Motivasi Belajar Siswa Menurun, Ini Alternatif Solusinya
Juni 08, 2017
Motivasi belajar siswa menurun, ini alternatif solusinya – Belajar di bulan puasa Ramadhan menjadi tantangan
tersendiri bagi sebagian siswa. Motivasi belajar siswa, tidak dapat dielakkan,
akan menurun selama bulan puasa Ramadhan.
Secara lahiriah, puasa itu menahan diri dari rasa lapar dan haus serta hal lain yang membatalkan ibadah puasa itu sendiri.
Belajar dalam bulan puasa perlu didasari oleh keimanan dan ketaqwaan. Tanpa didasari nilai keimanan dan ketaqwaan, amatlah sulit bagi siswa untuk mengikuti proses belajar selama bulan Ramadhan.
Pembelajaran
selama bulan ramadhan di sekolah, berlangsung hanya sekitar dua minggu.
Setiap
hari siswa mengikuti pembelajaran keagamaan seperti tadarus, tahfizh, shalat
sunat dhuha dan lain sebagainya.
Di
luar sekolah, siswa juga mengikuti pembelajaran serupa. Di masjid atau mushalla
tempat siswa berdomisili diadakan pembelajaran imtaq.
Dengan demikian,
hari-hari siswa selalu belajar dan beribadah selama bulan ramadhan.
#Efektifkah pembelajaran di sekolah?
Untuk
mengetahui efektif atau tidaknya pembelajaran di sekolah pada bulan ramadhan, dapat
dilihat dari kehadiran siswa.
Berapa orang siswa yang mengikuti pembelajaran
dengan baik dari ke hari selama bulan ramadhan? Atau apakah siswa hadir
sebanyak pembelajaran di luar bulan ramadhan?
Jika
tidak demikian, berarti pembelajaran sebagaimana yang diterapkan selama bulan
ramadhan perlu dikaji ulang.
Pengkajian dilakukan bukan untuk menghentikan belajar
di sekolah selama bulan puasa.
Pengkajian
dilakukan terutama ditujukan untuk menciptakan efektivitas belajar siswa di
bulan ramadhan.
#Alternatif solusi masalah
1.Jika
pembelajaran berlangsung dengan guru di sekolah dan ternyata kurang efektif,
maka alternatif solusinya adalah mendatangkan guru imtaq dari luar sekolah.
Misalnya mendatangkan guru mengaji di TPA/TPSA. Atau jika perlu mendatangkan
penceramah kondang di sekitar wilayah sekolah berada. Guru di sekolah berperan
mendampingi guru tersebut dalam kegiatan pembelajaran.
2.Teknik
dan model pembelajaran imtaq dilaksanakan secara bervariasi. Ini di luar kebiasaan
pembelajaran di luar bulan ramadhan.
Pembelajaran melibatkan seluruh siswa
dalam bentuk interaksi timbal balik. Misalnya, dalam tadarusan, guru pembimbing
memberikan kesempatan dialog tentang bacaan siswa.
Kepiawaian guru pembimbing
sangat dituntut dalam model pembelajaran ini.
3.Tempat
belajar divariasikan. Biasanya siswa belajar di ruang kelas, namun sekali-kali
di lakukan di mushalla atau mesjid di sekitar sekolah.
Jika perlu, pembelajaran
ini dilakukan di luar ruang kelas. Misalnya, di koridor kelas, di bawah pohon
rindang dengan resiko siswa harus membawa meja dan kursinya. Ini kalau perlu.
4.Kegiatan
perlombaan. Kegiatan perlombaan selama belajar di sekolah dalam bulan puasa
dinilai efektif dalam pembelajaran selama bulan puasa.
Panitia perlombaan dari
pihak siswa. Skedul perlombaan dibimbing oleh guru pembimbing.
Tentunya banyak
jenis perlombaan yang dapat dilakukan, seperti lomba tahfizhul Qur’an, lomba
tilawah, lomba puisi islami, lomba ceramah islami, dan lain sebagainya.
Baca juga : 6 Tips Belajar Selama Bulan Puasa
Demikianlah
tawaran mengatasi masalah menurunnya motivasi belajar siswa selama bulan
ramadhan.
Pihak sekolah perlu kreatif dalam menciptakan kondisi belajar siswa
di bulan puasa namun tidak bertentangan dengan aturan dan kebijakan pemerintah
daerah. Semoga menjadi bahan inspirasi bagi semuanya.***