Bumi Murka, Ulah Siapa?

Bumi 'murka', ulah siapa? - Bumi murka? Kok bisa, ya? Seperti apa sih? Penasaran?  Yuk, jangan bosan membaca untaian pembahasan inspiratif ini sampai tuntas! Bumi, kita ibaratkan seperti raksasa. Apabila raksasa itu tidur, maka ia akan tidur nyenyak sekali. Namun apabila ia telah murka, wah, jangan main-main,, takut kita dibuatnya.

Seperti itu juga halnya dengan bumi. Saat ia tenang, maka penghuninya juga akan merasakan kenyamanan. Lain halnya apabila ia telah murka, gerakan awalnya sangat dahsyat, bahkan menyebabkan banyaknya jatuh korban jiwa.

Bumi murka, ulah siapa? Manusia?
Tidak semua kejadian alam itu manusia sebagai dalangnya, seperti gempa bumi, tsunami, gunung berapi meletus. Bahkan sebaliknya, manusia mampu menjadi solusi untuk mengatasi masalah ini. Paling tidak mengurangi risiko saat terjadinya kemurkaan bumi.

Bagaimana? Ya, dengan ilmu pengetahuan! Karena dengan ilmu pengetahuan, kita mampu mengurangi risiko yang besar saat alam murka. Pemahaman ilmiah, yang mendorong terciptanya teknologi mampu menjadi solusi untuk mengebor, mengukur, memantau, mengambil contoh, dan mencitrakan bumi serta gerakannya yang selama ini belum pernah dilakukan.

Pada tahun 1991, serangkaian semburan uap dan ratusan gempa bumi kecil memperingatkan ilmuan dan tokoh masyarakat bahwa, Gunung Pinatubo di Filipina mulai bangun dari tidurnya. Sehingga,akhirnya penduduk segera dievakuasi.

Ketika Gunung Pinatubo meletus, ledakan yang dihasilkan merupakan salah satu yang terbesar sepanjang abad ini. Debu yang dihasilkan menyebar di atmosfer bagian atas dan menyebabkan pendinginan global yang bertahan sampai lebih dari satu tahun.

Bumi murka ulah manusia?
Tak dapat dipungkiri, alam murka sebagian besar memang karena ulah manusia yang angkuh terhadap lingkungan kehidupannya. Alam murka merupakan sebuah peringatan bahwa tingkah laku manusia sangat merugikan kehidupan.

Tapi sayang, kita tidak peka terhadap kejadian-kejadian tersebut. Kita tetap saja, mengeksploitasi sumber alam tanpa memikirkan kehidupan masa yang akan datang. Contoh dari kegiatan kita sehari-hari yang angkuh yaitu membuang sampah sembarangan dan menyebabkan kebanjiran, penebangan liar menyebabkan tanah longsor, pembakaran hutan yang menyebabkan penipisan lapisan ozon.

Jika, tadi alam murka bukan ulah manusia, ada solusinya, apalagi alam murka karena ulah manusia, pasti ada solusinya. yaitu :

1. Sadarilah bahwa tingkah laku yang kita lakukan merupakan cerminan untuk masa depan.

2. Sadarilah bahwa kehidupan akan terus berlanjut

3. Ambil dan manfaatkan sumber daya yang ada sesuai dengan kebutuhan.
 Simak juga: Catatan Kecil Gempa dan Hari Raya Idhul Adha
Demikian untaian kalimat sebagai inspirasi dan renungan buat kita manusia agar jangan berulah terhadap lingkungan sekitar. Justru berusaha untuk memelihara lingkungan alam agar bumi tidak murka pada penghuninya. (*Kiriman: Andini Meysi Ullanda)


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel