Kalau Sama Jomblo, Lantas Kenapa?
Agustus 04, 2017
Kalau sama jomblo, lantas kenapa? – Ombak
samudera Indonesia menggulung menuju pasir Pantai Muaro Lasak. Saling
kejar-kejaran, seakan berpacu hendak menghempaskan diri di areal pasir yang
terbentang sepanjang pantai.
Nun
jauh disana, laut luas terlihat membiru. Seakan menghapus batas kaki langit
dengan permukaan samudera. Justru pemandangan seperti semakin membuat aku kagum
dengan ciptaan Yang Maha Kuasa.
Tak
seorang pun manusia pelukis handal di dunia ini yang mampu mengalahklan lukisan
pemandangan karya Sang Pencipta tersebut.
Saat
aku terpesona memandang laut biru. Aku tersentak sesaat. Sesosok bayangan
melintas pelan persis di hadapanku. Menghalangi pandanganku sesaat. Membuyarkan
pikiranku.
Perempuan
bertubuh sintal itu berjalan pelan dengan kepala ditekuk. Sepertinya dia
menyimpan sesuatu kesedihan. Akhirnya aku tak ambil pusing dengan keadaan gadis
bertopi pet itu.
Namun
tak lama berselang gadis itu kembali dan sudah berdiri di dekatku.
“Boleh
saya duduk, Uda?” katanya mohon izin
untuk menempati bangku tempat duduk. Kebetulan hanya aku sendiri yang duduk di
tempat itu.
“Oh,
tentu. Silahkan.”
“Terima
kasih,”
Tak
enak kalau tidak saling bertegur sapa dengan gadis cantik di sampingku ini.
Lantas aku menoleh ke arahnya.
“Sendirian
ke tempat ini?” tanyaku memecah suasana diam.
“Ya,
seperti yang Uda lihat sekarang,.” jawabnya seraya tersenyum, getir.
“Oh,”
“Uda
juga sendirian?”
“Nggak,
sekarang sudah berdua dengan adik...” sahutku enteng dan sedikit bergurau.
Gadis
itu tersenyum. Kini senyumnya tak lagi segetir tadi. Aku jadi kagum pada diriku
sendiri. Ternyata aku pandai juga bergurau. Buktinya, gadis di sampingku ini
tersenyum manis.
Tak
enak kalau tidak berkenalan dengan manis di sampingku.
“Hm,
kenalkan…Nama Uda, Samsir…” ujarku seraya menyodorkan tangan. Gadis itu
membalas uluran tanganku seraya menyebutkan namanya.
“Meilan…”
Meski
baru berkenalan namun antara aku dan Meilan terlihat sangat akrab. Seakan-akan
sudah saling kenal sudah lama.
“Kamu
sudah punya pacar, Meilan?” tanyaku kemudian.
“Emangnya
kenapa, Uda?”
“Hm,
gak ada apa-apa. Cuma pengin tanya aja,”
“Menurut
Uda Samsir gimana?”
“Belum…”
“Kalau
sudah tau kenapa bertanya lagi?”
“Oh,
jadi masih jomblo juga ya? Koq bisa sama…”
“Sama
apanya?”
“Sama-sama
jomblo…hehehe.”
“Ah,
Uda ini bisa aja…”
“Tapi
benar begitu, bukan?” kilahku.
“Iya
deh…lantas kenapa, Uda? Tanya Meilan memandangku penuh arti.
Simak juga : Disini Cinta bersemi Disini Cinta Berakhir
Aku
tak kuasa menjawab. Tapi dari relung hati paling dalam aku merasakan sesuatu
yang tak pernah kurasakan selama ini. Inikah yang dikatakan jatuh cinta pada
pertemuan pertama?***