Berkat Aia Aka Sawah Ladang Sang Anak Jadi Sarjana

Berkat "aia aka sawah ladang" sang anak jadi sarjana – Bagi Anda penggemar dan pelanggan minuman tradisional aia aka yang berdomisili di wilayah nagari Taluk dan sekitarnya. Sudah tidak asing lagi dan bahkan akrab dengan sosok yang satu ini, pak Ujang Mila.
  
Ayah dari 4 orang anak ini berprofesi sebagai penjual aia aka keliling. Dengan menggunakan sepeda motor, berkeliling kampung untuk melayani penggemar dan pelanggan minuman penyegar aia aka ini. 

Apa itu aia aka?

Aia aka adalah sebutan minuman penyegar khas tradisional Minangkabau. Bahan utama minuman berbentuk cairan padat dan kental atau dikenal juga dengan cincau terbuat dari daun tanaman cincau hijau ( cyclea berbata.)

Untuk disajikan pada pembeli, cincau berwarna hijau dan berbentuk kenyal ini harus diberi larutan yang terdiri dari santan kelapa, gula aren dan perasan jeruk nipis.

Bagi yang ingin aia aka yang lebih segar, aia aka ditambah dengan batu es seperlunya. Cincau dengan campuran larutan inilah yang dikenal sebagai aia aka.

Sebagai minuman penyegar, aia aka tidak akan membosankan meski di musim hujan dikonsumsi sekalipun.

Selain sebagai minuman penyegar yang nikmat, aia aka dapat menjadi minuman kesehatan penawar panas dalam, perut kembung dan penyegar tenggorokan.

Aia aka sawah ladang

Pak Ujang Mila memberi nama jualannya, Aia Aka Sawah Ladang.

Maksudnya, pekerjaan menjual aia aka sudah menjadi mata pencaharian utama sehari-hari untuk mememnuhi kebutuhan hidup anggota keluarga. 

Termasuk untuk menyekolahkan 4 orang putra dan putri dari pak Ujang Mila. 

Berkat aia aka sawah ladang inisalah seorang anak pak Ujang Mila dan putri satu-satunya, Refrimadona, sudah menjadi sarjana, tepatnya sarjana pendidikan (S.Pd).

Saat ini telah berkesempatan mengabdikan diri sebagai tenaga pendidik honorarium di kampung halamannya.

Luar biasa! Pak Ujang Mila pantas menjadi sosok orangtua yang menjadi motivator bagi orangtua lainnya untuk menyekolahkan anak sampai ke perguruan tinggi dan memperoleh gelar sarjana.

Banyak kesulitan tentunya yang dihadapi dalam menyekolahkan sampai menguliahkan  anak. Mulai dari masalah kebutuhan harian sampai masalah biaya dan keperluan  pendidikan.

Namun tekad untuk berjuang dalam kesulitan, dorongan hati untuk merubah kehidupan menjadi lebih baik.

Semua kesulitan itu tanpa disadari teratasi juga. Sang anak akhirnya diwisuda dan memperoleh sarjana pendidikan.

Bagi pak Ujang Mila, keberhasilan sang anak menapaki bangku perguruan tinggi sampai meraih gelar sarjana, adalah obat jerih perjuangan hidup selama ini sebagai penjual aia aka.

Sekaligus menjadi motivasi untuk lebih giat dan semakin bersemangat menjual aia aka keliling.

Bagi sang anak, gelar sarjana yang dipersembahkan kepada kedua orangtua dan saudara-saudara, merupakan bukti nyata rasa terima kasih atas jasa dan perjuangan kedua orangtua serta dukungan saudara-saudaranya.

Bagi pengunjung blog matra pendidikan ini, perjuangan pak Ujang Mila sebagai penjual aia aka keliling untuk menyekolahkan anak sampai perguruan tinggi dan memperoleh gelar sarjana.

Menjadi motivasi untuk tidak mudah berputus asa dalam melanjutkan pendidikan anak sampai perguruan tinggi.***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel