Konsep Fisika dalam Cerpen Jelang Senja di Talago Anguih
September 04, 2017
Konsep fisika dalam cerpen jelang senja
di talago anguih – Cerita pendek atau lebih populer disebut
cerpen, merupakan salah satu jenis karya sastra bentuk prosa narasi fiktif. Memaparkan
kisah mengenai manusia lewat tulisan pendek dan singkat.
Jelang Senja di Talago Anguih adalah sebuah cerpen sederhana yang akan menjadi
pembahasan kali ini.
Bahasan ditujukan untuk mengungkap fenomena fisika dalam
alur cerita cerpen tersebut. Oleh sebab itu, sebaiknya anda sempatkan membaca
cerpen tersebut terlebih dulu.
Cerpen
dengan tema bermain rakit di telaga, mengambil latar tempat Talago Anguih
(Telaga Gosong).
Menggunakan alur tunggal dan lurus tanpa sorot balik (flashback). Tokoh utamanya “Aku” dan
Yola bermain rakit di telaga menjelang senja.
Tokoh
“Aku” diajak Yola untuk bepergian sekadar melepaskan rasa suntuk. Tujuan mereka
adalah sebuah telaga yang disebut Talago Anguih.
Ketika melihat ada anak-anak
bermain rakit bambu, mereka terdorong untuk ikut.
Dalam
alur cerita bermain rakit ini ternyata terdapat hukum dan konsep ilmu fisika. Paling
tidak, ada dua fenomena fisika dalam cerita ini:
1.Hukum archimedes
Rakit
bambu dapat mengapung dalam zat cair. Hal ini terjadi karena rakit mendapat gaya
tekan ke atas (gaya apung) dari zat cair (air telaga).
Gaya apung tersebut
lebih besar dari beban rakit sehingga rakit dapat mengapung.
2.Konsep gaya
Gaya
adalah tarikan atau dorongan terhadap suatu benda. Akibat adanya gaya tersebut
benda akan bergerak dan memiliki kecepatan sehingga menghasilkan jarak
tertentu.
Tokoh
“Aku” melakukan dorongan (gaya tak sentuh) melalui sepotong bambu pendayung sehingga
rakit bambu bergerak dengan kecepatan tertentu.
Akibat dorongan tersebut, rakit
bambu menempuh jarak tertentu pula, mulai dari pinggir sampai tengah telaga.
Ternyata
benar, fisika itu ada dimana-mana dan kapan saja. Hukum, konsep, fakta dan
fenomena fisika akan ditemukan dimana dan kapan saja. Termasuk dalam setting cerpen
Jelang senja di Talago Anguih.***