Ingin Jadi Guru Bahasa Inggris, Jadinya Guru Fisika
Mei 04, 2017
Ingin jadi guru bahasa inggris, jadinya
guru fisika - Sejak kecil aku telah bercita-cita untuk
menjadi seorang guru. Anggapanku waktu itu, guru adalah orang hebat. Guru itu serba
tahu karena mampu menjawab pertanyaan murid dan juga pertanyaan dari orangtua.
Ketika
kelas 2 sekolah dasar, aku sering datang berkunjung ke rumah guru kelasku.
Kebetulan beliau, ibuk Zafridal Tuti, tinggal di rumah pamanku. Untuk sampai ke
tempat tinggal buk guru, aku harus jalan kaki sepanjang 5 kilometer dari rumah
orangtuaku.
Menjelang
waktu magrib, aku sudah sampai di rumah guruku. Pagi hari aku langsung ke
sekolah bersama guruku naik angkutan pedesaan. Aku telah mempersiapkan pakaian
sekolah dan buku pelajaran untuk esok harinya.
Aku
telah menyaksikan sendiri bagaimana seorang guru di sekolah maupun di rumah.
Oleh sebab itu keinginan untuk menjadi guru semakin menggebu-gebu.
Simak : Jadi Guru Itu Menyenangkan
Tamat
sekolah dasar aku masuk ke SMP. Aku begitu kagum dengan guru bahasa Inggris. Aku
belajar bahasa Inggris bersama ibuk Farida. Dalam fikiranku, ibu Farida adalah
seorang guru bahasa Inggris yang fasih dan lancar berbahasa Inggris.
Kemudian
di kelas 2 dan 3 belajar bahasa Inggris bersama ibuk Indrawati. Beliau juga
sangat mahir berbahasa Inggris sehingga memotivasiku untuk bisa berbahasa
Inggris. Motivasi yang kuat membuat aku selalu memperoleh nilai bahasa Inggris
yang sangat bagus.
Barangkali,
semua itu karena aku sangat menyukai mata pelajaran bahasa Inggris. Begitu pula
dengan guru bahasa Inggris, saya sangat menghormati beliau. Itu pula alasan
mengapa aku ingin jadi guru bahasa Inggris.
Sampai
memasuki sekolah menengah atas, keinginan untuk menjadi seorang guru bahasa
Inggris masih ada. Namun kenyataannya,
pilihan bahasa Inggris saat mengikuti UMPTN tidak lolos. Aku justru lulus pada
jurusan Fisika di UNP (waktu itu bernama IKIP Padang).
Ya,
mungkin karena di SMA aku belajar di jurusan ilmu Fisika. Aku bersama Saldi
Isra (sekarang, anggota Hakim Agung Mahkamah Konstitusi), Hendra Syarifuddin
(sekarang ,Wakil Dekan II FMIPA UNP), sama-sama belajar di jurusan ilmu Fisika di SMA.
Fisika
itu sangat sulit. Begitu fikiranku ketika hendak memasuki perguruan tinggi
keguruan di IKIP Negeri Padang. Tidak ada jalan lain selain harus belajar
dengan baik selama di bangku perkuliahan, begitu tekadku.
Karena
alasan keadaan ekonomi keluarga, aku terpaksa bekerja sambil kuliah. Bekerja
apa saja asal dapat menghasilkan uang untuk membantu meringankan beban keuangan
orang tuaku.
Kadang-kadang
aku bekerja sebagai penjual surat kabar eceran. Bekerja sebagai buruh bangunan.
Membantu familiku berjualan dengan mendorong gerobak es.
Simak juga : Keputusan Sang Putra Sulung
Bekerja
sambil kuliah menyebabkan aku tidak dapat menyelesaikan program strudi tepat
pada waktunya. Setelah terlambat satu semester, akhirnya aku di wisuda. Dua
tahun kemudian, aku berhasil menjadi seorang guru PNS mata pelajaran Fisika.***