Kepala Sekolah Buka Masa Pendidikan Capas
Agustus 12, 2018
Kepala sekolah buka masa pendidikan capas angkatan viii – Ropi’u,
S.Pd mewakili Kepala SMPN 2 Lintau Buo membuka secara resmi masa pendidikan
Calon Anggota Passusbra (Capas) Angkatan ke- 8 dalam upacara khusus, Minggu
Sore (12/8).
Di
hadapan Capas, para senior dari semua angkatan Passusbra yang hadir, Wakil
Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan itu berpesan agar para Capas dapat mengikuti
masa pendidikan ini dengan baik.
“Mungkin
anak-anak bapak akan sibuk dalam mengikuti masa pendidikan ini. Namun
ketahuilah, kesibukan itu akan membuat kalian menjadi sehat badan maupun
pikiran. Badan sehat karena selalu aktif bergerak. Pikiran sehat karena selalu
berpikir yang positif dan terbaik seperti kakak senior kalian yang nampak
sehat.. .” kata Ropi’u, S.Pd memotivasi.
Menyinggung
Capas yang umumnya terdiri dari siswa perempuan, Waka Kesiswaan mensinyalir ada
kaitannya dengan kebiasaan mencemooh dan melecehkan yang kebanyakan dilakukan
oleh siswa laki-laki akhir-akhir ini.
“Takut
dicemooh dikatain begini dan begitu menjadi anggota Passusbra, dan sejumlah alasan
lainnya sehingga siswa laki-laki tidak banyak yang berminat dan mendaftar jadi
calon anggota Passusbra,”
Sementara
itu Pembina Passusbra SMPN 2 Lintau Buo, R.Hidayatullah, A.Md.Kom menyampaikan
kepada matrapendidikan.com, bahwa Capas yang akan mengikuti masa pendidikan
tahun 2018 ini sebanyak 21 orang dan hadir sebanyak 18 orang. Dari
18 orang Capas yang hadir pada pembukaan masa pendidikan, hanya 4 orang capas
laki-laki.
Usai
membuka masa pendidikan, waka Kesiswaan mengalungkan tanda peserta secara
simbolis kepada Capas putra dan putri. Selanjunya penyematan tanda peserta
kepada peserta lain dilakukan secara bergiliran masing-masing oleh Pembina
Osis, Pembina Passusbra, senior angkatan 1 sampai 7.
Sebelum
upacara pembukaan telah dilaksanakan pembelkalan awal kepada Capas oleh para
senior Pasusbra dari semua angkatan. Pembekalan menyangkut fisik dan mental
sehingga Capas siap mengikuti masa pendidikan.
Pembekalan
fisik dan mental diakhiri dengan tradisi Passusbra, makan bersama di lantai
dengan alas daun pisang. Makan bersama dilakukan di koridor kelas sehingga
nampak jadi teratur.***