Belajar pada Instruktur Gembala Ternak Kambing
April 20, 2018
Belajar pada 'instruktur' gembala ternak kambing – Memelihara
hewan ternak sering mendatangkan kesenangan tersendiri bagi seseorang. Tentu
saja tidak hanya sekadar memenuhi kesenangan, memelihara hewan ternak juga akan
bernilai ekonomi dalam bentuk investasi jangka panjang.
Memelihara
hewan ternak dengan beternak, merupakan dua konsep yang berbeda maknanya.
Memelihara
hewan ternak secara kuantitas terbatas jumlahnya. Fungsinya sebagai selingan
atau menyalurkan hobi.
Ternak
yang dipelihara boleh saja diperoleh dengan cara membelinya, join venture bahkan bisa juga diperoleh
dari sumber lain seperti hadiah.
Contohnya, Muhammad Fadhlan Hakim yang memiliki
dua ekor kambing yang diperoleh dari hadiah menjadi juara Tilawah atau MTQ.
Ia belajar memelihara kambing dengan mengembalakannya sendiri di sekitar rumah.
Namun demikian orangtua perlu turun tangan menjadi ‘instruktur’ membimbingnya belajar bagaimana mengembalakan kambing supaya cepat kenyang.
Kalau kambing-kambing itu digembalakan sampai kenyang, tiap hari maka kambing akan gemuk dan kalau dijual akan mahal harganya.
Latih kemandirian hidup
Bagi
anak yang masih duduk di bangku pendidikan, memelihara hewan ternak semisal kambing,
sesungguhnya menjadi salah satu media pembelajaran objektif dan terpakai.
Kenapa
tidak?
Anak dapat belajar menyalurkan hobinya, sekaligus belajar mencari uang dalam
bentuk investasi jangka panjang dan tentunya juga melatih sang anak untuk hidup
mandiri.
Kenapa
perlu dilatih mandiri?
Zaman sekarang tidaklah mudah mendapatkan pekerjaan.
Jangankan tamatan SMP dan SLTA, lulusan perguruan tinggi sekalipun tidak
menjamin mereka untuk mendapatkan pekerjaan dengan mudah dan sesuai dengan ilmu
dan pengetahuan yang diperolehnya.
Oleh
sebab itu, dapat dikatakan bahwa belajar memelihara kambing dan hewan ternak
lainnya merupakan media untuk melatih kemandirian anak.
Karakter mandiri yang
sudah ditanamkan sejak dini secara nyata kepada anak, akan bermanfaat kelak
dikemudian hari seandainya mereka tidak mendapatkan pekerjaan sesuai dengan
ijazah dan keahliannya.***