Kegiatan Outbond Mandiri Siswa Berjalan Sukses dan Menyenangkan

Kegiatan outbond mandiri siswa berjalan sukses dan menyenangkan – Sebanyak 25 orang siswa yang tergabung dalam Passusbra SMPN 2 Lintau Buo mengadakan kegiatan outbond mandiri. Kegiatan pendidikan di alam terbuka tersebut mengambil tempat di lokasi Batang Tompo, Batu Kuriak, Basuang Nagari Taluak, Minggu (02/09).

Kegiatan outbond mandiri tersebut didampingi langsung oleh Pembina Passusbra, R.Hidayatullah, AMd.Kom dan dihadiri oleh Pembina Osis SMPN 2 Lintau Buo, Edy Samsul serta Pembina Pramuka SMAN 2 Lintau Buo, Benni Rikki SPd.Kom.

Kegiatan inti belajar di alam terbuka itu adalah memasak ayam bakar dan makan bersama. Seperti diutarakan R.Hidayatullah AMd.Kom, kegiatan tersebut merupakan bentuk penghargaan (reward) kepada kelompok Passusbra yang berhasil menjuarai Gerak Jalan Jantung Sehat dalam rangka memeriahkan HUT RI ke- 73 bulan Agustus lalu.
“Mereka berinisiatif untuk mengadakan kegiatan ini dan patut diapresiasi dengan mengarahkan mereka dalam mengadakan kegiatan memasak dan makan bersama di alam terbukla,” tutur R. Hidayatullah, kepada Admin Matra Pendidikan.

Sementara itu, Pembina Osis yang juga guru mata pelajaran IPA ini mengungkapkan bahwa kegiatan seperti ini terlihat sepele namun memiliki banyak manfaat dalam meningkatkan semangat belajar, keberanian dalam bertindak dan memecahkan masalah, karakter kreatif  serta pengalaman siswa berinteraksi dengan lingkungan alam.
“Bentuk fisik kegiatan outbond ini hanya membuat masakan ayam bakar dan makan bersama di alam terbuka.

Akan tetapi  membuat ayam bakar dan makan bersama itu ada prosesnya. Proses inilah yang menjadi pengalaman nyata dan berharga bagi siswa dalam menjalani kehidupan sehari-hari,” ujar Pembina Osis.

Lebih jauh guru mata pelajaran IPA itu mengungkapkan bahwa siswa belajar memasak nasi dengan tungku abu dan bahan bakar kayu api, yang diperoleh di lingkungan sekitar. Disini siswa belajar menghadapi tantangan alam sesungguhnya.

Mula-mula siswa  mencari batu sungai untuk membuat tungku segi tiga. Kemudian mencari kayu bakar, menyalakan api dalam tungku yang baru dibuat di tanah berumput, siapa bilang mudah untuk dilakukan?

Perlu keterampilan khusus  agar api dapat menyala dan nasi dapat masak dengan sempurna.

Begitu pula dengan memasak ayam bakar yang bahannya sudah disiapkan dari rumah oleh siswa.

Pembina Passusbra harap cemas

Pada mulanya R. Hidayatullah harap cemas dengan kesuksesan kegiatan ini. Kenapa tidak?

Ternyata kondisi lokasi outbond agak masih lembab. Malam sebelumnya diguyur hujan 

Otomatis tanah masih lembab dan kayu api dari ranting pohon karet belum terlalu kering. Ini menjadi penyebab kecemasan Pembina Passusbra akan keberhasilan siswa menyalakan api pada tungku.

Jika memasak nasi gagal maka kegiatan itu jelas akan gagal. Atau kalaupun berhasil, siswa akan pulang senja bahkan malam hari.

Padahal janji siswa kepada orangtua masing-masing sebelum magrib.

“Tapi alhamdulillah, semua itu berjalan lancar dan tepat waktu berkat kesigapan Arsy Annisa, Natasya Putri dan kawan-kawan lainnya berhasil mengatasi masalah dengan bimbingan pembina dan pembimbing,” tukas R. Hidayatullah lega.

Sementara itu Pembina Pramuka SMAN 2 Lintau Buo yang ikut meninjau ke lokasi outbond merasa terpukau dan kagum kepada siswa-siswa yang masih berusia SMP.

“Luar biasa anak-anak kita, pak.” puji Benni Rikki S.Kom usai mengamati cara kerja siswa dan makan bersama ala makan bajamba, duduk di tanah dengan makanan beralaskan daun pisang. 
Dengan kegiatan outbond tersebut diharapkan para siswa dapat meningkatkan kualitas diri dalam menjalani hidup untuk masa berikutnya.***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel