Hikmah Peristiwa Isra Miraj Bagi Pelajar

Hikmah peristiwa isra miraj bagi pelajar – Isra Miraj Nabi Muhammad SAW diperingati setiap tanggal 27 Rajab dan tahun 1439 H ini bertepatan dengan tanggal 14 April 2018 M. Pemerintah RI menetapkan Peringatan Isra Miraj sebagai Hari Libur Nasional.

Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW diharapkan tidak hanya sekadar seremonial belaka.

Bagi umat muslim khususnya kaum pelajar, peringatan Isra Miraj seyogyanya menjadi pembelajaran berharga yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai siswa di sekolah maupun sebagai anak di rumah.

Allah SWT telah menunjukkan sebagian dari tanda-tanda kekuasaan-Nya kepada umat manusia. Tanda-tanda kekuasaan Allah SWT sesungguhnya untuk menguji keimanan seseorang.

Salah satu peristiwa luar biasa yang ditunjukkan Allah SWT yang menjadi tanda kekuasaan_nya adalah Isra Miraj Nabi Muhammad SAW.

Pada hakikatnya, peristiwa Isra Miraj adalah proses penjemputan perintah dan kewajiban sholat secara langsung oleh Nabi Muhammad SAW bersama malaikat Jibril.

Inilah istimewanya ibadah sholat dibandingkan ibadah wajib lainnya seperti berpuasa, membayar zakat dan haji.

Kekuasaan Allah SWT dalam proses penjemputan perintah sholat terlihat dengan terjadinya perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha (isra’). Kemudian dilanjutkan dengan naiknya Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Aqsha ke Sidratul Munthaha.

Proses Isra Miraj berlangsung dalam waktu relatif singkat sekitar sepertiga malam.

Menurut logika manusia, hal itu sangat sulit diterima dengan akal sehat. Namun karena kekokohan keimanan kepada Allah SWT, peristiwa Isra dan Miraj Nabi Muhammad SAW  dapat diterima oleh Abu Bakar Sidiq.

Perintah dan kewajiban sholat telah dijemput secara langsung oleh Nabi Muhammad SAW.

Setiap umat islam wajib untuk mendirikan sholat 5 waktu sehari semalam. Barangsiapa yang meninggalkan sholat berarti telah meruntuhkan agama islam karena shalat itu adalah tiang agama.

Shalat itu mencegah perbuatan keji dan mungkar. Hal ini akan terwujud apabila seorang muslim benar-benar mendirikan shalat, bukan hanya sekadar mengerjakan shalat.

Mendirikan shalat mengikutsertakan jasmani dalam bentuk gerakan sholat. Sesuai syarat dan rukun shalat.

Selain jasmani, mendirikan sholat berarti melibatkan pikiran dan hati menghadap Allah SWT secara ikhlas dan khusuk.

Nah, bagi pelajar muslim, mendirikan sholat berarti menciptakan komunikasi dengan Allah SWT serta memohon dalam doa agar dapat belajar dengan baik sehingga prestasi belajar dapat diraih secara optimal.***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel