Yang Menarik Tentang Obor Peserta Pawai

Yang menarik tetang obor peserta pawai – Pawai obor adalah semacam kegiatan berjalan kaki bersama sambil membawa obor. Obor yang digunakan terbuat dari bambu atau talang lemang. Di Minangkabau, obor dari talang lemang ini disebut dengan pusuang.

Bahan bakar obor dari bambu atau talang lemang adalah minyak tanah. Dikatakan obor karena api berasal dari sumbu yang terbakar. Sumbu obor terbuat dari kain bekas berbahan dasar kapas.

Obor lazimnya digunakan sebagai sumber cahaya penerangan. Sebelum masuk listrik penerangan ke wilayah pedesaan, sebelum banyak dijual senter maupun lilin, orang di daerah pedesaan ini banyak yang mengunakan obor sebagai alat penerangan untuk keluar rumah.

Namun di era milenial ini obor dijadikan sebagai pelengkap untuk kegiatan tertentu, seperti pawai obor dalam memperingati hari besar islam; peringatan tahun baru islam, merayakan lebaran idul fitri dan idul adha.

Apa yang menarik dari obor talang lemang?

Ternyata penggunaan obor sebagai penerangan ketika pawai keliling mengandung nilai tersendiri, tidak saja oleh oleh anak-anak tetapi juga orang dewasa.

Nilai khidmah obor talang lemang/bambu lebih tinggi ketimbang senter atau lilin. Ada nuansa remang-remang dengan liukkan api yang keluar dari sumbu obor.

Kalau ingin membuat obor tentu lebih praktis menggunakan talang lemang ketimbang bambu.

Talang lemang untuk kepentingan membuat obor berdiameter kecil namun memiliki ruas yang panjang. Jika dipergunakan talang sampai 1 meter tidak perlu melubangi ruas-ruasnya kecuali memotong bagian atas untuk dijadikan tempat sumbu.

Selain itu, talang lemang lebih tipis dan ringan untuk dibawa-bawa. Kanak-kanak dapat membawa obor dari talang lemang dengan satu tangan.

Talang lemang seukuran obor ini sering pula dijadikan sebagai alat musik saluang. Sedangkan talang lemang dalam diameter besar digunakan untuk membuat lemang.

Berbeda dengan bahan obor dari bambu memiliki ruas-ruas (buku) yang pendek dan keras sehingga harus dilubangi terlebih dulu kecuali bagian dasar bambu. Obor dari bahan bambu relatif lebih berat.

Tadi sudah disinggung, bahan bakar obor adalah minyak tanah. Sumbu obor dapat dijadikan kain bekas. Minyak dapat naik ke atas sumbu obor karena fenomena fisika, yaitu peristiwa  kapilaritas.

Kapilaritas adalah peristiwa meresapnya zat cair melalui pembuluh halus. Kain bekas untuk sumbu memiliki pori-pori halus untuk naiknya minyak tanah sampai ke atas sumbu obor.

Dengan demikian, selagi masih ada minyak dalam batangan talang lemang obor, api akan menyala terus.***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel