Hikmah Peristiwa Isra Miraj Bagi Pelajar
April 13, 2018
Hikmah peristiwa isra miraj bagi pelajar – Isra Miraj Nabi Muhammad SAW diperingati setiap tanggal 27 Rajab dan tahun 1439 H
ini bertepatan dengan tanggal 14 April 2018 M. Pemerintah RI menetapkan
Peringatan Isra Miraj sebagai Hari Libur Nasional.
Peringatan
Isra Miraj Nabi Muhammad SAW diharapkan tidak hanya sekadar seremonial
belaka.
Bagi umat muslim khususnya kaum pelajar, peringatan Isra Miraj
seyogyanya menjadi pembelajaran berharga yang diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari sebagai siswa di sekolah maupun sebagai anak di rumah.
Allah
SWT telah menunjukkan sebagian dari tanda-tanda kekuasaan-Nya kepada umat manusia.
Tanda-tanda kekuasaan Allah SWT sesungguhnya untuk menguji keimanan seseorang.
Salah
satu peristiwa luar biasa yang ditunjukkan Allah SWT yang menjadi tanda
kekuasaan_nya adalah Isra Miraj Nabi Muhammad SAW.
Pada
hakikatnya, peristiwa Isra Miraj adalah proses penjemputan perintah dan
kewajiban sholat secara langsung oleh Nabi Muhammad SAW bersama malaikat
Jibril.
Inilah istimewanya ibadah sholat dibandingkan ibadah wajib lainnya
seperti berpuasa, membayar zakat dan haji.
Kekuasaan
Allah SWT dalam proses penjemputan perintah sholat terlihat dengan terjadinya
perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha (isra’).
Kemudian dilanjutkan dengan naiknya Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Aqsha ke
Sidratul Munthaha.
Proses
Isra Miraj berlangsung dalam waktu relatif singkat sekitar sepertiga malam.
Menurut
logika manusia, hal itu sangat sulit diterima dengan akal sehat. Namun karena kekokohan keimanan
kepada Allah SWT, peristiwa Isra dan Miraj Nabi Muhammad SAW dapat diterima oleh Abu Bakar Sidiq.
Perintah
dan kewajiban sholat telah dijemput secara langsung oleh Nabi Muhammad SAW.
Setiap umat islam wajib untuk mendirikan sholat 5 waktu sehari semalam.
Barangsiapa yang meninggalkan sholat berarti telah meruntuhkan agama islam
karena shalat itu adalah tiang agama.
Shalat
itu mencegah perbuatan keji dan mungkar. Hal ini akan terwujud apabila seorang
muslim benar-benar mendirikan shalat, bukan hanya sekadar mengerjakan shalat.
Mendirikan shalat mengikutsertakan jasmani dalam bentuk gerakan sholat. Sesuai
syarat dan rukun shalat.
Selain
jasmani, mendirikan sholat berarti melibatkan pikiran dan hati menghadap Allah
SWT secara ikhlas dan khusuk.
Nah, bagi pelajar muslim, mendirikan sholat
berarti menciptakan komunikasi dengan Allah SWT serta memohon dalam doa agar
dapat belajar dengan baik sehingga prestasi belajar dapat diraih secara optimal.***