Pengaruh Etos Kerja Terhadap Disiplin Guru
Desember 07, 2017
Pengaruh etos kerja terhadap disiplin
guru – Artikel pendidikan ini terinspirasi oleh tema Peringatan HUT PGRI ke- 72 dan
Hari Guru Nasional (HGN) 2017. Pemerintah mengangkat tema peringatan, Membangkitkan Kesadaran Kolektif Guru dalam
Meningkatkan Disiplin dan Etos kerja untuk Penguatan Pendidikan Karakter.
Pendidikan
karakter sudah lama menjadi issue pokok dalam dunia pendidikan Indonesia.
Bahkan pendidikan karakter telah diintegrasikan melalui proses pendidikan sejak beberapa tahun
belakangan.
Hal
ini terbukti dengan berlakunya Kurikulum 2013 (Kurtilas) yang memuat pendidikan
karakter. Konsekuensinya adalah proses pendidikan dalam pembelajaran di sekolah
berorientasi pada pembentukan nilai-nilai karakter baik pada diri peserta
didik.
Peran pendidik profesional
Guru
merupakan salah satu komponen pendidikan yang berperan penting dalam
menumbuhkembangkan nilai-nilai karakter
pada peserta didik disamping komponen orangtua di lingkungan keluarga.
Berdasarkan
UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, guru disebut sebagai pendidik
profesional yang memuat masalah pendidikan karakter.
Sebagai
pendidik profesional paling tidak guru memiliki 4 kompetensi dasar, yaitu:
pedagogik, profesional, kepribadian dan sosial. Untuk melaksanakan kompetensi
tersebut, guru sebagai pendidik profesional telah dibekali dengan kesejahteraan
yang memadai melalui tunjangan sertifikasi.
Implikasinya
adalah bangkitnya kesadaran pendidik dalam meningkatkan etos kerja maupun
disiplin yang bermuara pada penguatan program pendidikan karakter di sekolah.
Ini membuktikan eratnya keterkaitan antara keprofesional guru dengan kesejahteraannya.
Guru yang sejahtera merupakan langkah penting untuk meningkatkan
profesionalitasnya.
Sebaliknya dengan prediket pendidik profesional akan
mengantarkan guru menjadi guru sejahtera.
Etos kerja dan disiplin guru
Etos
kerja dimaknai sebagai semangat kerja individu atau kelompok. Semangat ini
menjadi ciri khas dan pandangan seseorang atau kelompok orang dalam suatu
institusi.
Dalam institusi pendidikan, khususnya di sekolah, etos kerja guru bermakna
semangat kerja para guru dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai
pendidik profesional.
Etos
kerja guru berkaitan dengan pandangan para pendidik terhadap proses dan cara
kerja sebagai pendidik.
Dalam etos kerja pendidik terkandung suatu nilai semangat
dan inspirasi guru dalam melaksanakan tugas, termasuk terhadap peserta didik.
1.Pandangan terhadap peserta didik
Menghadapi
siswa di sekolah, guru memandang peserta didiknya sebagaimana menghadapi
anaknya sendiri.
Guru adalah orangtua siswa kedua di sekolah. Bagaimana
pandangan orangtua terhadap anaknya?
Dalam
pandangan sebagai orangtua, anak harus mendapatkan layanan prima dan terbaik
dari orangtua. Oleh sebab itu guru berusaha untuk memberikan layanan pendidikan
yang dibutuhkan anak secara manusiawi.
Pandangan
ini akan meningkatkan etos kerja guru dalam menghadapi siswa yang memiliki
sikap, tingkah laku dan karakter yang beragam.
Melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan kebutuhan dan taraf berpikir siswa. Pendekatan dan strategi mengajar di
ruang kelas sesuai dengan kondisi sekolah dan karakter peserta didik yang
heterogen tersebut.
Mendidik
siswa pada hakikatnya sama dengan mendidik anak sendiri. Hanya saja dimensi
ruang dan waktu yang membedakannya.
Dengan etos seperti ini guru akan tetap
bergairah dan penuh inspirasi dalam melaksanakan tugasnya di sekolah.
2.Pandangan terhadap rekan sejawat
Filosofi,
Bersatu kita teguh bercerai kita rubuh, mungkin lebih menginspirasi para guru
dalam melaksanakan tugas sehari-hari.
Rekan sejawat adalah kolaborator handal
dalam meningkatkan semangat dan inspirasi dalam mendidik siswa di sekolah.
Oleh
sebab itu pandangan yang menginspirasi adalah perlunya saling menghormati dan
menghargai satu sama lain.
Mata pelajaran yang diampu boleh saja berbeda namun
tujuannya sama yaitu mencerdaskan anak bangsa.
Antara
guru senior dan junior hanyalah masalah waktu dalam bertugas. Namun yang paling
perlu adalah saling memberi dan saling mengisi di antara rekan sejawat
tersebut.
Guru yang sudah berpengalaman bersedia memberikan masukan pengetahuan
dan wawasan kepada guru muda.
Sebaliknya
guru muda mau bertanya dan menerima masukan yang diberikan oleh guru yang suda
lama mengajar.
Pandangan terhadap rekan sejawat seperti ini akan menumbuhkan
semangat dan inspirasi dalam melaksanakan tugas di sekolah.
3.Pandangan terhadap atasan
Di
lembaga sekolah, atasan guru adalah kepala sekolah. Sebenarnya konsep yang
sudah tertanam sejak lama adalah kepala sekolah merupakan orang yang didahulukan selangkah dan ditinggikan
seranting.
Namun demikian bukan berarti kepala sekolah dapat bertindak
sewenang-wenang terhadap guru.
Sebaliknya
kepala sekolah memandang guru bukan sebagai bawahan melainkan rekan kerja untuk
mencapai tujuan pendidikan di sekolah.
Dengan demikian terjadi keharmonisan
sehingga meningkatkan etos kerja guru maupun kepala sekolah.
Pengaruh etos kerja terhadap disiplin
Apa
hubungan antara etos kerja dengan disiplin guru dalam melaksanakan tugasnya
sebagai pendidik?
Guru
yang memiliki etos kerja tinggi akan berpengaruh terhadap disiplin dalam
melaksanakan tugas.
Guru yang penuh semangat dan gembira akan melaksanakan tugasnya dengan
baik. Berusaha untuk menerapkan disiplin dalam mengajar.
Pandangan
yang bagus terhadap peserta didik akan menimbulkan kegembiraan dalam mengajar.
Berusaha untuk tidak terlambat masuk kelas kecuali karena ada hal penting yang
mendesak. Kalau terlambat, guru merasa sedih karena murid-muridnya sudah
menunggunya di ruang kelas.
Disisi lain guru akan merasa bahwa siswanya telah dirugikan ketika ia lalai dalam
melaksanakan tugasnya di ruang kelas.
Merugikan siswanya berarti telah
merugikan anaknya sendiri karena sesungguhnya anak para guru juga diajari oleh
guru.
Kita
tidak pernah mendengar, anak-anak para pendidik akan didik khusus oleh dosen di
sekolah. Tidak sama sekali. Justru anak guru di bangku sekolah juga didik oleh
guru.
Kerinduan
berjumpa dengan rekan sejawat mendorong guru untuk selalu berusaha segera
datang ke sekolah. Bergurau, berbagi ilmu dan pengetahuan serta berdiskusi
tentang masalah yang dihadapi dalam mengajar.
Etos
kerja yang tinggi tidak hanya mendorong guru secara kolektif menerapkan
disiplin dalam mengajar. Lebih dari itu adalah menerapkan disiplin terhadap
administrasi pembelajaran.
Dengan demikian pimpinan sekolah tidak perlu repot
mengingatkan guru untuk membuat dan mengumpulkan perangkat mengajar para guru.
Kesimpulan
Etos
kerja berpengaruh luar biasa terhadap disiplin guru dalam melaksanakan tuasnya.
Guru yang memiliki semangat dan inspirasi kerja tinggi akan berusaha untuk
menerapkan disiplin dalam mengajar maupun disiplin terhadap tugas lainnya di
sekolah.
Bangkitnya
kesadaran bersama para guru dalam meningkatkan etos kerja dan disiplin akan
bermuara pada kesuksesan dalam mencapai tujuan pendidikan berkarakter karena
dari sinilah awalnya keteladanan dan contoh untuk pendidikan karakter.
Pendidikan
berkarakter tidak cukup ditanamkan apalagi dikuatkan dengan doktrin belaka
melainkan melalui contoh dan keteladanan dari orang dewasa, termasuk para guru
dan orangtua peserta didik.***