Berkat Aia Aka Sawah Ladang Sang Anak Jadi Sarjana
September 06, 2017
Berkat "aia aka sawah ladang" sang anak jadi sarjana – Bagi
Anda penggemar dan pelanggan minuman tradisional aia aka yang berdomisili di wilayah nagari Taluk dan sekitarnya.
Sudah tidak asing lagi dan bahkan akrab dengan sosok yang satu ini, pak Ujang Mila.
Ayah dari 4 orang anak ini berprofesi sebagai penjual aia aka keliling. Dengan menggunakan sepeda
motor, berkeliling kampung untuk melayani penggemar
dan pelanggan minuman penyegar aia aka ini.
Apa itu aia aka?
Aia
aka adalah sebutan minuman penyegar khas tradisional Minangkabau. Bahan utama minuman
berbentuk cairan padat dan kental atau dikenal juga dengan cincau terbuat dari daun
tanaman cincau hijau ( cyclea berbata.)
Untuk
disajikan pada pembeli, cincau berwarna hijau dan berbentuk kenyal ini harus
diberi larutan yang terdiri dari santan kelapa, gula aren dan perasan jeruk
nipis.
Bagi yang ingin aia aka yang lebih segar, aia aka ditambah dengan batu es seperlunya. Cincau dengan campuran larutan inilah yang dikenal sebagai aia aka.
Sebagai
minuman penyegar, aia aka tidak akan membosankan meski di musim hujan
dikonsumsi sekalipun.
Selain sebagai minuman penyegar yang nikmat, aia aka dapat menjadi minuman
kesehatan penawar panas dalam, perut kembung dan penyegar tenggorokan.
Aia aka sawah ladang
Pak Ujang Mila memberi nama jualannya, Aia
Aka Sawah Ladang.
Maksudnya, pekerjaan menjual aia aka sudah menjadi mata pencaharian
utama sehari-hari untuk mememnuhi kebutuhan hidup anggota keluarga.
Termasuk untuk menyekolahkan 4 orang putra dan putri dari pak Ujang Mila.
Berkat aia aka sawah ladang ini, salah
seorang anak pak Ujang Mila dan putri satu-satunya,
Refrimadona, sudah menjadi sarjana, tepatnya sarjana pendidikan (S.Pd).
Saat ini telah berkesempatan mengabdikan diri sebagai tenaga pendidik honorarium di kampung halamannya.
Luar
biasa! Pak Ujang Mila pantas menjadi sosok orangtua yang menjadi motivator bagi
orangtua lainnya untuk menyekolahkan anak sampai ke perguruan tinggi dan
memperoleh gelar sarjana.
Banyak
kesulitan tentunya yang dihadapi dalam menyekolahkan sampai menguliahkan anak. Mulai dari masalah kebutuhan harian
sampai masalah biaya dan keperluan
pendidikan.
Namun
tekad untuk berjuang dalam kesulitan, dorongan hati untuk merubah kehidupan
menjadi lebih baik.
Semua kesulitan itu tanpa disadari teratasi juga. Sang anak
akhirnya diwisuda dan memperoleh sarjana pendidikan.
Bagi
pak Ujang Mila, keberhasilan sang anak menapaki bangku perguruan tinggi sampai meraih gelar sarjana, adalah obat jerih perjuangan hidup selama ini sebagai penjual aia aka.
Sekaligus menjadi motivasi untuk lebih giat dan semakin bersemangat
menjual aia aka keliling.
Bagi
sang anak, gelar sarjana yang dipersembahkan kepada kedua orangtua dan
saudara-saudara, merupakan bukti nyata rasa terima kasih atas jasa dan perjuangan kedua
orangtua serta dukungan saudara-saudaranya.
Bagi
pengunjung blog matra pendidikan ini, perjuangan pak Ujang Mila sebagai penjual
aia aka keliling untuk menyekolahkan anak sampai perguruan tinggi dan
memperoleh gelar sarjana.
Menjadi motivasi untuk tidak mudah berputus asa dalam
melanjutkan pendidikan anak sampai perguruan tinggi.***