Idul Adha dan Keikhlasan dalam Beribadah
Agustus 21, 2018
Idul adha dan keikhlasan dalam beribadah – Hari
Raya Idul Adha 1439 H bertepatan dengan tanggal 22 Agustus 2018 M. Pada hari
itu ada 3 momentum penting yang terjadi di kalangan umat muslim. Di dalam
negeri, umat muslim akan merayakan Idul Adha dengan melaksanakan shalat Idul Adha.
Shalat idul adha merupakan shalat sunat muaqad 2
rakaat yang dilaksanakan berjamaah di masjid, surau atau pun di lapangan
terbuka. Sementara itu nun jauh disana, umat muslim sedang melaksanakan wukuf
di Padang Arafah.
Usai
melaksanakan shalat idul Adha umat islam juga melaksnakan ibadah qurban bagi
yang telah mampu melaksanakannya. Hal ini juga berlaku untuk melaksanakan
ibadah haji. Kata ‘mampu’ berkaitan dengan kemampuan finansial umat muslim dalam
melaksnakan ibadah tersebut.
Biaya
untuk menunaikan ibadah haji maupun untuk membeli hewan qurban tidaklah
sedikit. Namun keikhlasan demi mengharap ridho dan kepatuhan kepada Allah SWT, biaya sebesar
itu belumlah seberapa nilainya.
Dalam
sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Nasa’I dapat kita baca.
إِنَّ اللَّهَ لا يَقْبَلُ مِنْ الْعَمَلِ إِلا مَا كَانَ لَهُ خَالِصًا وَابْتُغِيَ بِهِ وَجْهُهُ
Artinya: Allah SWT tidak menerima amal kecuali amal ibadah yang dilandasi keikhlasan dan karena mengharap ridho Allah SWT (HR: Nasa’i)
Namun
bagi umat muslim yang belum sanggup untuk melaksanakan ibadah haji maupun
ibadah qurban, bukan berarti tidak dapat berbuat apa-apa. Memberikan sepotong
semur ayam, sebutir telur sekali pun atau sepiring sarapan kepada orang lain
yang membutuhkan. Itu sudah menjadi amal ibadah di sisi Allah SWT asal didasari
keikhlasan dan mengharap ridho Allah SWT.
Itulah
secuil inspirasi bagi kita semua dalam menyambut Hari Raya Idul Adha 1439 H.
Minal aidin walfaidzin.***