Pengaruh Etos Kerja Terhadap Disiplin Guru

Pengaruh etos kerja terhadap disiplin guru – Artikel pendidikan ini terinspirasi oleh tema Peringatan HUT PGRI ke- 72 dan Hari Guru Nasional (HGN) 2017. Pemerintah mengangkat tema peringatan, Membangkitkan Kesadaran Kolektif Guru dalam Meningkatkan Disiplin dan Etos kerja untuk Penguatan Pendidikan Karakter.

Pendidikan karakter sudah lama menjadi issue pokok dalam dunia pendidikan Indonesia.

Bahkan pendidikan karakter telah diintegrasikan melalui  proses pendidikan sejak beberapa tahun belakangan.

Hal ini terbukti dengan berlakunya Kurikulum 2013 (Kurtilas) yang memuat pendidikan karakter. Konsekuensinya adalah proses pendidikan dalam pembelajaran di sekolah berorientasi pada pembentukan nilai-nilai karakter baik pada diri peserta didik.

Peran pendidik profesional

Guru merupakan salah satu komponen pendidikan yang berperan penting dalam menumbuhkembangkan nilai-nilai  karakter pada peserta didik disamping komponen orangtua di lingkungan keluarga.

Berdasarkan UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, guru disebut sebagai pendidik profesional yang memuat masalah pendidikan karakter.

Sebagai pendidik profesional paling tidak guru memiliki 4 kompetensi dasar, yaitu: pedagogik, profesional, kepribadian dan sosial. Untuk melaksanakan kompetensi tersebut, guru sebagai pendidik profesional telah dibekali dengan kesejahteraan yang memadai melalui tunjangan sertifikasi.

Implikasinya adalah bangkitnya kesadaran pendidik dalam meningkatkan etos kerja maupun disiplin yang bermuara pada penguatan program pendidikan karakter di sekolah.

Ini membuktikan eratnya keterkaitan antara keprofesional guru dengan kesejahteraannya. Guru yang sejahtera merupakan langkah penting untuk meningkatkan profesionalitasnya.

Sebaliknya dengan prediket pendidik profesional akan mengantarkan guru menjadi guru sejahtera.

Etos kerja dan disiplin guru

Etos kerja dimaknai sebagai semangat kerja individu atau kelompok. Semangat ini menjadi ciri khas dan pandangan seseorang atau kelompok orang dalam suatu institusi.

Dalam institusi pendidikan, khususnya di sekolah, etos kerja guru bermakna semangat kerja para guru dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai pendidik profesional.

Etos kerja guru berkaitan dengan pandangan para pendidik terhadap proses dan cara kerja sebagai pendidik.

Dalam etos kerja pendidik terkandung suatu nilai semangat dan inspirasi guru dalam melaksanakan tugas, termasuk terhadap peserta didik.

1.Pandangan terhadap peserta didik
Menghadapi siswa di sekolah, guru memandang peserta didiknya sebagaimana menghadapi anaknya sendiri.

Guru adalah orangtua siswa kedua di sekolah. Bagaimana pandangan orangtua terhadap anaknya?

Dalam pandangan sebagai orangtua, anak harus mendapatkan layanan prima dan terbaik dari orangtua. Oleh sebab itu guru berusaha untuk memberikan layanan pendidikan yang dibutuhkan anak secara manusiawi.

Pandangan ini akan meningkatkan etos kerja guru dalam menghadapi siswa yang memiliki sikap, tingkah laku dan karakter yang beragam.

Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan taraf berpikir siswa. Pendekatan dan strategi mengajar di ruang kelas sesuai dengan kondisi sekolah dan karakter peserta didik yang heterogen tersebut.

Mendidik siswa pada hakikatnya sama dengan mendidik anak sendiri. Hanya saja dimensi ruang dan waktu yang membedakannya.

Dengan etos seperti ini guru akan tetap bergairah dan penuh inspirasi dalam melaksanakan tugasnya di sekolah.

2.Pandangan terhadap rekan sejawat
Filosofi, Bersatu kita teguh bercerai kita rubuh, mungkin lebih menginspirasi para guru dalam melaksanakan tugas sehari-hari.

Rekan sejawat adalah kolaborator handal dalam meningkatkan semangat dan inspirasi dalam mendidik siswa di sekolah.

Oleh sebab itu pandangan yang menginspirasi adalah perlunya saling menghormati dan menghargai satu sama lain.

Mata pelajaran yang diampu boleh saja berbeda namun tujuannya sama yaitu mencerdaskan anak bangsa.

Antara guru senior dan junior hanyalah masalah waktu dalam bertugas. Namun yang paling perlu adalah saling memberi dan saling mengisi di antara rekan sejawat tersebut.

Guru yang sudah berpengalaman bersedia memberikan masukan pengetahuan dan wawasan kepada guru muda.

Sebaliknya guru muda mau bertanya dan menerima masukan yang diberikan oleh guru yang suda lama mengajar.

Pandangan terhadap rekan sejawat seperti ini akan menumbuhkan semangat dan inspirasi dalam melaksanakan tugas di sekolah.

3.Pandangan terhadap atasan
Di lembaga sekolah, atasan guru adalah kepala sekolah. Sebenarnya konsep yang sudah tertanam sejak lama adalah kepala sekolah merupakan orang yang didahulukan selangkah dan ditinggikan seranting.

Namun demikian bukan berarti kepala sekolah dapat bertindak sewenang-wenang terhadap guru.

Sebaliknya kepala sekolah memandang guru bukan sebagai bawahan melainkan rekan kerja untuk mencapai tujuan pendidikan di sekolah.

Dengan demikian terjadi keharmonisan sehingga meningkatkan etos kerja guru maupun kepala sekolah.

Pengaruh etos kerja terhadap disiplin

Apa hubungan antara etos kerja dengan disiplin guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik?

Guru yang memiliki etos kerja tinggi akan berpengaruh terhadap disiplin dalam melaksanakan tugas.

Guru yang penuh semangat dan  gembira akan melaksanakan tugasnya dengan baik. Berusaha untuk menerapkan disiplin dalam mengajar.

Pandangan yang bagus terhadap peserta didik akan menimbulkan kegembiraan dalam mengajar.

Berusaha untuk tidak terlambat masuk kelas kecuali karena ada hal penting yang mendesak. Kalau terlambat, guru merasa sedih karena murid-muridnya sudah menunggunya di ruang kelas.

Disisi lain guru akan merasa bahwa siswanya telah dirugikan ketika ia lalai dalam melaksanakan tugasnya di ruang kelas.

Merugikan siswanya berarti telah merugikan anaknya sendiri karena sesungguhnya anak para guru juga diajari oleh guru.

Kita tidak pernah mendengar, anak-anak para pendidik akan didik khusus oleh dosen di sekolah. Tidak sama sekali. Justru anak guru di bangku sekolah juga didik oleh guru.

Kerinduan berjumpa dengan rekan sejawat mendorong guru untuk selalu berusaha segera datang ke sekolah. Bergurau, berbagi ilmu dan pengetahuan serta berdiskusi tentang masalah yang dihadapi dalam mengajar.

Etos kerja yang tinggi tidak hanya mendorong guru secara kolektif menerapkan disiplin dalam mengajar. Lebih dari itu adalah menerapkan disiplin terhadap administrasi pembelajaran.

Dengan demikian pimpinan sekolah tidak perlu repot mengingatkan guru untuk membuat dan mengumpulkan perangkat mengajar para guru.

Kesimpulan

Etos kerja berpengaruh luar biasa terhadap disiplin guru dalam melaksanakan tuasnya.

Guru yang memiliki semangat dan inspirasi kerja tinggi akan berusaha untuk menerapkan disiplin dalam mengajar maupun disiplin terhadap tugas lainnya di sekolah.

Bangkitnya kesadaran bersama para guru dalam meningkatkan etos kerja dan disiplin akan bermuara pada kesuksesan dalam mencapai tujuan pendidikan berkarakter karena dari sinilah awalnya keteladanan dan contoh untuk pendidikan karakter.

Pendidikan berkarakter tidak cukup ditanamkan apalagi dikuatkan dengan doktrin belaka melainkan melalui contoh dan keteladanan dari orang dewasa, termasuk para guru dan orangtua peserta didik.***