Mengurai Tema Peringatan Hardiknas 2018

Mengurai tema peringatan hardiknas 2018 – Menarik kiranya untuk mencermati tema Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas)  2018 yang dicetuskan oleh pemerintah. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Muhadjir Efendy telah mencetuskan tema Hardiknas tahun ini, “Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan” saat membuka Pekan Peringatan Hardiknas di Daerah Istimewa Yogyakarta beberapa waktu lalu.

Penguatan pendidikan Indonesia sejalan dengan Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Ini membuktikan bahwa pendidikan tidak semata menjalankan proses pembentukan intelektual (kecerdasan) pada individu peserta didik. Lebih dari itu adalah menguatkan potensi karakter anak didik sehingga mereka berbudi pekerti mulia.

Disadari memang, intelektual yang bagus belum berarti banyak jika tidak diiringi dengan sikap dan tingkah laku yang terpuji pada diri anak.

Keluhan masyarakat dan orangtua tentang kepribadian anak selama ini, perlu diakui bahwa lembaga pendidikan belum efektif menjalankan misi untuk mengembangkan potensi karakter anak.

Ada anak yang cukup cerdas namun kepribadiannya tidak sesuai dengan sikap dan tingkah laku sebagai seorang murid. Kurang menghormati orangtua di rumah maupun guru di sekolah.

Di lingkungan masyarakat berbuat sesuka hati tanpa mengindahkan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat tersebut.

Pendidikan di sekolah sejatinya tidak semata menjalankan proses berorientasi pencapaian target kurikulum. Guru merasa puas ketika target kurikulum tercapai. Menyampaikan materi pelajaran sebanyak dan seluas mungkin kepada peserta didik.

Sekolah menjadi populer dengan nilai rata-rata ujiannya tinggi karena semua guru sukses mencapai target kurikulum.
Sebaliknya, justru kurikulum itu sendiri sesungguhnya memiliki potensi membentuk karakter positif pada diri peserta didik.

Pengintegrasian nilai-nilai karakter positif ke dalam mata pelajaran akan lebih berarti daripada pencapaian target kurikulum belaka.

Melalui peringatan Hardiknas,  pesan itulah yang hendak ditularkan kepada insan pendidikan. Menguatkan pendidikan Indonesia berarti menguatkan sistem dan proses pencerdasan intelektual serta sikap dan tingkah laku peserta didik menjadi lebih optimal.

Lembaga pendidikan berperan penting dalam memajukan kebudayaan Indonesia. Peran tersebut dapat terwujud melalui kurikulum muatan lokal di lembaga sekolah. Kurikulum ini berpotensi untuk memajukan budaya daerah melalui konsep kearifan lokal.

Memang, sulit membendung pengaruh globalisasi yang memungkinkan masuknya budaya-budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.

Namun demikian, lembaga pendidikan selalu menjembatani peserta didik dengan globalisasi budaya sehingga peserta didik dapat menyeleksi budaya baik yang masuk ke Indonesia.

Menguatkan pendidikan, memajukan kebudayaan juga mengingatkan agar lembaga sekolah, pemerintah dan masyarakat untuk saling bersinergi.

Masalah pendidikan dan kebudayaan tidak semata dibebankan ke lembaga sekolah. Tetapi juga perlu kerja sama orangtua, masyarakat, sekolah dan pemerintah dalam mewujudkan misi tersebut.
Diharapkan, semua unsur terkait dengan pendidikan dan kebudayaan tidak hanya sekadar menciptakan jargon-jargon eksklusif. Justru implementasinya yang lebih penting sesuai dengan peran dan fungsi unsur-unsur dimaksud.

Selamat memperingati Hardiknas 2018.***