Mengapa Terjadi Gerhana Bulan?

Mengapa terjadi gerhana bulan? – Gerhana merupakan fenomena alam yang menjadi Sunnatullah. Segala informasi astronomi tentang gerhana disebut sebagai sunnatullah temuan manusia. Begitu pula halnya dengan terjadinya gerhana bulan. Berkaitan dengan ini, beberapa wilayah di Indonesia akan mengalami 3 fenomena alam gerhana bulan sekaligus.

Ilustrasi gambar (pexels.com)

Ketiga fenomena gerhana bulan dimaksud adalah gerhana bulan total (total lunar eclipse), bulan terlihat lebih besar (supermoon) dan permukaan bulan terlihat membiru (blue moon). Mengapa terjadi gerhana bulan?

Gerakan planet dan satelit

Dalam konteks disiplin ilmu pendidikan di sekolah, benda-benda langit beredar mengelilingi matahari (teori heliosentris). Hal ini disebabkan karena gravitasi matahari jauh lebih besar dibanding benda langit lain di sekitarnya.

Di antara sekian benda langit yang beredar mengelilingi matahari, kita mengenal planet dan satelit.

Planet adalah benda langit yang beredar mengelilingi matahari dengan lintasan (orbit) berbentuk ellips (oval). Planet tidak memancarkan cahaya sendiri melainkan memantulkan sinar matahari. Sedangkan satelit adalah benda langit sebagai pengiring planet.

Bumi merupakan satu di antara  planet yang ada dan bulan adalah satelit yang dimiliki bumi. Bumi dan bulan sama-sama bergerak mengelilingi matahari (berevolusi) dan berputar pada porosnya (berotasi).

Bumi berevolusi terhadap matahari dan berotasi pada porosnya secara periodik. Waktu yang dibutuhkan dalam sekali berevolusi mengelilingi matahari lebih kurang 365 1/4 hari. Sedangkan berotasi pada porosnya sekali putaran lebih kurang 24 jam.

Bagimana dengan bulan sebagai satelit bumi? Jika bumi hanya melakukan dua gerakan, maka bulan melakukan 3 gerakan sekaligus, yaitu beredar pada porosnya, berevolusi terhadap bumi dan sekaligus berevolusi terhadap matahari.

Akibat revolusi dan rotasi

Salah satu akibat revolusi dan rotasi planet adalah terjadinya gerhana bulan dan matahari. Gerhana  bulan terjadi karena cahaya matahari ke bulan terhalang oleh bumi.

Di permukaan bulan akan terlihat bayangan samar bumi (penumbra). Posisi bulan – bumi – matahari saat itu berada dalam satu garis lurus.

Gerhana bulan total (total lunar eclipse)  sangat berpeluang besar terjadi karena ukuran bumi lebih besar dari pada bulan sehingga menghalangi cahaya matahari sampai ke bulan.

Selain itu, pada waktu tertentu bulan akan mencapai titik terdekat dengan bumi (perihelium).

Jika pada posisi ini terjadi ketika posisi bulan – bumi - matahari  berada pada satu garis lurus,  memungkinkan terjadinya wajah bulan terlihat lebih besar (super moon).dan membiru (blue moon) karena pengaruh pembiasan.
Demikianlah tinjauan sederhana tentang terjadinya gerhana bulan dan fenomena yang berkaitan dengan itu yang dirangkum dari berbagai sumber.

Selamat menyaksikan ke 3 fenomena alam ini, semoga cuaca cerah baik di wilayah Indonesia barat, tengah maupun wilayah Indonesia timur pada tanggal, Rabu, 31 Januari 2018.***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel