Ketika Mesin Motor Mati Mendadak
Januari 23, 2018
Ketika mesin motor mati mendadak – Motor
jenis Honda Astrea Grand keluaran 1997 berwarna hitam itu. Saban hari selalu
menemani saya pergi dan pulang bertugas rutin. Menjemput air ke sumber air setiap
hari. Kemudian sekali seminggu mengantar anak ke tempat kostnya di kota.
Motor
jadul itu sebenarnya motor bekas, saya beli dari teman sejawat bulan Maret 2011
lalu.
Meskipun motor bekas dan sudah berusia tua namun jarang menguras isi
dompet. Jika ada tanda-tanda akan bertingkah, berarti ada yang tidak beres dan
segera diperiksa.
Kalau harus di bawa ke bengkel motor, itu pun tidak banyak
biaya reperasinya. Itulah kelebihannya yang saya rasakan sejak memiliki motor
Astrea Grand 1997.
Selain
digunakan sebagai alat transportasi tugas rutin ke sekolah, motor Astrea Grand
itu terpaksa bekerja berat.
Setiap musim kemarau tiba atau musim sumur galian mengering, motor tua itu digunakan untuk menjemput air ke sumber air yang ada.
Termasuk musim sumur kering tahun ini.
Mogok mendadak karena busi rusak
Seperti
biasa, minggu sore itu saya mengantar anak ke tempat kost di Batusangkar. Membonceng
anak gadis dan si bungsu di belakang.
Belum sampai separuh perjalanan, tidak
disangka mesinnya mati mendadak di jalan tikungan.
Otomatis
motor berhenti juga. Ketika distarter dengan pedal kick starter masih tak mau
nyala.
Tanda-tanda bakal nyala tidak ada meskipun distarter berulang kali. Kemudian
diperiksa tanki bahan bakar. Tidak ada masalah.
Semula
saya mengira platinanya sudah rusak. Tidak terpikir kalau terjadi kerusakan
pada komponen lain. Mau memeriksa busi tapi tak satupun terbawa peralatan
reperasi.
Mau dibawa ke bengkel reperasi motor tapi di sekitar tempat itu tidak
ada.
Kami
tiga beranak jadi kebingungan. Tak lama kemudian lewat dua orang anak usia
sekolah dengan motornya.
Saya tahu, mereka itu murid saya meskipun saya tidak
mengajar di kelasnya.
Mereka
mau menolong untuk membawa ke bengkel motor dengan cara men-skep. Satu orang menaiki motor saya dan
seorang lagi men-skep motor.
Dengan
mahir mereka berhasil membawa motor mogok itu ke bengkel yang berjarak 5
kilometer.
Ternyata busi motor sudah rusak dan diganti dengan yang baru. Sekitar
satu jam kemudian, saya meneruskan perjalanan menuju kota Batusangkar. Terima
kasih muridku.***