Menangani Sampah Plastik Kemasan Makanan dan Minuman
September 08, 2018
Menangani sampah plastik kemasan makanan
dan minuman – Makanan dan minuman yang dikemas dengan
bahan plastik memang terlihat lebih menarik. Selain itu lebih praktis digunakan
karena habis dimakan atau diminum isinya, sampahnya dapat dibuang. Pengguna tak
perlu repot mencuci dan menyimpannya kembali. Sekali pakai langsung dibuang.
Persoalan
yang timbul kemudian, sampah plastik yang tidak ditangani akan menimbulkan
pencemaran tanah dan air.
Sampah dari bahan plastik tidak terurai oleh bakteri
pengurai tanah maupun air.
Baca juga : Sampah Manusia Mengotori Bumi
Mengambil
tindakan dan langkah nyata dalam menanggulangi sampah plastik bekas kemasan
makanan dan minuman, tentulah menjadi upaya bijaksana.
Misalnya, membakar
sampah plastik itu di tempat khusus.
Penanganan
sampah plastik dimulai dari diri sendiri, keluarga dan instansi/lembaga.
Tindakan nyata dapat dimulai dengan mengumpulkan sampah plastik atau membuang
sampah plastik pada tempat tertentu. Kemudian membakarnya pada waktu tertentu
secara periodik.
Penggunaan
bahan plastik, mungkin tidak dapat dihindari. Namun seiring dengan itu
penanggulangannya perlu dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan.
Kesadaran individu akan sampah plastik, secara berangsur-angsur akan dapat
mengatasi dampak bagi lingkungan.
Tentu
saja tidak hanya dengan membakar, dengan
cara mendaur ulang sampah plastik juga merupakan upaya menanggulanginya.
Hanya
saja, cara ini perlu prosedur dan sistem yang memakan waktu lama untuk
melakukannya.
Misalnya,
perlu industri tertentu untuk mendaur ulang sampah plastik sehingga dapat
dimanfaatkan kembali.
Begitu pula mendaur ulang sampah plastik menjadi bahan
keterampilan. Ini perlu kemauan dan keterampilan untuk melakukannya.
Simak juga : Penanganan Terpadu Sampah Plastik di Sekolah
Dapat
disimpulkan bahwa setiap orang dapat melakukan tindakan dan langkah nyata terhadap
penanggulangan sampah plastik dari kemasan makanan dan minuman.
Mulai dari
membakar, mendaur ulang, menjadikan bahan keterampilan/kerajinan dan berupaya
mengurangi penggunaan bahan plastik.***