Terbang Pertama yang Menegangkan
Desember 26, 2017
Terbang pertama yang menegangkan – Anda
yang sudah biasa naik pesawat terbang akan dapat menikmati suasana penerangan
tersebut sepenuhnya. Namun saat pertama kali Anda naik pesawat terbang, pasti
akan mengalami saat-saat menegangkan.
Saat
menengangkan tersebut dibagi menjadi 3 tahap, yaitu pesawat lepas landas (take
off), berada di angkasa dan saat pendaratan (landing).
Hal ini juga saya alami
ketika pertama kali naik pesawat terbang beberapa waktu lalu.
Baru
pertama kali naik ‘besi terbang’ itu ketika berkunjung ke kota Batam, Kepulauan
Riau (Kepri).
Rombongan kami berangkat dari Bandara BIM Padang menuju Bandara
Hang Nadim, Batam dengan salah satu
armada penerbangan swasta.
Pukul
15.35 WIB, rombongan kami sudah berada dalam ruang pesawat. Saat itu cuaca di
sekitar Bandara BIM dalam kondisi buruk.
Awak kabin pesawat yang
cantik-cantik memberikan informasi kepada penumpang.
Saya
yang baru pertama kali naik pesawat agak tegang, membayangkan pesawat tinggal
landas dalam kondisi cuaca buruk (bad weather).
Kondisi cuaca bagus pun, belum tentu
hati saya akan tenang, apalagi dalam kondisi cuaca buruk begini
Tak
lama kemudian pesawat bergerak lambat menuju landasan pacu (runaway). Kemudian berhenti
sebentar. Dalam hitungan detik terasa bergerak semakin cepat seiring dengan
denyut jantung saya yang semakin cepat.
Pesawat
yang saya tumpangi terasa menengadah dalam kecepatan tinggi menuju ke angkasa. Kemudian terasa pesawat membelok ke kanan.
Ternyata proses lepas landas berjalan mulus. Tidak seperti yang saya bayangkan di awal
keberangkatan. Cuaca nampak cerah karena disinari caya mentari. Hati saya mulai
agak tenang.
Di
bawah sana, saya melihat bentangan awan putih dan menghalangi pandangan saya ke
daratan.
Saya dapat melihat area sayap pesawat dan sekitarnya karena saya duduk
di bangku (seat) bagian pinggir sebelah kanan, persis di atas sayap pesawat sebelah
kanan.
Sesekali
pesawat terasa bergetar. Namun saya tidak lagi cemas karena kata teman di
sebelah, itu sudah biasa dalam setiap penerbangan.
Beberapa
menit berada di angkasa, cuaca terlihat berkabut. Selain sudah mendekati senja,
juga kondisi di atas angkasa Batam dalam keadaan mendung. Kata teman, pesawat
segera akan mendarat.
Sesekali
saya melihat kota Batam. Namun sesekali hilang dihalangi kabut senja. Namun
dalam hati saya bertanya, koq lama banget mendaratnya?
Sebab, sekian kali
terasa pesawat berputar-putar mengelilingi angkasa pulau Batam. Kadang-kadang
terasa pesawat menurun, namun terasa juga saat menaik kembali.
Ada apa ini,
pikir saya.
Di
saat pesawat bergerak lurus dan berangsur-angsur menurun, saya mengira, pasti
sudah menuju landasan pendaratan.
Benar saja. Namun tiba-tiba saya sedikit
terkejut oleh dentuman keras di bawah pesawat ketika terasa ban pesawat
menyentuh landasan bandara. Beberapa penumpang terdengar terpekik.
Beberapa
detik berselang pesawat sudah mulai lambat dan bergerak menuju gedung area parkir Bandara
Hang nadim Batam.
Saya
tidak tahu kenapa terjadi benturan keras antara ban pesawat dengan landasan
pendaratan.
Menurut pikiran saya, setiap pesawat mendarat pasti terjadi hal serupa.
Ternyata pikiran saya ini tidak
demikian.
Kata
teman yang sudah biasa naik pesawat, jarang terjadi pendaratan seperti itu. Itu
namanya pendaratan kasar (hard landing) karena faktor cuaca. Saya hanya melongo.
Baca juga : Guru SMPN 2 Lintau Buo Kunjungi Kota Batam
Demikianlah
sekadar curhat tentang pengalaman pertama kali naik pesawat terbang. Semoga menjadi
inspirasi bagi pengunjung yang budiman.***