Makan Nasi Sambalado Urap Terung, Boleh Jadi!
Januari 18, 2019
Makan nasi sambalado urap terung, boleh jadi! – Keluarga
yang makan dengan teman nasi sangat sederhana seperti sambalado, urap terung
atau daun singkong. Hampir saban hari makan dengan sambalado, sampai-sampai
bibir dower kepedasan. Dulunya, sering
dikatakan keluarga kurang mampu!
Ilustrasi gambar (pixabay.com)
Di warung makan misalnya, banyak yang nyari
anyang daun pepaya, urap terung, sambalado atau sambalado campur teri dan sejenis masakan
sederhana lainnya.
Baca juga : Jangan Anda Remehkan Terung Ungu
Boleh
jadi sudah bosan dengan masakan dan penganan yang lezat.
Atau sudah terindikasi
terancam gejala penyakit jantung koroner, kanker, diabetes dan lain sebagainya.
Banyak
uang, selera makan pun semakin naik. Pengin makan ini makan itu.
Selera condong
ke makanan yang lezat. Apalagi kalau sudah punya uang.
Tanpa sadar, semua
makanan atau penganan yang enak dan lezat, dikonsumsi secara berlebihan, telah
siap menyerang balik.
Makanan
dan minuman mengandung zat kimia berbahaya bagi tubuh kadangkala tak dapat
dihindarkan Ada yang mengandung zat aditif pewarna, pengawet, penyedap dan lain
sebagainya.
Setiap orang pasti takut akan datangnya penyakit. Karena biaya berobat itu lebih
mahal. Atau bahkan nyawanya sendiri terancam.
Oleh sebab itu orang mulai
waspada. Sering atau rutin cek kesehatan, menakutkan berbagai gejala penyakit. Hipertensi,
diabetes, stroke, kanker, merupakan contoh-contoh penyakit yang selalu
mengintai akibat mengkonsumsi makanan yang mengandung kolesterol.
Biaya
yang dikeluarkan untuk membeli makanan ternyata lebih kecil dari biaya untuk
berobat.
Masih mending kalau memiliki uang cukup, bagi yang tidak? Pasrah
menerima nasib.
Oleh
sebab itu boleh jadi, orang mulai beralih mengkonsumsi makanan sederhana.
Melakukan pengobatan tradisonal dan herbal. Berobat menggunakan bahan dari
tumbuhan atau tanaman yang berfungsi sebagai obat.
Simak juga : Sambalado Itu Pedas, Habis Pedas Kepingin Lagi!
Dan,
makan dengan teman nasi sambalado urap terung mungkin menjadi salah satu
alternatif.
Biayanya murah karena dapat diperoleh di sekitar pekarangan rumah.
Lagi pula, bebas kolesterol. Boleh jadi!***