Gerakan Tanam dan Konsumsi Sayur
September 22, 2017
Gerakan tanam dan konsumsi sayur – Keluarga
berperan penting dalam mendorong kebiasaan menanam dan mengkonsumsi sayur-sayuran. Kebiasaan mengkonsumsi sayur, termasuk
buah, sangat penting dalam upaya menjaga kesehatan tubuh anak. Dalam sayur-sayuran
terkandung unsur berbagai vitamin dan mineral.
Oleh
sebab itu, budaya menanam sayur mesti diawali dari lingkungan keluarga. Kedua
orangtua perlu mengajak anak untuk memanfaatkan lahan di sekitar rumah untuk
bertanam sayur. Kemudian membiasakan anak mengkonsumsi sayur yang cukup.
Tanaman
kangkung, bayam, kacang panjang, katuk, terung dan pare merupakan bahan sayur
mudah ditanam di lahan sekitar pekarangan rumah. Kebiasaan orangtua dan anak menanam sayur di
pekarangan rumah menjadi langkah nyata untuk mendukung gerakan tanam dan konsumsi
sayur bagi anak.
Sekolah
juga berperan dalam menggerakkan kebiasaan menanam dan mengkonsumsi sayur-sayuran
di kalangan siswa. Lahan di sekitar gedung belajar sangat berpotensi untuk
ditanami berbagai macam sayur dengan mudah.
Bertolak
dari pemikiran tersebut, di SMPN 2 Lintau Buo digalakkan budaya menanam sayuran
di areal sekitar sekolah. Gerakan menanam sayur di kalangan siswa dilakukan
melalui mata pelajaran muatan lokal (Mulok) Keterampilan Pertanian.
“Sebenarnya
tidak susah memperoleh sayur untuk kebutuhan keluarga, kalau ada kemauan untuk
menanam sayur sejak dini. Namun demikian perlu gerakan nyata dari pihak sekolah
maupun orangtua di rumah untuk mengajak anak menanam sayur,” kata
H.Aditiawarman beberapa waktu lalu saat berbincang santai di ruang majelis
guru.
Lebih
jauh guru Mulok Keterampilan Pertanian ini mengatakan, kalau tidak punya lahan,
budaya sayur dan tanaman lainnya bisa dilakukan melalui kantung plastik
(polibag).
Apalagi tanaman sayur sejenis kangkung, bayam dan beberapa sayuran
lainnya tidak memerlukan lahan luas.***