan enggan mengerjakan tugas di rumah. Setiap ada tugas di rumah segera
kerjakan karena bisa jadi soal-soal ulangan atau ujian semester berasal dari
tugas rumah yang diberikan guru.
5.Cuek terhadap ulangan dan ujian
Sikap
siswa sama saja apakah sedang ujian atau tidak. Cara belajar tidak berubah.
Bahkan tidak sempat mengulang pelajaran saat ujian berlangsung. Soal ujian
dijawab asal-asalan, bahkan main tebak-tebakan belaka dengan pilihan jawaban
soal ujian.
Harapan
menjawab soal ulangan/ujian hanya memanfaatkan kesempatan untuk menyontek hasil
pekerjaan teman. Kalau paket soal sama boleh jadi kesempatan itu datang, jika
paket soal beda, apanya yang mau dicontek pada teman?
Baca juga : Usahakan Tidak Menyontek dalam Ujian
Nah,
itulah 5 hal yang perlu dihindari atau jangan dilakukan agar siswa tidak
tinggal kelas. Jika siswa tetap juga melakukannya dan ternyata bisa juga naik
kelas. Tentu ada sesuatu yang perlu dipertanyakan di sekolah siswa tersebut.***