Oleh-oleh Super Istimewa
Desember 27, 2017
Oleh-oleh super istimewa – Dari
depan pusat perbelanjaan Nagoya terlihat orang begitu ramai. Aku hanya melongo
melihat pemandangan orang yang keluar masuk. Mendadak keraguan menyelinap di
hatiku.
Seakan mendorong
tubuhku meneruskan langkah dan memasuki tempat belanja murah itu.
Kini aku
mulai merasa risih melihat pengunjung dengan aneka corak dan ragam gaya
berpakaiannya.
Pohon
Natal raksasa berdiri kokoh di lobi perbelanjaan terbesar di kota itu.
Mengingatkanku kalau nanti malam umat
Kristiani akan menyambut Perayaan Natal. Pantasan ramai, gumamku dalam hati.
Baru
kali ini aku memasuki mall besar Nagoya Hill ini. Oleh sebab itu dengan meraba-raba aku
mengitari tempat-tempat pajangan di lantai pertama.
Namun tak kutemui yang
ingin kucari. Akhirnya aku memutuskan untuk menaiki lantai dua. Melangkahkan
kaki ke anak tangga eskalator .
Tak
begitu lama akhirnya kutemukan tempat penjualan souvenir. Hatiku merasa lega.
Dari depan aku sudah melihat pajangan beberapa miniatur pesawat terbang di
bagian sebelah kiri.
“Mau
cari apa, mas?” tanya karyawan mall yang cantik.
“Miniatur
pesawat, mbak..” jawabku.
Kemudian
pegawai toko menuntunku ke tempat dimana dipajang beberapa miniatur pesawat
terbang.
“Mau
yang mana, mas?
Aku
memperhatikan semua miniatur yang terpajang agak ditinggikan dari lantai.Namun
sebelum menjawab pertanyaan pegawai mall yang cantik itu, aku segera balik
bertanya.
“Mbak,
apa ada anak kecil kira-kira kelas 6 SD yang datang disini dan menanyakan
miniatur ini sekitar sebulan lalu?
“Hm…,
kalau nggak salah, ya, ada, mas. Tubuhnya agak kurus dan berkulit agak putih.
Emangnya kenapa, mas?”
“Itu
anak saya, mbak…”
“Waktu
itu dia menawar harga dua miniatur pesawat. Tapi dia hanya melongo ketika mendengar
harga yang saya sebutkan, mas.”
Aku
tersenyum kecil. Aku tahu anakku tidak memiliki uang sebanyak itu.
Ketika ia
berangkat studi banding internasional Malaysia dan Singapura dan terus ke Batam
ini, saya memberi uang jajan seadanya.
“Maaf,
mas? Mas mau pilih yang mana?” tanya pelayan toko itu membuyarkan lamunanku.
“Hm…ya,
yang air asia dan citilink, mbak.”
“Ya,
sekarang saya ingat, anak bapak itu menawar dua jenis miniatur itu..Tapi kenapa
dia pilih dua miniatur itu, mas?”
“Ia
bersama rombongan berangkat dengan pesawat air asia dan kembali dengan
citylink,” kataku memberi alasan.
Akhirnya
aku membeli kedua jenis miniatur itu. Aku merasa lega dan puas. Apalagi anakku
berpesan agar dua jenis miniatur pesawat itu dibeli sebagai oleh oleh untuknya.
Ia tak meminta oleh oleh makanan, minuman atau yang lainnya. Kecuali dua jenis
miniatur pesawat itu.
Aku
ingin pulang secepatnya meskipun tidak sempat membeli oleh oleh lainnya. Aku
ingin memberikan oleh oleh super istimewa ini secepatnya pada ‘jagoan’ku. Tapi apa
daya, aku ke kota pulau ini tidak sendiri. Aku kesini bersama rombongan yang
terikat aturan perjalanan wisata.
Aku
sampai di rumah sudah tengah malam. Istri dan anakku sudah pada tidur semua.
Sengaja kukeraskan ketukan pintu sambil bersuara untuk membangunkan penghuni
rumah.
Ternyata
anak bungsuku sudah terbangun ketika aku mengetuk pintu tadi. Anakku memandang
ragu ke arah tas ransel yang ku taruh di atas meja. Aku paham.
Ranselku masih
seperti ketika aku berangkat ke Batam tempo hari. Sekarang tas itu seakan tidak
berubah isinya ditilik dari luar.
“Jadi
nggak dibelikan miniatur pesawatnya, pa?
tanya putraku ingin tahu.
“Ya,
jadilah…Coba buka isi ransel papa ini,” kataku mempersilahkan ia membuka tas
ranselku.
“Horeeee….”
Anakku berteriak girang. Ia menemukan dua kotak berisi miniatur pesawat terbang
seperti yang ia inginkan.
Kemudian ia memasang miniatur itu, meletakkan di atas
meja ruang tengah, tempat dipajang beberapa tropi atau piala hasilnya mengikuti lomba MTQ.
Aku
terharu melihat ekspresi kegembiraan anakku saat ini. “Pantasan dulu ketika
pulang dari studi banding, ia nampak sangat kecewa. Kecewa karena tidak dapat
membeli dan membawa miniatur dua pesawat itu." hatiku membatin.
Oleh
oleh super istimewa itu telah membuatnya puas dan senang. Mimpinya untuk
memiliki miniatur pesawat terbang sudah terwujudkan.***