Masuk Sekolah Unggul, Siap Hadapi Persaingan
Mei 15, 2018
Masuk sekolah unggul, siap hadapi
persaingan – Apa motif anda sebagai anak atau orangtua memilih sekolah
unggul? Sudah pasti beraneka ragam. Ada motif prestise, aktualisasi diri
sebagai siswa berprestasi atau orangtua dari anak yang berprestasi. Namun
adapula yang memiliki motif mencari persaingan dalam mengejar prestasi di
sekolah unggulan tersebut.
Muhammad
Fadhlan Hakim merupakan salah seorang siswa yang diterima di sekolah unggul,
SMPN 5 Batusangkar. Dari celotehnya ditangkap bahwa ia lebih tertarik masuk ke
sekolah unggul untuk bersaing dalam mengejar prestasi pada level sekolah yang
lebih tinggi.
Baca : Melanjutkan Kemana Tamat SD?
Mau
masuk saja sudah harus berjibaku untuk bersaing memasuki sekolah unggul tersebut
melalui seleksi dalam PPDB. Harus berjuang TPA dan tes mata pelajaran.
Akumulasi dari semua seleksi itu, siswa
harus menempatkan diri, antara peringkat 1 sampai 72 jika ingin diterima di
sekolah itu. Sementara jumlah peminat yang bertarung masuk SMPN 5 Batusangkar
sebanyak 182 orang..
Jika
sudah berhasil diterima, persaingan berikutnya telah menunggu selama belajar di
sekolah unggul. Jika anak selalu juara di sekolahnya dulu maka di sekolah
unggul ini belum tentu akan juara.
Hal
serupa juga diingatkan oleh Drs. Jalinus, Kepala SMPN 5 Batusangakar di hadapan
orangtua/wali murid yang diterima di sekolah tersebut.
Jika anak masuk di sekolah
reguler, mungkin ia akan tetap menjadi juara seperti di sekolah sebelumnya. Namun
di sekolah unggulan, boleh jadi anak memperoleh rangking belasan, apalagi ia
berasal dari sekolah jauh di luar kota.
Simak juga : PPDB SMPN 5 Batusangkar Lancar dan Sukses
“Bukan
karena prestasi belajar anak menurun, namun karena persaingan di sekolah ini
sangat ketat. Anak dan orangtua harus memahami bahwa di sekolah ini terjadi
persaingan dalam mengejar prestasi belajar.
Jika dulu semasa di SD, mungkin
anak selalu juara I, namun setelah masuk sekolah ini bisa jadi akan melorot
peringkatnya. Itu hal yang lumrah,” ujar Drs.Jalinus.***