Ketika Harus Mengenakan Baju Orange
November 24, 2017
Ketika harus mengenakan baju orange – Luar
biasa! Itu yang terucap di hati saya ketika harus mengenakan kaos berwarna
orange pertama kali. Berulang kali saya memperhatikan tampilan saya di hadapan
cermin hias di rumah saya. Terbersit dalam pikiran saya, mengenakan kostum berwarna
fenomenal ini akan menimbulkan imej dan pemikiran yang bermacam-macam.
Mungkin
ada yang akan bilang nanti di lokasi kegiatan PGRI, warnanya mirip dengan
seragam pegawai kebersihan, kostum petugas pemadam kebakaran atau mirip
warnanya dengan warna jaket yang dikenakan terdakwa korupsi.
Ah,
biar sajalah. Boleh-boleh saja orang punya pemikiran seperti itu.
Dalam
hati, saya tetap bersyukur. Kaos warna orange yang harus saya pakai ini cocok banget buat saya kenakan.
Cocok dengan
postur dan warna kulit saya. Saya semakin ganteng (menurut saya sendiri, hehehe…)
dengan kaos orange meskipun kenyataannya tidak seperti itu.
Istilah
orang Minangkabau, “parumahan nan lah data”. Artinya, dalam kondisi apapun, keadaannya
akan tetap sesuai atau cocok.
Apa pun warna pakaian yang dipakai akan tetap matching kata orang Zaman Now.
Sepertinya
saya memang harus bangga mengenakan baju berwarna orange.
Pertama, karena kaos
orange tersebut gratis alias seragam yang dibelikan oleh pihak sekolah dalam
rangka memperingati HUT PGRI ke- 72 dan Hari Guru Nasional 2017. Siapa pula
orangnya yang tidak suka dengan yang gratis?
Kedua,
Kaos warna orange tersebut sampai ke tangan kami guru-guru, persis sehari
sebelum digunakan untuk mengikuti kegiatan PGRI.
Oleh sebab itu saya berterima
kasih pada pimpinan sekolah di tempat saya bertugas.
Itulah
curahan hati ringkas (curhat) tentang keharusan mengenakan kaos berwarna orange
pada kegiatan PGRI tahun 2017.***