Motivasi Belajar Siswa Menurun, Ini Alternatif Solusinya

Motivasi belajar siswa menurun, ini alternatif solusinya – Belajar di bulan puasa Ramadhan menjadi tantangan tersendiri bagi sebagian siswa. Motivasi belajar siswa, tidak dapat dielakkan, akan menurun selama bulan puasa Ramadhan.

Secara lahiriah, puasa itu menahan diri dari rasa lapar dan haus serta hal lain yang membatalkan ibadah puasa itu sendiri.

Belajar dalam bulan puasa perlu didasari oleh keimanan dan ketaqwaan. Tanpa didasari nilai keimanan dan ketaqwaan, amatlah sulit bagi siswa untuk mengikuti proses belajar selama bulan Ramadhan.

Pembelajaran selama bulan ramadhan di sekolah, berlangsung hanya sekitar dua minggu.

Setiap hari siswa mengikuti pembelajaran keagamaan seperti tadarus, tahfizh, shalat sunat dhuha dan lain sebagainya.

Di luar sekolah, siswa juga mengikuti pembelajaran serupa. Di masjid atau mushalla tempat siswa berdomisili diadakan pembelajaran imtaq.

Dengan demikian, hari-hari siswa selalu belajar dan beribadah selama bulan ramadhan.

#Efektifkah pembelajaran di sekolah?

Untuk mengetahui efektif atau tidaknya pembelajaran di sekolah pada bulan ramadhan, dapat dilihat dari kehadiran siswa.

Berapa orang siswa yang mengikuti pembelajaran dengan baik dari ke hari selama bulan ramadhan? Atau apakah siswa hadir sebanyak pembelajaran di luar bulan ramadhan?

Jika tidak demikian, berarti pembelajaran sebagaimana yang diterapkan selama bulan ramadhan perlu dikaji ulang.

Pengkajian dilakukan bukan untuk menghentikan belajar di sekolah selama bulan puasa.

Pengkajian dilakukan terutama ditujukan untuk menciptakan efektivitas belajar siswa di bulan ramadhan.

#Alternatif solusi masalah

1.Jika pembelajaran berlangsung dengan guru di sekolah dan ternyata kurang efektif, maka alternatif solusinya adalah mendatangkan guru imtaq dari luar sekolah.

Misalnya mendatangkan guru mengaji di TPA/TPSA. Atau jika perlu mendatangkan penceramah kondang di sekitar wilayah sekolah berada. Guru di sekolah berperan mendampingi guru tersebut dalam kegiatan pembelajaran.

2.Teknik dan model pembelajaran imtaq dilaksanakan secara bervariasi. Ini di luar kebiasaan pembelajaran di luar bulan ramadhan.

Pembelajaran melibatkan seluruh siswa dalam bentuk interaksi timbal balik. Misalnya, dalam tadarusan, guru pembimbing memberikan kesempatan dialog tentang bacaan siswa.

Kepiawaian guru pembimbing sangat dituntut dalam model pembelajaran ini.

3.Tempat belajar divariasikan. Biasanya siswa belajar di ruang kelas, namun sekali-kali di lakukan di mushalla atau mesjid di sekitar sekolah.

Jika perlu, pembelajaran ini dilakukan di luar ruang kelas. Misalnya, di koridor kelas, di bawah pohon rindang dengan resiko siswa harus membawa meja dan kursinya. Ini kalau perlu.

4.Kegiatan perlombaan. Kegiatan perlombaan selama belajar di sekolah dalam bulan puasa dinilai efektif dalam pembelajaran selama bulan puasa.

Panitia perlombaan dari pihak siswa. Skedul perlombaan dibimbing oleh guru pembimbing.

Tentunya banyak jenis perlombaan yang dapat dilakukan, seperti lomba tahfizhul Qur’an, lomba tilawah, lomba puisi islami, lomba ceramah islami, dan lain sebagainya.
Demikianlah tawaran mengatasi masalah menurunnya motivasi belajar siswa selama bulan ramadhan.

Pihak sekolah perlu kreatif dalam menciptakan kondisi belajar siswa di bulan puasa namun tidak bertentangan dengan aturan dan kebijakan pemerintah daerah. Semoga menjadi bahan inspirasi bagi semuanya.***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel