Senyum dan Keceriaan Guru

Senyum dan keceriaan guru – Apa yang diharapkan seorang siswa seperti aku pada guru di sekolah? Jawaban yang pasti adalah ilmu pengetahuan yang bermanfaat. Ilmu yang akan menolong siswa kelak. Untuk bekal menyambung sekolah ke tingkat sekolah yang lebih tinggi.

Jika tidak dapat melanjutkan sekolah, bekal ilmu yang diberi guru akan digunakan untuk mencari kerja sesuai ijazah. Mungkin yang lebih perlu, ilmu yang diberi guru digunakan sebagai bekal di masyarakat.

Sebagai seorang siswa, aku memang tidak pintar namun tidak juga bodoh. Aku tak pernah juara di kelas sejak kelas 7 sampai sekarang.

Namun setiap menerima rapor semester berada dalam peringkat 10 besar.

Aku memang kurang menyukai mata pelajaran tertentu. Mata pelajaran itu aku anggap sangat susah dipikirkan oleh otakku. Tetapi sungguh, aku tak pernah membeda-bedakan guru di sekolah.

Dari beberapa mata pelajaran yang kuanggap susah. Aku masih berharap kepada guru. Bagaimana pun sulitnya mata pelajaran yang diajarkan guru.

Aku akan berusaha untuk mempelajarinya. Kuharap ada sesuatu yang membuat aku betah mengikuti pelajaran.

Sesuatu yang kumaksud adalah senyum dan keceriaan guru. Ketika otakku mulai pusing menerima pelajaran. Senyum… dan keceriaan guru dalam mengajar. Seakan melebihi ampuhnya obat yang kuminum mana kala aku mengalami sakit kepala.

Senyum dan keceriaan guru… telah menahan diriku untuk tidak meninggalkan kelas. Sebaliknya, bertahan di dalam kelas… sampai jam pelajaran berakhir.

Walaupun akhirnya, pelajaran yang disampaikan guru sekedar tinggal dalam buku catatan pelajaranku. Sekian. (*Penulis : Herman Patikawa, Jakarta)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel