Mengelola Sampah Plastik Kemasan Makanan dan Minuman Secara Bijaksana
September 18, 2018
Mengelola sampah plastik kemasan makanan dan minuman secara
bijaksana – Permasalahan sampah plastik semakin serius
diperbincangkan akhir-akhir ini. Pasalnya, sampah plastik terutama yang berasal dari bekas kemasan makanan dan minuman itu, semakin hari semakin meningkat volumenya. Padahal langkah untuk mereduksinya juga sudah diupayakan.
Ilustrasi gambar (pexels.com)
Jajanan
siswa yang disediakan di kantin sekolah umumnya makanan dan minuman dengan kemasan plastik.
Sampah
plastik kemasan ini berjenis polyethylene
terdapat pada kemasan-kemasan minuman ringan berbentuk cangkir dan botol.
Meskipun sudah disediakan tempat sampah plastik namun sering tidak
dimanfaatkan oleh siswa.
Oleh
sebab itu sampah plastik bekas kemasan makanan dan minuman ini harus ditangani lebih
lanjut secara bijaksana di sekolah.
Kemudian penanganannya sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan
sekolah.
Prinsip
penanganan sampah plastik adalah 3 R (reduce,
reuse dan recycle). Namun tidak semua prinsip itu cocok diterapkan pada suatu sekolah.
Prinsip penanganan melalui pengurangan (reduce) sampah plastik di sekolah, adalah langkah
yang umum dilakukan namun sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah.
Langkah bijaksana
Mengumpulkannya pada suatu tempat dan kemudian membakarnya pada waktu tertentu adalah tindakan
bijaksana dalam mengelola sampah plastik kemasan makanan dan minuman di sekolah.
Hal tersebut disampaikan oleh salah seorang guru pemerhati masalah sampah plastik dari kemasan makanan dan minuman di sekolah, Isral SPd.
"Untuk
mempercepat terkumpulnya sampah plastik kemasan makanan dan minuman, diadakan program bank sampah.
Masing-masing
siswa memiliki kardus/tempat sampah dan mengumpulkan sampah sebanyak mungkin." katanya kepada admin matrapendidikan.com, beberapa waktu lalu.
Guru
pembina UKS perlu mengapresiasi tindakan siswa ini dengan memberikan semacam
penghargaan kepada siswa yang aktif dan terbanyak mengumpulkan sampah plastik.
"Walau pun penghargaan tersebut hanya dalam bentuk alat-alat tulis, seperti ballpoint, buku tulis, penggaris dan pensil, itu sudah sangat berati dan memberi motivasi kepada siswa untuk mengelola sampah plastik." Isral SPd memberi contoh.
Masalah
sampah plastik kemasan makanan dan minuman yang masih bertebaran perlu ditangani bersama termasuk dengan pihak kantin sekolah.
Baca juga : Penanganan Terpadu Sampah Plastik di Sekolah
"Bukan. Bukan dengan melarang pihak
warung/kantin menjual makanan dan munuman kemasan,” potong Isral SPd ketika ditanya perlu tidaknya pelarangan menjual makanan dan minuman berkemasan plastik.
Justru langkah itu kurang bijaksana bahkan akan menimbulkan masalah baru dikemudian hari.
Oleh sebab itu Isral
juga mengingatkan agar pihak sekolah tidak 'mencari-cari' cara penanganan sampah
plastik kemasan makanan dan minuman, yang belum sesuai dengan situasi dan
kondisi siswa di sekolah.
Simak juga : Menangani Sampah Plastik Kemasan Makanan dan Minuman
“Misalnya,
mewajibkan siswa membawa makanan dan atau minuman dari rumah, dengan membeli peralatan
dari produk tertentu.
Ini belum tentu sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah serta keadaan ekonomi orangtua
siswa,” Isral memberi contoh.***