Konsep Pendidikan Anak di Era Milennial Menurut Jamuar Dt Putiah
Desember 01, 2018
Konsep pendidikan di era milenial menurut jamuar dt putiah – Salah seorang tokoh masyarakat Nagari Taluak Kecamatan
Lintau Buo, Kab. Tanah Datar yang juga pensiunan PNS, Jamuar Dt. Putiah mengatakan
bahwa pendidikan anak seyogyanya memang telah dimulai sejak dini di lingkungan keluarga.
Demikian
disampaikan oleh pemuka masyarakat kelahiran 26 Mei 1959 tersebut kepada admin
matrapendidikan.com dalam suatu kesempatan bincang-bincang santai setelah menyantap Ketupat Gulai Cancang di Warung Ampera “Siang
Malam” Nagari Tigo Jangko, Sabtu (01/12).
“Kedua
orangtua memegang peranan penting dalam membentuk karakter pada anak melalui
konsep pendidikan yang diterapkan oleh masing-masing keluarga.” kata ayah dari
3 orang anak yang sudah menyelesaikan pendidikannya.
Menurut
J. Dt. Putiah, orangtua tidak hanya membebankan tugas pendidikan anak kepada
lembaga sekolah.
Selain itu orangtua juga perlu memberikan kepercayaan penuh
kepada anak mau kemana anak melanjutkan pendidikan maupun dalam mencari pekerjaan.
“Orangtua
perlu ikhlas, jangan mendua hati ketika anak meninggalkan keluarga untuk
melanjutkan pendidikan maupun mencari pekerjaan. Keikhlasan disertai doa
orangtua akan meringankan langkah langkah anak dalam berjuang menjalani
kehidupan sang anak,” tutur Dt. Putiah mencontohkan pola yang dilakukan saat
anak melanjutkan ke SMAN 1 Padang Panjang beberapa tahun yang silam.
Ketika
mengantar anak menduduki sekolah baru ia membekali anak dengan tafsir al qur'an dan
perlengkapan shalat.
Lebih jauh pemuka masyarakat yang pensiunan PNS tersebut memotivasi
orangtua sekarang dalam perjuangan melanjutkan pendidikan anak-anaknya.
“Kalau
anak sedang bersekolah, riski dan jalan untuk membiayai pendidikan anak, insyaallah akan selalu terbuka.
Ada-ada saja jalan mendatangkan uang untuk
membiayai pendidikan anak,” katanya mengakhiri percakapan dengan admin
matrapendidikan.com.
Dapat
disimpulkan bahwa pendidikan anak semestinya dimulai di lingkungan keluarga.
Anak perlu dibekali dengan pendidikan keimanan dan ketaqwaan, shalat, membaca
dan menerapkan isi al qur’an.
Keikhlasan
dalam meneruskan kelangsungan pendidikan anak sangat penting meskipun dalam
kesulitan ekonomi karena pada hakikatnya jalan dan riski untuk menyekolahkan
anak akan selalu terbuka.***