Aturan Sekolah 5 Hari Akhirnya Dibatalkan
Juni 20, 2017
Aturan sekolah 5 hari akhirnya dibatalkan – Alangkah
terkejutnya admin dan rekan guru ketika membaca berita di salah satu web portal
nasional yang menyatakan bahwa kebijakan sekolah lima hari dibatalkan oleh
presiden RI.
Pasalnya,
pembatalan kebijakan 5 hari sekolah terjadi tak lama berselang setelah diturunkan
artikel pendidikan tentang hari sekolah di bawah judul, Menyimak Aturan 5 HariSekolah.
Sebagai
blogger dan seorang guru di salah satu sekolah menengah pertama, kenyataan itu
membuat admin kebingungan. Akhirnya admin segera menurunkan artikel berkaitan
dengan hari sekolah dengan judul, Sekolah 5 Hari Dibatalkan.
Terlepas
dari persoalan yang terjadi dalam proses penerbitan Permendikbud RI Nomor 23
Tahun 2017. Sebagai seorang guru, kebijakan pemerintah (presiden RI) harus
diterima apa adanya.
Pembatalan
kebijakan tersebut sudah dapat dimaklumi alasannya. Toh, kebijakan 5 hari
sekolah juga tak lepas dari kekurangan dan kelebihannya jika benar-benar
diterapkan di sekolah.
Penguatan
Pendidikan Karakter (PPK) sebagaimana misi kebijakan 5 hari sekolah, juga bisa
dilakukan dengan cara lain, selain kebijakan hari sekolah sebagaimana tertuang
dalam Permendikbud RI Nomor 23 Tahun 2017 tersebut.
Memang diakui, bentuk kegiatan guru dan peserta didik dalam Permendikbud RI Nomor 23 Tahun 2017 tersebut sangat bagus. Kegiatan guru memenuhi beban kerja diulas dengan jelas, begitu pula pelaksanaan kegiatan peserta didik dalam rentang waktu 5 hari di sekolah.
Jika pun dibatalkan, namun poin-poin dalam Permendikbud RI tersebut patut dipedomani dalam kegiatan pengembangan pendidikan karakter anak di sekolah.
Perlu diketahui, guru
telah lebih dulu aktif dan kreatif mengembangkan pendidikan karakter di
sekolah. Berbagai strategi dan pencerahan telah diperoleh para guru dan orangtua
dalam menerapkan bagaimana pendidikan karakter anak di sekolah
maupun di rumah.
Baca juga : Strategi Pengembangan Pendidikan Karakter
Tinggal
lagi bagaimana para guru dan orangtua siswa mengefektifkan pendidikan karakter
anak di sekolah maupun di rumah.***