Mengenjot Mutu Pendidikan di Sekolah

Menggenjot mutu pendidikan di sekolah – Saat ini semua sekolah tengah mempersiapkan tahun pelajaran baru 2017/2018. Persiapan tersebut ditandai dengan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), kemudian dilanjutkan dengan kegiatan lokakarya di sekolah bersangkutan.

Unsur pimpinan sekolah; Fauzi SPd (kepala sekolah), Jab Sri Arinda SPd (waka kurikulum) dan waka kesiswaan, Ropi'u SPd (matrapendidikan.id)

PPDB di beberapa sekolah dimulai dengan promosi sekolah melalui media yang ada. Ada yang melalui selebaran yang dikirim ke sekolah-sekolah rayon terdekat.

Mengirim utusan sekolah dalam kegiatan resmi seperti kegiatan perpisahan dan kegiatan lainnya.

Ada pula wadah promosi sekolah calon penerima peserta didik baru melalui kegiatan keolahragaan, kesenian dan bentuk-bentuk kegiatan lainnya yang digemari oleh peserta didik.

Bagi daerah yang memiliki sarana radio swasta, media ini dimanfaatkan untuk promosi sekolah dengan harapan menjaring calon peserta didik baru sebanyak mungkin.

Minimal memenuhi kuota rombongan belajar (rombel).

Pertanyaannya adalah apakah langkah promosi tersebut sudah efektif dalam menjaring peserta didik baru? Tentu saja jawabannya ada pada masing-masing sekolah yang sudah melakukan itu dari tahun ke tahun.

#SMPN 2 Lintau Buo

Mulai tahun pelajaran 2017/2018, SMPN 4 Lintau Buo berganti nama menjadi SMPN 2 Lintau Buo. Perubahan nama tersebut juga dialami oleh sekolah/madrasah yang ada di Kecamatan Lintau Buo dan Lintau Buo Utara.

Guru mata pelajaran dan wali kelas rapat koordinasi peningkatan mutu sekolah (matrapendidikan.id)

SMPN 2 Lintau Buo berubah nama menjadi SMPN 1 Lintau Buo. Kemudian MTsN Pangian menjadi MTsN 9 Tanah Datar.

Begitu pula dengan MAN 3 Batusangkar di Batu Bulat Kecamatan Lintau Buo Utara menjadi MAN 3 Tanah Datar.

Untuk jenjang pendidikan SMP/MTs, perubahan nama tersebut boleh jadi tidak menjadi masalah, termasuk dalam PPDB. Mengapa?

Calon siswa baru di jenjang pendidikan ini berasal dari SD/MI dalam rayon sekolah bersangkutan.

Hal itu juga berlaku pada SMPN 2 Lintau Buo yang memiliki rayon dengan beberapa buah sekolah dasar di Kecamatan Lintau Buo.

Seperti diketahui, sekolah ini tidak melakukan promosi intensif dalam menerima calon murid baru.

Namun demikian target rombel tahun pelajaran 2017/2018 sudah tercapai, seperti yang dilangsir oleh Kepala SMPN 2 Lintau Buo, Fauzi SPd dan didampingi oleh Waka Kurikulum, Jab Sri Arinda SPd dan Waka Kesiswaan, Ropiu SPd

#Lokakarya sekolah

Seperti dikemukakan dalam informasi sebelumnya, SMPN 2 Lintau Buo (ex.SMPN 4 Lintau Buo) sudah melakukan kegiatan lokakarya sekolah.

Lokakarya mendatangkan narasumber dari Pengawas Satuan Pendidikan Dinas Pendidikan Kabupaten tanah datar.

Selain membahas sistem penilaian Kurikulum 2013 (Kurtilas), lokakarya juga menetapkan wali kelas tahun pelajaran 2017/2018. Wali kelas berperan penting dalam menggenjot mutu pendidikan di sekolah.

Dapat dikatakan, guru adalah ujung tombak peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Sedangkan wali kelas merupakan wakil orangtua murid di sekolah untuk meningkatkan kualitas sekolah.

Dalam aspek manajemen, pemberdayaan peranan kepala sekolah, wakil kepala sekolah, kepala urusan tata usaha, serta unit yang ada di sekolah menjadi target utama mendongkrak prestasi belajar siswa.

Faktanya memang, beberapa tahun terakhir SMPN 2 Lintau Buo mengalami degradasi mutu pendidikan dalam aspek akademis.

Perolehan rata-rata hasil UN dalam beberapa tahun terakhir masih belum menggembirakan.

Kondisi realistis ini menjadi pemicu motivasi bagi kepala sekolah dan unsur pimpinan untuk memacu prestasi akademik siswa.

Tentunya tanpa mengesampingkan prestasi non akademis yang sudah dicapai oleh sekolah ini.

Jadi, memberdayakan peran guru mata pelajaran, wali kelas dan unsur pimpinan, merupakan strategi tepat dalam menggenjot kualitas pendidikan di sekolah. (Admin)***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel