Mengapa Terjadi Gerhana Bulan?
Januari 30, 2018
Mengapa terjadi gerhana bulan? – Gerhana
merupakan fenomena alam yang menjadi Sunnatullah.
Segala informasi astronomi tentang gerhana disebut sebagai sunnatullah temuan manusia. Begitu pula halnya dengan terjadinya
gerhana bulan. Berkaitan dengan ini, beberapa wilayah di Indonesia akan
mengalami 3 fenomena alam gerhana bulan sekaligus.
Ilustrasi gambar (pexels.com)
Ketiga
fenomena gerhana bulan dimaksud adalah gerhana bulan total (total lunar eclipse), bulan terlihat
lebih besar (supermoon) dan permukaan
bulan terlihat membiru (blue moon). Mengapa
terjadi gerhana bulan?
Gerakan planet dan satelit
Dalam
konteks disiplin ilmu pendidikan di sekolah, benda-benda langit beredar
mengelilingi matahari (teori heliosentris). Hal ini disebabkan karena gravitasi matahari jauh lebih besar dibanding benda langit lain di sekitarnya.
Di antara sekian benda langit yang beredar mengelilingi matahari, kita mengenal
planet dan satelit.
Planet
adalah benda langit yang beredar mengelilingi matahari dengan lintasan (orbit) berbentuk ellips (oval). Planet tidak memancarkan cahaya sendiri melainkan
memantulkan sinar matahari. Sedangkan satelit adalah benda langit sebagai pengiring
planet.
Bumi
merupakan satu di antara planet yang ada
dan bulan adalah satelit yang dimiliki bumi. Bumi dan bulan sama-sama bergerak
mengelilingi matahari (berevolusi) dan berputar pada porosnya (berotasi).
Bumi
berevolusi terhadap matahari dan berotasi pada porosnya secara periodik. Waktu yang
dibutuhkan dalam sekali berevolusi mengelilingi matahari lebih kurang 365 1/4
hari. Sedangkan berotasi pada porosnya sekali putaran lebih kurang 24 jam.
Bagimana
dengan bulan sebagai satelit bumi? Jika bumi hanya melakukan dua gerakan, maka
bulan melakukan 3 gerakan sekaligus, yaitu beredar pada porosnya, berevolusi
terhadap bumi dan sekaligus berevolusi terhadap matahari.
Akibat revolusi dan rotasi
Salah
satu akibat revolusi dan rotasi planet adalah terjadinya gerhana bulan dan
matahari. Gerhana bulan terjadi karena
cahaya matahari ke bulan terhalang oleh bumi.
Di permukaan bulan akan terlihat
bayangan samar bumi (penumbra). Posisi bulan – bumi – matahari saat itu berada dalam satu
garis lurus.
Gerhana
bulan total (total lunar eclipse) sangat berpeluang besar terjadi karena ukuran
bumi lebih besar dari pada bulan sehingga menghalangi cahaya matahari sampai ke
bulan.
Selain
itu, pada waktu tertentu bulan akan mencapai titik terdekat dengan bumi (perihelium).
Jika pada posisi ini terjadi
ketika posisi bulan – bumi - matahari
berada pada satu garis lurus,
memungkinkan terjadinya wajah bulan terlihat lebih besar (super moon).dan membiru (blue moon) karena pengaruh pembiasan.
Simak juga : Mengapa Terjadi gerhana Matahari?
Demikianlah
tinjauan sederhana tentang terjadinya gerhana bulan dan fenomena yang berkaitan
dengan itu yang dirangkum dari berbagai sumber.
Selamat menyaksikan ke 3 fenomena alam ini, semoga cuaca cerah baik
di wilayah Indonesia barat, tengah maupun wilayah Indonesia timur pada tanggal, Rabu, 31 Januari 2018.***