Asyiknya Menjadi Ayah di Zaman Now
Mei 21, 2018
Asyiknya menjadi ayah di zaman now – Zaman
Now, sebuah istilah yang menjadi populer melalui media internet sejak beberapa
tahun terakhir. Zaman now ternyata tidak semata bermakna, masa kini. Istilah
yang berangkat dari kids zaman now ini dapat bermakna, sesuatu di luar
kelaziman.
Guru
zaman now, orangtua zaman now, pun ayah zaman now. Ini menunjukkan suatu sikap
dan tindakan yang kadang-kadang tidak biasa atau tidak lazim.
Dan, ayah zaman
now dalam konteks pembahasan ini menyangkut peran ayah dan ibu dalam rumah
tangga.
Peran
ayah dan ibu di zaman now tidak selalu
berkonotasi sama dengan dunia terbalik. Peran ayah bertukar dengan peran ibu di
rumah tangga. Akan tetapi peran ayah dan ibu di zaman now dalam bentuk kerja
sama dalam mengurus keluarga.
Segera turun tangan
Dalam
situasi dan kondisi tertentu, ayah dapat berperan aktif dalam mengurus rumah
tangga.
Ayah tetap menjadi pemimpin di rumah tangga dan sebagai pemimpin dapat
langsung turun tangan, menggantikan peran ibu mengurus rumah tangga. Mengurus dapur,
sumur sampai mengurus anak sekalipun.
Beberapa
waktu lalu, ibunya anak-anak mengalami sakit beberapa hari lamanya. Otomatis
saya langsung menggantikan perannya, mulai dari urusan dapur sampai sumur.
Memasak, mencuci piring dan mencuci pakaian. Yang tidak dapat saya gantikan
langsung adalah mengajar. Ibunya anak-anak adalah seorang guru PNS di madrasah.
Urusan
memasak itu sederhana namun dalam kesempatan itu saya hendak menanamkan
pendidikan karakter kepada anak.
Dalam pikiran saya, penanaman pendidikan
karakter di lingkungan keluarga di zaman now, tidak akan efektif lagi melalui
perintah atau doktrin-doktrin.
Justru contoh nyata dari orangtua sangat
diperlukan agar meresap ke dalam hati seorang anak.
Dalam
urusan memasak, saya menanamkan budaya kerja yang ekonomis. Sebaliknya mengurangi
budaya instant yang telah merambah ke lingkungan keluarga.
Contohnya,
menyiapkan kebutuhan air minum keluarga. Biasanya kebutuhan air minum dipenuhi
dengan membeli air minum pada galon isi ulang terdekat.
Kenapa
tidak mencoba memasak air minum saja, sementara di sekitar rumah terdapat bahan
bakar kayu api yang cukup? Memasak air dengan kompor gas justru akan boros?
Oleh sebab itu saya memanfaatkan dapur kotor
di samping rumah. Saya memasak air minum dengan menggunakan bahan bakar kayu
api.
Urusan
mencuci pakaian, memang harus menggunakan mesin cuci. Justru mencuci secara
manual akan menguras tenaga dan perlu waktu banyak.
Nah, dalam menjemur pakaian
perlu menerapkan prinsip fisika. Kenapa? Pakaian tidak pudar warnanya atau
tidak cepat lapuk.
Menjemur
pakaian menerapkan prinsip fisika penguapan pada zat cair. Zat cair akan cepat
menguap bila dianginkan.
Artinya, kain cucian akan cepat kering bila dijemur di
tempat yang cukup mendapat angin.
Dijemur
di bawah terik matahari juga lebih cepat kering? Iya memang. Tapi cara ini akan
membuat pakaian cepat lapuk dan pudar warnanya.
Kalau pun terpaksa karena
tempat menjemur kain tidak teduh, maka pakaian yang akan dijemur harus dibalik.
Bagian yang mendapat sinar matahari langsung adalah bagian dalam pakaian.
Piring
kotor jangan dibiarkan menumpuk di dapur. Ini sangat mudah mengatakannya kepada
anak. Oleh sebab itu saya menerapkan
selalu mencuci setiap piring atau alat dapur yang kotor.
Mengurus anak
Sejak
anak-anak masih kecil-kecil, saya berusaha ikut mengurus anak lebih banyak supaya
anak lebih dekat dengan saya.
Sebagai ayah, saya bangga mengajak anak-anak
keliling kampung, menggunakan sepeda motor. ketika sore hari.
Kalau
ada panggilan rapat dari pihak sekolah anak, saya selalu mengajukan diri untuk
menghadirinya kapan pun. Sampai sekarang pun saya selalu mengantar atau
menjemput anak ke tempat kostnya di kota.
Apakah
saya tidak punya kerjaan lain? Punya. Saya adalah seorang guru PNS (sekarang
ASN). Sebagai seorang guru, saya lebih memilih menjadi guru biasa dan non-sertifikasi.
Dengan begitu, saya mengajar di sekolah hanya beberapa jam saja.
Sebaliknya,
saya lebih banyak waktu untuk mengurus kepentingan anak sendiri. Di samping itu
saya punya waktu banyak untuk menyalurkan hobi menulis dan kegiatan blogging.
Sekarang,
anak-anak saya sudah besar. Satu orang sudah memperoleh gelar sarjana, dua
orang masih menduduki bangku perkuliahan, satu orang menduduki bangku SMA dan
si bungsu masuk SMP tahun ini.
Baca juga : Menjadi Ayah, Dulu dan Sekarang
Ternyata
sangat mengasyikkan menjadi seorang ayah di zaman now. Banyak yang dapat
diperbuat oleh seorang ayah untuk mendidik dan membesarkan anak-anak di zaman
now.
Menerapkan pendidikan karakter dan ilmu pengetahuan praktis di tengah
kehidupan sehari-hari dalam lingkungan keluarga. Allahuallam bissowaab!***