Yang Menarik Tentang Obor Peserta Pawai
September 30, 2017
Yang menarik tetang obor peserta pawai – Pawai
obor adalah semacam kegiatan berjalan kaki bersama sambil membawa obor. Obor
yang digunakan terbuat dari bambu atau talang lemang. Di Minangkabau, obor dari
talang lemang ini disebut dengan pusuang.
Bahan
bakar obor dari bambu atau talang lemang adalah minyak tanah. Dikatakan obor
karena api berasal dari sumbu yang terbakar. Sumbu obor terbuat dari kain bekas
berbahan dasar kapas.
Obor
lazimnya digunakan sebagai sumber cahaya penerangan. Sebelum masuk listrik
penerangan ke wilayah pedesaan, sebelum banyak dijual senter maupun lilin,
orang di daerah pedesaan ini banyak yang mengunakan obor sebagai alat
penerangan untuk keluar rumah.
Namun
di era milenial ini obor dijadikan sebagai pelengkap untuk kegiatan tertentu,
seperti pawai obor dalam memperingati hari besar islam; peringatan tahun
baru islam, merayakan lebaran idul fitri dan idul adha.
Apa yang menarik dari obor talang lemang?
Ternyata
penggunaan obor sebagai penerangan ketika pawai keliling mengandung nilai
tersendiri, tidak saja oleh oleh anak-anak tetapi juga orang dewasa.
Nilai khidmah obor talang lemang/bambu lebih tinggi ketimbang senter atau lilin. Ada nuansa
remang-remang dengan liukkan api yang keluar dari sumbu obor.
Kalau ingin membuat obor tentu lebih praktis menggunakan talang lemang ketimbang bambu.
Talang
lemang untuk kepentingan membuat obor berdiameter kecil namun memiliki ruas yang
panjang. Jika dipergunakan talang sampai 1 meter tidak perlu melubangi
ruas-ruasnya kecuali memotong bagian atas untuk dijadikan tempat sumbu.
Selain
itu, talang lemang lebih tipis dan ringan untuk dibawa-bawa. Kanak-kanak dapat membawa obor dari talang lemang dengan satu tangan.
Talang lemang
seukuran obor ini sering pula dijadikan sebagai alat musik saluang. Sedangkan talang lemang dalam diameter besar digunakan
untuk membuat lemang.
Berbeda
dengan bahan obor dari bambu memiliki ruas-ruas (buku) yang pendek dan keras
sehingga harus dilubangi terlebih dulu kecuali bagian dasar bambu. Obor dari
bahan bambu relatif lebih berat.
Tadi
sudah disinggung, bahan bakar obor adalah minyak tanah. Sumbu obor dapat
dijadikan kain bekas. Minyak dapat naik ke atas sumbu obor karena fenomena fisika, yaitu peristiwa kapilaritas.
Kapilaritas
adalah peristiwa meresapnya zat cair melalui pembuluh halus. Kain bekas untuk
sumbu memiliki pori-pori halus untuk naiknya minyak tanah sampai ke atas sumbu
obor.
Dengan demikian, selagi masih ada minyak dalam batangan talang lemang obor, api akan
menyala terus.***