Konsep Pendidikan Anak di Era Milennial Menurut Jamuar Dt Putiah

Konsep pendidikan di era milenial menurut jamuar dt putiah – Salah seorang tokoh masyarakat Nagari Taluak Kecamatan Lintau Buo, Kab. Tanah Datar yang juga pensiunan PNS, Jamuar Dt. Putiah mengatakan bahwa pendidikan anak seyogyanya memang telah dimulai sejak dini di  lingkungan keluarga.

Demikian disampaikan oleh pemuka masyarakat kelahiran 26 Mei 1959 tersebut kepada admin matrapendidikan.com dalam suatu kesempatan bincang-bincang santai setelah menyantap Ketupat Gulai Cancang di Warung Ampera “Siang Malam” Nagari Tigo Jangko, Sabtu (01/12).

“Kedua orangtua memegang peranan penting dalam membentuk karakter pada anak melalui konsep pendidikan yang diterapkan oleh masing-masing keluarga.” kata ayah dari 3 orang anak yang sudah menyelesaikan pendidikannya.

Menurut J. Dt. Putiah, orangtua tidak hanya membebankan tugas pendidikan anak kepada lembaga sekolah.

Selain itu orangtua juga perlu memberikan kepercayaan penuh kepada anak mau kemana anak melanjutkan pendidikan maupun dalam mencari pekerjaan.

“Orangtua perlu ikhlas, jangan mendua hati ketika anak meninggalkan keluarga untuk melanjutkan pendidikan maupun mencari pekerjaan. Keikhlasan disertai doa orangtua akan meringankan langkah langkah anak dalam berjuang menjalani kehidupan sang anak,” tutur Dt. Putiah mencontohkan pola yang dilakukan saat anak melanjutkan ke SMAN 1 Padang Panjang beberapa tahun yang silam.

Ketika mengantar anak menduduki sekolah baru ia membekali anak dengan tafsir al qur'an dan perlengkapan shalat.

Lebih jauh pemuka masyarakat yang pensiunan PNS tersebut memotivasi orangtua sekarang dalam perjuangan melanjutkan pendidikan anak-anaknya.

“Kalau anak sedang bersekolah, riski dan jalan untuk membiayai pendidikan anak, insyaallah akan selalu terbuka.

Ada-ada saja jalan mendatangkan uang untuk membiayai pendidikan anak,” katanya mengakhiri percakapan dengan admin matrapendidikan.com.

Dapat disimpulkan bahwa pendidikan anak semestinya dimulai di lingkungan keluarga. Anak perlu dibekali dengan pendidikan keimanan dan ketaqwaan, shalat, membaca dan menerapkan isi al qur’an.

Keikhlasan dalam meneruskan kelangsungan pendidikan anak sangat penting meskipun dalam kesulitan ekonomi karena pada hakikatnya jalan dan riski untuk menyekolahkan anak akan selalu terbuka.***