Semoga dalam Keadaan Sehal Wal Afiat
September 05, 2018
Semoga dalam keadaan sehat wal afiat –
Sebagai orangtua dari anak yang sedang belajar di sekolah, kita sering menerima
undangan untuk mengadakan rapat atau pertemuan. Dalam undangan berbentuk surat
tersebut, pihak sekolah/komite sekolah selalu membukanya dengan harapan dan doa,
“...Kami mendoakan semoga bapak/ibuk/saudara
dalam keadaan sehat wal afiat....”
Pada
umumnya, kita jarang membaca dengan teliti, memahami apa makna doa dan harapan
yang tertera pada awal surat undangan tersebut. Bahkan tak jarang pula kita
langsung menuju pada pokok surat. Waktu dan agenda kegiatan rapat di sekolah!
Ada
dua kata dalam doa dan harapan tersebut, sehat dan afiat. Apa pengertian sehat
wal afiat itu sesungguhnya?
Jika
merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kedua kata tersebut bermakna
hampir sama (sinonim). Sehat artinya, keadaan segenap anggota tubuh serta
bagian-bagiannya yang bebas dari sakit. Sedangkan kata afiat diartikan sehat dan kuat.
Dalam
konteks agama Islam, sehat wal afiat
mengandung makna yang lebih luas. Dapat diartikan sebagai keadaan/kondisi badan
yang bebas dari sakit dan dipergunakan dalam menjalankan kewajiban agama serta
menjauhi segala larangan Allah SWT.
Jika
demikian, pembukaan surat undangan dari pihak sekolah/komite sekolah berupa doa
dan harapan kepada orangtua/wali murid tidak sembarang tulis atau hanya sekadar
basa basi.
Mendoakan dan mengharapkan orangtua/wali murid dalam keadaan sehat wal afiat, tentu saja bertujuan baik dan mulia serta perlu diaminkan. Sebab, dengan
kondisi badan sehat maka orangtua/wali murid akan dapat menghadiri undangan
rapat/pertemuan dimaksud.
Dengan
demikian, orangtua/wali murid dapat mendengar langsung informasi dan penjelasan
tentang kemajuan belajar anak didik di sekolah dalam kegiatan rapat yang diselenggarakan oleh sekolah maupun komite sekolah.
Selain
itu, sehat wal afiat, termasuk nikmat Allah SWT yang terbesar sehingga patut
disyukuri. Bagi orangtua/wali murid, menghadiri undangan rapat dari pihak
sekolah termasuk salah satu mensyukuri nikmat tersebut sesuai doa dan harapan pihak yang
mengundang.***