Gerakan Tanam dan Konsumsi Sayur

Gerakan tanam dan konsumsi sayur – Keluarga berperan penting dalam mendorong kebiasaan menanam dan mengkonsumsi sayur-sayuran. Kebiasaan mengkonsumsi sayur, termasuk buah, sangat penting dalam upaya menjaga kesehatan tubuh anak. Dalam sayur-sayuran terkandung unsur berbagai vitamin dan mineral.

Oleh sebab itu, budaya menanam sayur mesti diawali dari lingkungan keluarga. Kedua orangtua perlu mengajak anak untuk memanfaatkan lahan di sekitar rumah untuk bertanam sayur. Kemudian membiasakan anak mengkonsumsi sayur yang cukup.

Tanaman kangkung, bayam, kacang panjang, katuk, terung dan pare merupakan bahan sayur mudah ditanam di lahan sekitar pekarangan rumah.  Kebiasaan orangtua dan anak menanam sayur di pekarangan rumah menjadi langkah nyata untuk mendukung gerakan tanam dan konsumsi sayur bagi anak.

Sekolah juga berperan dalam menggerakkan kebiasaan menanam dan mengkonsumsi sayur-sayuran di kalangan siswa. Lahan di sekitar gedung belajar sangat berpotensi untuk ditanami berbagai macam sayur dengan mudah.

Bertolak dari pemikiran tersebut, di SMPN 2 Lintau Buo digalakkan budaya menanam sayuran di areal sekitar sekolah. Gerakan menanam sayur di kalangan siswa dilakukan melalui mata pelajaran muatan lokal (Mulok) Keterampilan Pertanian.

“Sebenarnya tidak susah memperoleh sayur untuk kebutuhan keluarga, kalau ada kemauan untuk menanam sayur sejak dini. Namun demikian perlu gerakan nyata dari pihak sekolah maupun orangtua di rumah untuk mengajak anak menanam sayur,” kata H.Aditiawarman beberapa waktu lalu saat berbincang santai di ruang majelis guru.

Lebih jauh guru Mulok Keterampilan Pertanian ini mengatakan, kalau tidak punya lahan, budaya sayur dan tanaman lainnya bisa dilakukan melalui kantung plastik (polibag).

Apalagi tanaman sayur sejenis kangkung, bayam dan beberapa sayuran lainnya tidak memerlukan lahan luas.***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel