Budidaya Tomat di Pekarangan Rumah, Kenapa Tidak?
Januari 10, 2019
Budidaya tomat di pekarangan rumah, kenapa tidak? – Tomat
termasuk tanaman palawija dengan daur hidup pendek. Tinggi batang antara 1
sampai 1 meter dengan warna buah ketika muda berwarna hijau, dan matang
berwarna merah atau orange. Daun maupun batang tomat yang berbulu roma tidak
dapat dikonsumsi karena mengandung alkaloid.
Tomat
disebut sebagai buah-buahan karena dapat dikonsumsi langsung tanpa melalui
proses. Sering juga disebut sayur karena tomat dapat dicampur dalam masakan.
Bahkan
buah tomat dikatakan juga sebagai bumbu karena dapat menambah citarasa masakan
dan makanan seperti sambalado, nasi goreng, dan lain sebagainya.
Tanaman
tomat dapat dipanen setelah dua bulan. Dengan usia pendek dan tinggi batang
tersebut, tomat dapat dibudidayakan dengan mudah.
Jika tidak memiliki lahan
khusus, budidaya tomat dilakukan oleh setiap keluarga.
Baca juga : Manfaatkan Lahan Sempit Sekitar Rumah
Caranya
memanfaatkan lahan di sekitar pekarangan rumah.
Jika tidak memungkinkan ditanam
secara langsung di tanah maka dapat digunakan media tanam kantong plastik
(polibag)
Selain
itu, budidaya tanaman tomat juga tidak begitu rumit karena mudah tumbuh. Di
dalam pot atau di tanah kosong di sekitar rumah, tomat dapat tumbuh dengan
mudah, begitu pula perawatannya tidak begitu rumit.
Buah
tomat mengandung antioksidan lycopene,
folyfenol, naringenin dan chlorogenic
acid.
Antioksidan dalam buah tomat dapat menangkal radikal bebas dan
berpotensi mencegah berbagai penyakit yang menyerang tubuh.
Simak juga : Saatnya Membudayakan Kebun Keluarga
Nah, membudidayakan tanaman tomat di sekitar pekarangan rumah secara langsung atau dengan media tanam kantong plastik dan pot, kenapa tidak?
Paling tidak dapat dijadikan buah atau sebagai sayur dan bahan penyedap tanpa harus mengeluarkan uang atau dibeli lagi di pasar?
Bahkan, budidaya tomat di sekitar pekarangan rumah dapat menjadi laboratorium Biologi mini bagi anak sekolah.***