Gairah Murid dan Guru 'Zaman Now'

 “Tak tahu maka kenal, tak kenal maka tak….?” Arman sengaja menggantung kalimatnya. Pada kesempatan perdana masuk mengajar, ia memperkenalkan diri kepada siswa. Dalam skenario guru muda itu, setiap masuk di kelas baru ia akan menyampaikan pameo lama itu. Sekaligus menjajaki reaksi murid terhadap gaya bicaranya tentang pameo yang tetap update sampai zaman now.

gairah mengajar,guru muda,zaman now
Ilustrasi gairah guru dan murid zaman now (pixabay.com)

“Cintaaa…” sahut murid-murid serentak penuh semangat, diiringi suara tawa riuh oleh seisi ruang kelas yang dihuni oleh sebagian besar murid perempuan. Arman, sang guru muda, hanya tersenyum kecil. Ia merasa gaya pancingannnya berhasil.

Guru muda yang boleh dibilang bertampang pas-pasan itu ingin melanjutkan aksi berikutnya pada momentum perkenalan pertama dengan siswa di kelas itu. Namun sebelum niatnya terlaksana, seorang siswi yang duduk di bangku barisan belakang iseng bertanya.

“Sudah punya pacar, belum pak?” celetuknya  santai.

“Huuuuuu…!!!” Kembali ruang kelas menjadi riuh rendah.

“Hm, kamu… siapa namanya?” tunjuk Arman balik bertanya setelah suasana jadi tenang.. Kemudian bangkit dan melangkah ke arah dimana murid yang bertanya itu duduk.

“Nama saya, Mitha, pak...” Sahut siswa bermata sipit itu penuh bersemangat.

Arman manggut-manggut. Lalu bertanya lagi.

“Menurut kamu sendiri, gimana?” tanya Arman melambatkan volume suaranya.

Siswi yang bernama Mitha dan bermata sipit itu terdiam. Ia nampak kebingungan diserang balik dengan pertanyaan itu. Sang guru muda merasa di atas angin ketika menunjukkan aksi yang tak kalah gesit dari murid-muridnya.

“Bagaimana, Mitha? Bapak sudah punya pacar, apa belum?” desak guru Arman.

“Sud…suddaah.., pak….” Jawab Mitha sedikit gugup.

“Belum…!!!” tukas murid lainnya ikut nimbrung.

Arman hanya menanggapinya dengan senyum kecil.

“Kalau bapak sudah punya pacar, emanngya kenapa? Kalau belum punya, ada yang mau mendaftar?” ujar Arman memandang ke seluruh murid di ruangan kelas.

Ternyata pertanyaan guru baru mereka barusan membuat mereka hanya nyengir. Dalam hati mereka terbersit rasa kagum dengan gaya guru barunya itu. Gaya bicara ceplas-ceplos namun mematikan. Ternyata guru baru di sekolah itu seorang guru ‘zaman now’ juga

“Bisa dilanjutkan perkenalannya?” Akhirnya Arman sengaja hendak mengakhiri obrolan soal pertanyaan murid tentang sudah punya pacar atau belum.

“Bisa, pak…” sahut siswa siswi serentak.

Arman melanjutkan menceritakan biodata dan lain sebagainya yang berkaitan dengan dirinya sebagai seorang guru baru, sekaligus guru yang baru diangkat jadi aparatur sipil negara dan ditempatkan di sekoalh itu.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel