Siswa Berinisiatif Benahi Taman dan Kebun Pasca Rehab Gedung
Januari 13, 2018
Siswa berinisiatif benahi taman dan
kebun pasca rehab gedung – Sebanyak 23 siswa Lasembi,
julukan kelas IX.B (akronim dari keLAs SEMbilan B) mengadakan gotong royong
khusus dalam rangka membenahi taman yang terbengkalai dan membersihkan kebun
kelas yang sudah jadi ‘rimba’, Sabtu (13/1/18).
Dikatakan
gotong royong khusus, seperti yang dikatakan wali kelas Lasembi, siswa Lasembi telah diberi izin khusus untuk mengadakan
gotong royong (goro) oleh kepala sekolah, guru yang mengajar hari itu di kelas
9B dan guru Bimbingan dan Konseling (BK) pada saat jam pelajaran efektif
berlangsung.
“Karena
siswa yang berinisiatif, maka mereka diberi izin oleh pimpinan sekolah untuk
membenahi taman dan kebun yang berantakan pasca rehab gedung sekolah. Begitu pula oleh guru yang akan mengajar pada waktu
goro tersebut” papar wali kelas Lasembi.
Dalam
goro khusus tersebut, siswa Lasembi dibagi menjadi dua kelompok kerja. Kelompok
kerja 1, bertugas menyelesaikan taman kelas yang terbengkalai. Sedangkan
kelompok kerja 2, tugasnya membersihkan kebun
kelas di belakang kelas tersebut.
Tugas kelompok kebun cukup berat
Kelompok
kerja 2 (kelompok kebun) mengerjakan tugas di bagian belakang kelas dengan kondisi
yang sudah ‘merimba’ pasca pemugaran kelas itu. Tugas kelompok kebun memang
terasa agak berat, karena selain rumput juga bekas kayu berpaku bertebaran di
dalam kebun yang sudah ditumbuhi semak.
Walaupun
medan tugas yang akan dibersihkan cukup berat, namun berkat kerja sama yang
baik akhirnya selesai juga. Bahkan guru mata pelajaran bahasa Indonesia
(Yuhelmi SPd) dan guru Bimbingan dan
Konseling (Ernitati SPd.I) turun tangan ke kebun kelas mengarahkan siswa
dalam operasi bersih kebun tersebut.
Operasi
kelompok kebun dipantau langsung oleh kepala SMPN 2 Lintau Buo, Fauzi SPd.
Dalam kesempatan itu, kepala sekolah memberikan motivasi kepada wali kelas
maupun siswa Lasembi.
Sementara
itu Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Ropi’u SPd ikut memantau dan memberikan
masukan kepala Walasembi dalam memanfaatkan kebun yang sudah dibersihkan itu.
Akhirnya
dalam waktu tidak terlalu lama, kebun Lasembi di yang berlokasi persis di
belakang kelas nampak sudah ‘tacelak’ (bersih) sehingga siap diolah dan
ditanami tanaman produktif.***