Ropi'u S.Pd : Siswa Zaman Now Perlu Meniru Hal yang Positif Saja

Ropi'u SPd : Siswa 'zaman now' perlu meniru hal yang positif – Sikap dan karakter siswa ‘zaman now’ kadang-kadang membuat masyarakat, orangtua maupun para pendidik geleng-geleng kepala. Cara dan gaya murid berpenampilan dan berpakaian, berkendaraan, bermedia sosial dan bersosialisasi di lingkungannya luar biasa.

ropi,u,pembina,upacara
Kemajuan iptek perlu diambil yang positifnya saja oleh siswa zaman now matrapendidikan.com)

Kondisi demikian juga disinyalir oleh Wakil Kepala sekolah SMPN 2 Lintau Buo, Ropi’u SPd saat menjadi pembina upacara di halaman sekolah, Senin (15/1/18).

Dalam amanatnya yang cukup mencerahkan tersebut, Ropi’u SPd menyampaikan bahwa siswa semestinya meniru sikap dan karakter yang positif saja  selaku seorang pelajar di SMPN 2 Lintau Buo.

“Memang, karakter siswa suatu sekolah akan berbeda dengan sekolah lainnya. Namun hendaknya siswa perlu meniru dan mencontoh yang baik dan positif untuk pengembangan diri siswa” kata Ropi’u SPd.

Lebih jauh wakil kepala sekolah bidang kesiswaan itu memaparkan beberapa contoh sikap dan karakter siswa ‘zaman now’ yang tidak menguntungkan diri siswa.

“Zaman now, yang suah tua banyak yang berusaha mewarna rambut supaya hitam dan terlihat lebih muda. Namun ada siswa yang justru sebaliknya.

Mewarnai rambut dengan berbagai warna supaya lebih keren katanya.Justru hal itu akan merusak pertumbuhan rambut dan membuat kesan penampilan siswa menjadi lebih tua dari umurnya.” ujarnya berseloroh diiringi tawa peserta upacara tertawa.  

Di bagian lain, waka bidang kesiswaan juga menyentil sikap dan cara siswa berkendaraan. Kendaraan yang dibelikan orangtua untuk anak, semestinya dirawat dan dipergunakan sebagaimana mestinya.

Di pergunakan untuk kelancaran transportasi anak ke sekolah agar tidak terlambat di sekolah.

Namun masih ada siswa yang justru makin terlambat sampai di sekolah. Begitu pula tidak memperlakukan kendaraan bermotor dengan baik.

Malah ada yang memperlakukan motornya seperti motor pembalap, bergaya seperti layaknya seorang pembalap kawakan.

Saat jam belajar masih ada siswa yang berjalan kesana-sini, memeriksa kelas lain yang sedang belajar.

Semestinya siswa merasa malu tidak belajar. Namun siswa seolah-olah bangga mempertontonkan dirinya tidak belajar saat siswa lain sedang belajar.

Dalam penggunaan gadget, seperti yang dipaparkan Ropi’u SPd, siswa lebih banyak sebagai penikmat belaka dari kemajuan teknologi yang tersaji di gadget mereka.

Sebaliknya belum banyak yang memanfaatkannya sebagai wadah untuk belajar dan pengembangan diri.

“Semestinya siswa meniru dan mencontoh sikap dan cara siswa di sekolah lain dalam memanfaatkan gadget ke arah yang lebih positif.

Memanfaatkan sajian informasi di gadget untuk hal positif dan berguna menunjang kemajuan belajar.” tandas Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan menjelang penutupan amanatnya.***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel