Ketika Siswa Menerima Karma

Ketika siswa menerima karma – Kita semua pasti sudah tahu apa itu karma atau hukum karma. Yaitu balasan atas sikap dan perbuatan seseorang terhadap orang lain. Hanya saja, istilah karma atau hukum karma lebih cenderung dipakai sebagai balasan atas sikap dan perbuatan yang merugikan orang lain.

Misalnya, seseorang yang sering mengecewakan orangtua lain, suatu saat juga akan menerima pembalasan, atau karmanya. Wah, ternyata dalam dunia asmara juga dikenal istilah karma.

Hukum karma menimpa siapa saja, termasuk siswa. Jika siswa melawan kepada guru siswa akan kesulitan menerima pelajaran ataupun menghadapi ujian. Gimana sih, kok siswa bisa terima karma juga? Ada yang statusnya masih siswa gak? Yang masih berstatus siswa, wajib baca! Benar atau gak sih tulisan ini.

Jadi begini lho, hari biasa saat kita belajar, banyak bukan siswa yang sering ngobrol meskipun ada guru,saat guru bicara didepan kita malah mengabaikannya? Kebayang gak, bagaimana perasaan guru saat kita tidak menghargainya? Nah, itu lah hebatnya guru,  memiliki  kesabaran yang luar biasa.

Hari terus berganti, saatnya ujian datang. Perasaan gugup mulai menghampiri dan saatnya siswa menerima balasan sikap dan perbuatan (karma). Lho, kenapa saat ujian jadi gugup? Karma apa coba?

Memang benar, orang bijak berkata: “Apa yang kamu tanam itulah yang akan kamu petik, jika engkau mengawali dengan kebaikan, maka berakhir juga dengan kebaikan, jika engkau mengawali dengan keburukan, maka akan berakhir dengan keburukan juga. Yang menabur angin, ia yang akan menuai badai”

Habat bukan? Kita aja yang terlalu lengah. Biasanya kita tak mendengar guru saat teori, sekarang saatnya guru berbicara saat ujian. Pernahkah kalian mengalami hal ini? Nah, bagaimana rasanya saat kita membutuhkan ketenangan, eh malah pengawas ujian bicara? Gak fokus, bukan?

Setidaknya siswa mengerti bagaimana perasaan guru saat kita tidak mendengarkannya, saat kita mengabaikan, bahkan tidak menghargainya. Oleh karena itu, mulai dari sekarang, ubahlah tingkah laku kita. Belajarlah menghormati guru. Salam siswa dan kawula muda.(*Penulis : Andini Meysi Ullanda)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel