7 Sanksi dan Hukuman Ini Mungkin Pernah Anda Jalani di Sekolah

7 Sanksi dan hukuman ini mungkin pernah anda jalani di sekolah – Setiap sekolah sudah pasti memiliki tata tertib. Tata tertib tersebut memuat berbagai aturan dan disiplin yang harus ditaati oleh warga sekolah. Guru dan siswa adalah dua kelompok warga sekolah yang harus menaati aturan dan disiplin sekolah.

Untuk siswa, ada aturan dan disiplin berpakaian, berpenampilan, belajar dan lain sebagainya. Semua aturan dan disiplin tersebut harus ditaati dan dipatuhi oleh siswa. Umumnya aturan dan disiplin tersebut dalam bentuk tertulis.

Semua aturan dan disiplin disertai dengan sanksi atau hukuman. Mulai dari taraf ringan, berupa peringatan sampai sanksi dan hukuman dalam bentuk aksi fisik, baik dilakukan oleh guru maupun oleh siswa sendiri.

Namun sanksi dan hukuman yang diberikan kepada siswa bersifat mendidik. Apa saja hukuman bagi siswa yang melanggar disiplin dan aturan di sekolah?

1.Pangkas rambut ‘gratis’

Hukuman pangkas rambut ‘gratis’ diberlakukan kepada siswa berambut tidak rapi, diberi pewarna rambut atau panjang setelah diberi peringatan oleh guru.

Namanya memang ‘gratis’ tetapi rambut yang tidak sesuai aturan atau melanggar aturan akan dipotong secara acak atau pada bagian tertentu saja.

Siswa yang kena hukuman ini sering merasa risih dengan penampilan rambutnya sehingga harus merapikan rambutnya kembali pada tukang pangkas.

2.Memungut sampah

Siswa yang terlambat datang ke sekolah biasanya diberi sanksi memungut sampah atau membersihkan toilet sekolah.

Sekolah yang memiliki areal luas dan banyak pohon perindangan akan mendapat hukuman memilih sampah.

Toilet sekolah yang sudah jorok akan menjadi lahan bagi siswa yang mendapat hukuman dari pelanggaran yang dilakukannya.

3.Push up

Siswa yang terlambat mengikuti suatu pelajaran, atau memasuki kelas atau tidak berpakaian rapi disuruh push up sekian kali.

Semakin sering melanggar aturan ini semakin sering pula melakukan hukuman ini.

4.Berdiri di lapangan dan menghadap bendera

Siswa seperti ini biasanya karena melanggar aturan tidak membawa perlengkapan sekolah seperti topi dan dasi upacara bendera.

Siswa disuruh oleh guru menghadap ke tiang bendera. Kalau cuaca panas, hukuman ini tidak mengenakkan.

5.Berdiri di depan kelas

Berdiri di depan kelas tidak semua siswa yang menyukainya. Namun hukuman ini diberlakukan bagi siswa yang melanggar disiplin belajar.

Tidak mengerjakan PR atau tidak membawa perlengkapan belajar.

6.Pemanggilan orangtua

Pemanggilan orangtua sebagai sanksi biasanya ditujukan kepada siswa yang melanggar aturan sekolah seperti sering bolos, membikin keributan selama belajar, atau sering tidak hadir.

Dalam pelanggaran berat misalnya adalah melakukan tindakan yang mengarah kriminal.

Kalau sering-sering melakukan pelanggaran ini tentu semakin pula terjadi pemanggilan terhadap orangtua. Kasihan kan orangtuanya?

Seolah-olah orangtua yang mau sekolah. Betapa ruginya orangtua, mau bekerja terpaksa ditinggalkan demi memenuhi panggilan sekolah.

7.Berlari mengelilingi lapangan upacara

Berlari mengelilingi lapangan upacara tentu bukanlah sanksi ringan untuk dilakukan. Apalagi lapangan upacara cukup luas dan suasana mulai panas oleh terik matahari.
Memang, perubahan paradigma pendidikan telah menciptakan suatu sanksi dan hukuman kepada siswa yang melanggar aturan dan disiplin sekolah.

Aturan jewer telinga, cubit pinggang, memukul, berdiri dengan sebelah kaki dalam waktu tertentu dan sejenisnya sudah mulai dilarang karena dianggap tidak mendidik sifatnya.***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel