Terbang Pertama yang Menegangkan

Terbang pertama yang menegangkan – Anda yang sudah biasa naik pesawat terbang akan dapat menikmati suasana penerangan tersebut sepenuhnya. Namun saat pertama kali Anda naik pesawat terbang, pasti akan mengalami saat-saat menegangkan.

Saat menengangkan tersebut dibagi menjadi 3 tahap, yaitu pesawat lepas landas (take off), berada di angkasa dan saat pendaratan (landing).

Hal ini juga saya alami ketika pertama kali naik pesawat terbang beberapa waktu lalu.

Baru pertama kali naik ‘besi terbang’ itu ketika berkunjung ke kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri).

Rombongan kami berangkat dari Bandara BIM Padang menuju Bandara Hang Nadim, Batam  dengan salah satu armada penerbangan swasta.

Pukul 15.35 WIB, rombongan kami sudah berada dalam ruang pesawat. Saat itu cuaca di sekitar Bandara BIM dalam kondisi buruk.

Awak kabin pesawat yang cantik-cantik memberikan informasi kepada penumpang.

Saya yang baru pertama kali naik pesawat agak tegang, membayangkan pesawat tinggal landas dalam kondisi cuaca buruk (bad weather).

Kondisi cuaca bagus pun, belum tentu hati saya akan tenang, apalagi dalam kondisi cuaca buruk begini

Tak lama kemudian pesawat bergerak lambat menuju landasan pacu (runaway). Kemudian berhenti sebentar. Dalam hitungan detik terasa bergerak semakin cepat seiring dengan denyut jantung saya yang semakin cepat.

Pesawat yang saya tumpangi terasa menengadah dalam kecepatan tinggi menuju ke angkasa. Kemudian terasa pesawat membelok ke kanan.

Ternyata proses lepas landas berjalan mulus. Tidak seperti yang saya bayangkan di awal keberangkatan. Cuaca nampak cerah karena disinari caya mentari. Hati saya mulai agak tenang.

Di bawah sana, saya melihat bentangan awan putih dan menghalangi pandangan saya ke daratan.

Saya dapat melihat area sayap pesawat dan sekitarnya karena saya duduk di bangku (seat) bagian pinggir sebelah kanan, persis di atas sayap pesawat sebelah kanan.

Sesekali pesawat terasa bergetar. Namun saya tidak lagi cemas karena kata teman di sebelah, itu sudah biasa dalam setiap penerbangan.

Beberapa menit berada di angkasa, cuaca terlihat berkabut. Selain sudah mendekati senja, juga kondisi di atas angkasa Batam dalam keadaan mendung. Kata teman, pesawat segera akan mendarat.

Sesekali saya melihat kota Batam. Namun sesekali hilang dihalangi kabut senja. Namun dalam hati saya bertanya, koq lama banget mendaratnya?

Sebab, sekian kali terasa pesawat berputar-putar mengelilingi angkasa pulau Batam. Kadang-kadang terasa pesawat menurun, namun terasa juga saat menaik kembali.

Ada apa ini, pikir saya.

Di saat pesawat bergerak lurus dan berangsur-angsur menurun, saya mengira, pasti sudah menuju landasan pendaratan.

Benar saja. Namun tiba-tiba saya sedikit terkejut oleh dentuman keras di bawah pesawat ketika terasa ban pesawat menyentuh landasan bandara. Beberapa penumpang terdengar terpekik.

Beberapa detik berselang pesawat sudah mulai lambat dan bergerak menuju gedung area parkir Bandara Hang nadim Batam.

Saya tidak tahu kenapa terjadi benturan keras antara ban pesawat dengan landasan pendaratan.

Menurut pikiran saya, setiap pesawat mendarat pasti terjadi hal serupa. Ternyata pikiran saya  ini tidak demikian.

Kata teman yang sudah biasa naik pesawat, jarang terjadi pendaratan seperti itu. Itu namanya pendaratan kasar (hard landing) karena faktor cuaca. Saya hanya melongo.
 Baca juga : Guru SMPN 2 Lintau Buo Kunjungi Kota Batam
Demikianlah sekadar curhat tentang pengalaman pertama kali naik pesawat terbang. Semoga menjadi inspirasi bagi pengunjung yang budiman.***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel