Senyum dan Keceriaan Guru
Agustus 29, 2017
Senyum dan keceriaan guru – Apa
yang diharapkan seorang siswa seperti aku pada guru di sekolah? Jawaban yang
pasti adalah ilmu pengetahuan yang bermanfaat. Ilmu yang akan menolong siswa
kelak. Untuk bekal menyambung sekolah ke tingkat sekolah yang lebih tinggi.
Jika
tidak dapat melanjutkan sekolah, bekal ilmu yang diberi guru akan digunakan
untuk mencari kerja sesuai ijazah. Mungkin yang lebih perlu, ilmu yang diberi
guru digunakan sebagai bekal di masyarakat.
Sebagai
seorang siswa, aku memang tidak pintar namun tidak juga bodoh. Aku tak pernah
juara di kelas sejak kelas 7 sampai sekarang.
Namun setiap menerima rapor semester
berada dalam peringkat 10 besar.
Aku
memang kurang menyukai mata pelajaran tertentu. Mata pelajaran itu aku anggap
sangat susah dipikirkan oleh otakku. Tetapi sungguh, aku tak pernah
membeda-bedakan guru di sekolah.
Dari
beberapa mata pelajaran yang kuanggap susah. Aku masih berharap kepada guru. Bagaimana pun sulitnya mata pelajaran
yang diajarkan guru.
Aku akan berusaha untuk mempelajarinya. Kuharap ada
sesuatu yang membuat aku betah mengikuti pelajaran.
Sesuatu
yang kumaksud adalah senyum dan keceriaan guru. Ketika otakku mulai pusing
menerima pelajaran. Senyum… dan keceriaan guru dalam mengajar. Seakan melebihi ampuhnya
obat yang kuminum mana kala aku mengalami sakit kepala.
Senyum
dan keceriaan guru… telah menahan diriku untuk tidak meninggalkan kelas. Sebaliknya,
bertahan di dalam kelas… sampai jam pelajaran berakhir.
Walaupun akhirnya,
pelajaran yang disampaikan guru sekedar tinggal dalam buku catatan pelajaranku.
Sekian. (*Penulis : Herman Patikawa, Jakarta)