Catatan Kecil Gempa dan Hari Raya Idul Adha
September 01, 2017
Catatan kecil gempa dan hari raya idul
adha – Dini hari sekitar pukul 00.06 WIB, wilayah Sumatera Barat
dan sekitarnya telah digoncang gempa bumi berkekuatan 6,2 SR. Gempa tersebut,
seperti dirilis BMKG Padang Panjang, berpusat di 80 Km Timur laut Kepulauan
Mentawai pada kedalaman 10 Km
Terjadinya gempa bertepatan dengan hari raya Idul Adha 1438 H atau 1 September 2017 M. Sebagai umat muslim, peristiwa terjadinya
gempa bumi yang dirasakan cukup kuat, tidak hanya dipandang sebagi gejala alamiah biasa. Melainkan sebuah
peringatan terhadap umat manusia tentang ketaatan kepada Allah SWT.
Allah
SWT kembali mengingatkan hamba-Nya untuk mengkaji, sejauhmana ketaatan umat
manusia. Ketaatan menjalankan perintah-Nya maupun meninggalkan segala larangan-Nya.
Berkaitan
dengan hari raya Idul Adha 1438H. Pada hakikatnya juga mengingatkan umat muslim akan
sebuah ketaatan kepada Allah SWT.
Bagaimana keluarga Nabi Ibrahim As, bukan saja mendapat peringatan, melainkan mendapat ujian yang berat dari Allah SWT. Tentulah ujian terhadap
ketaatan kepada Allah SWT. Ketaatan seorang Ayah, Ibu dan Anak terhadap
perintah Allah SWT.
Ketaatan
dalam dua dimensi telah ditunjukkan oleh Nabi Ismail As. Pertama, ketaatan
seorang anak kepada kedua orangtua, Nabi Ibrahim As (Ayah) dan Siti Hajar (Ibu).
Dimensi
kedua adalah ketaatan kepada Allah SWT. Nabi Ismail yang masih berumur 7 tahun
rela mengorbankan dirinya untuk disemblih oleh sang Ayah demi mentaati perintah
Allah SWT.
Bagi
Nabi Ibrahim As dan Istrinya Siti Hajar, kecintaan beliau kepada Allah SWT
benar-benar telah diuji. Apakah kecintaan terhadap anak lebih besar ketimbang pada Allah SWT? Kecintaan dan ketaatan kepada Allah SWT ternyata lebih besar.
Oleh sebab itu, pada
akhirnya Allah SWT Allah mengganti keikhlasan dan ketaatan nabi Ibrahim As
dengan seekor kibas.
Momentum
tersebut sampai tahun ini kita peringati sebagai hari Raya Kurban atau hari
raya Idul Adha. Peringatan itu ditandai dengan anjuran untuk menyemblih hewan
piaran berupa kambing, domba atau sapi.
Hal itu
dilaksanakan setelah shalat sunnatul’aidil adha 2 rakaat dan diakhiri dengan
kutbah sebagaimanan rukun shalat idul adha.
Mengakhiri
catatn kecil gempa dan idul adha ini, sebutir telur ayam sekali pun, tidak ada salahnya jika hanya
itu yang kita mampu untuk dikurbankan. Yang utama sekali adalah keikhlasan hati
dalam berkurban dan ketaatan kepada Allah SWT.***