Keluarga Pembelajar Dukung Prestasi Anak di Sekolah
Agustus 11, 2017
Keluarga pembelajar dukung prestasi anak di sekolah – Kemajuan
belajar seorang anak di sekolah tidak terlepas dari peran orangtua di
lingkungan keluarga. Anak berpeluang meraih prestasi belajar memuaskan jika
kedua lingkungan belajar tersebut saling mendukung.
Rumah
pada hakikatnya adalah lingkungan belajar kedua anak setelah di sekolah. Oleh
sebab itu di rumah perlu konsep keluarga pembelajar. Konsep ini mengandung
makna setiap anggota keluarga menciptakan nuansa belajar.
Keluarga
pembelajar dimulai dari orangtua. Komunikasi antara sesama orangtua di rumah,
antara orangtua dengan anak, diusahakan mengandung unsur belajar. Ketika anak
mengalami permasalahan belajar, orangtua dapat membantu menyelesaikan masalah
tersebut.
Selain
itu, orangtua dapat mendelegasikan tugas bantuan tersebut kepada saudaranya
dalam keluarga. Orang tua pembelajar itu tidak mesti harus belajar sebagaimana
lazimnya anak belajar di rumah. Melainkan menciptakan situasi dan kondisi agar
anak dapat belajar dengan baik.
Situasi
dan kondisi untuk mendorong anak untuk menjadi pembelajar paling sedikit
ditentukan oleh 4 poin berikut ini:
1.Fasilitas belajar
Fasilitas
belajar merupakan semua alat dan sarana yang dapat mendukung anak belajar
sebagaimana mestinya. Buku pelajaran dan buku-buku lainnya sebagai penunjang belajar
hanyalah salah satu dari sekian banyak fasilitas belajar.
Fasilitas
belajar lainnya yang tak kalah penting adalah alat dan media yang memungkinkan
anak untuk megakses internet. Paling tidak anak dapat mengkases internet
melalui fasilitas gadget berupa handpone (HP) selluler, tablet, dan lain
sebagainya.
Fasilitas
dimaksud dapat digunakan anak untuk mengeksplorasi ilmu pengetahuan maupun
untuk menyelesaikan persoalan belajar anak. Tentu saja, kedua orangtua perlu
mengawasi anak dalam pemanfaatan internet sebagai sumber belajar bagi anak.
2.Waktu belajar
Orangtua
perlu memberi kesempatan waktu belajar yang cukup kepada anak. Caranya adalah
mengingatkan anak jika mereka lalai untuk belajar. Selain itu tidak membebani
mereka dengan pekerjaan yang menyita waktu mereka. Hal ini terutama ketika anak
menghadapi ulangan maupun saat menjalani ulangan di sekolah.
3.Motivasi belajar
Motivasi belajar adalah modal utama bagi anak menjadi seorang pembelajar. Dengan banyak
membaca, banyak pula ilmu pengetahuan yang diperoleh. Selain itu banyak membaca
akan memperluas wawasan seseiorang.
Jika
anak mengikuti suatu kontes atau perlombaan berkaitan dengan prestasi belajar,
anak mendapat peluang besar untuk mencapai hasil yang terbaik. Begitu pula
dalam meraih prestasi belajar akademik di sekolah.
4.Penghargaan berupa hadiah
Anak
akan termotivasi belajar jika orangtua memberi penghargan secara nyata. Maksud penghargaan
disini adalah hadiah berupa materi atau benda. Mungkin sebagai orangtua atau
praktisi pendidikan, penghargaan seperti ini dianggap kurang kuat dalam
meembangun motivasi anak.
Namun
kenyataannya, betapa banyak anak yang bersemangat belajar setelah mendapat
penghargaan berupa materi ketika mereka meraih prestasi belajar. Namun
penghargaan verbal seperti pujian, tak dapat dikesampingkan dalam membangun
motivasi belajar anak.
Dengan
menciptakan suasana yang mendorong anak belajar di rumah akan tercipta suatu
keluarga pembelajar dengan ciri budaya membaca dan menggali ilmu pengetahuan
melalui fasilitas yang ada.