Perlukah Pemilihan Guru Favorit di Sekolah?
Agustus 18, 2017
Perlukah pemilihan guru favorit di
sekolah – Pemilihan guru favorit di sekolah mungkin masih jarang
dilaksanakan. Berbeda dengan pemilihan Guru Berprestasi atau Guru Teladan yang
dilaksanakan secara berkala dan berlanjut setiap tahunnya.
Pemilihan
Guru Berprestasi atau Guru Teladan biasanya dilakukan oleh organisasi profesi guru
bekerja sama dengan instansi lain dan promotor.
Seleksinya dimulai dari tingkat sekolah,
kecamatan, kabupaten/kota, provinsi sampai tingkat nasional.
Landasan
hukum pelaksanaan prediket guru tersebut dikeluarkan oleh pemerintah melalui
organisasi PGRI.
Tentu saja, teknik pelaksanaan dan biaya penyelenggaraannya
diatur dalam payung yuridis tersebut.
Bagaimana
dengan pemilihan prediket Guru Favorit di sekolah? Lazimnya, pemilihan guru favorit dilaksanakan selama ini oleh
pihak sekolah.
Prosedur dan teknik pelaksanaannya di serahkan pada panitia dari OSIS.
Biaya penyelenggaraan kegiatan ini dibebankan pada sekolah. Untuk masa sekarang, masalah biaya mungkin menjadi alasan utama untuk meniadakan kegiatan pemilihan Guru Favorit di sekolah.
Prediket
guru favorit di sekolah barangkali bersifat subjektif. Artinya, pilihan guru
favorit tergantung kemauan siswa pada umumnya. Pilihan ini juga sangat dipengaruhi hubungan personal seorang guru dengan semua siswa di sekolah.
Akan tetapi secara global, pelaksanaan pemilihan guru favorit di sekolah akan bernilai tambah bagi siswa
maupun guru. Sayangnya nilai tambah tersebut tidak nampak secara kuantitas.
Nilai
tambah dimaksud di atas dapat dipandang dalam 5 hal berikut ini:
1.Belajar demokrasi
Praktik
nyata demokratisasi di sekolah adalah keikutsertaan siswa dalam proses
pemilihan.
Misalnya proses pemilihan ketua kelas dan perangkat kelas sehingga
didapat struktur pengurus kelas.
Selain itu, melalui utusan perwakilan kelas diadakan
pemilihan pengurus OSIS setiap tahun.
Begitu pula pemilihan guru favorit secara langsung. Di
pihak siswa sendiri hal ini bermanfaat untuk menumbuhkembangkan sikap dan budaya demokrasi.
2.Kedekatan guru dengan siswa
Guru
yang terpilih menjadi guru favorit adalah sebuah indikasi kedekatan guru dengan siswa,
baik dalam proses belajar maupun komunikasi di luar sekolah.
Selain itu siswa belajar bagaimana berkomunikasi yang baik dengan guru.
Bagi
guru sendiri, pemilihan guru favorit dapat meningkatkan motivasi mengajar, mendorong guru untuk berkarakter
lebih tajam dan panutan bagi siswa.
3.Latihan pelaksana kegiatan
Bagi
panitia pelaksana dari siswa, kegiatan pemilihan guru favorit akan menjadi
ajang latihan mengadakan acara dan kegiatan.
Kelak bila diterjunkan ke tengah
masyarakat, siswa sudah berpengalaman untuk menjadi anggota panitia kegiatan atau acara.
4.Aktualisasi guru idola
Setiap
siswa akan mengidolakan guru masing-masing sesuai selera dan kemauan siswa. Sekali lagi, idola siswa tersebut
akan bersifat subjektif.
Namun dalam ranah berpikir yang lebih luas, guru favorit merupakan aktualisasi guru idola masing-masing siswa.
5.Ajang berbagi pengalaman
Pemilihan
guru favorit dari sisi hubungan antar personal guru akan meningkatkan
profesionalisme guru.
Pemilihan guru favorit akan memotivasi guru untuk saling
berbagi pengalaman tentang pendekatan terhadap siswa.
Setiap guru akan
melakukan pendekatan dan metode tidak
sama terhadap siswa. Selain itu juga berbagi strategi dan metode mengajar
sukses yang diterapkan oleh guru.
Dengan demikian tercipta semacam keseragaman pola tindakan terhadap pemecahan persoalan mengajar yang berasal dari siswa.
Pertanyaannya sekarang, masih perlukah pemilihan guru favorit itu diadakan di
sekolah? Namun perlu atau tidak tergantung pada persepsi guru dan pimpinan sekolah terhadap prediket guru favorit. Sekian dan terima kasih.***