Melangkah Mencari Secuil Cahaya
Januari 11, 2019
Melangkah mencari
secuil cahaya - Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.
Kita siapa? Pendosa? Sekotor itukah diri kita? Selalu dikucilkan dan dibenci
oleh semua manusia? Ingat!!! Allah ga pernah membenci.
Ada tawaran dari Al-qur'an nih, yuk kembali lagi
pada allah. Allah merindukan, Allah menunggu diri kita, lho.
Ga
penting segelap apa masa lalu, sebesar apa dosa kita. Asal kita mau
meninggalkan masa lalu dan melangkah mencari cahaya.
Allah SWT berfirman:
وَمَنْ
يُّهَاجِرْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ يَجِدْ فِى الْاَرْضِ مُرٰغَمًا كَثِيْرًا
وَّسَعَةً ۗ وَمَنْ يَّخْرُجْ مِنْۢ بَيْتِهٖ مُهَاجِرًا
اِلَى اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ ثُمَّ يُدْرِكْهُ
الْمَوْتُ فَقَدْ وَقَعَ اَجْرُهٗ
عَلَى اللّٰهِ ۗ وَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا
(Wa may yuhaajir fii sabiilillaahi yajid
fil-ardhi murooghomang kasiirow wa sa'ah, wa may yakhruj mim baitihii
muhaajiron ilallohi wa rosuulihii summa yudrik-hul-mautu fa qod waqo'a ajruhuu
'alalloh, wa kaanallohu ghofuuror rohiimaa)
"Dan barang
siapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka akan mendapatkan di Bumi ini
tempat hijrah yang luas dan (rezeki) yang banyak. Barang siapa keluar dari
rumahnya dengan maksud berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian
menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh, pahalanya
telah ditetapkan di sisi Allah. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."
(QS. An-Nisa' 4: Ayat 100)
Subhanallah walhamdulillah wallahuakbar.
Begitu besarnya cinta Allah.
Tau ga, ada
sebuah kisah yang begitu menarik dibalik ayat di atas..
Yuk,simak kisahnya…
Hiduplah seorang yang tamak dengan segala kekuatan yang
ia miliki, ialah orang yang paling berkuasa, namun ia memilih jalan yang salah,
diceritakan bahwa ia telah membunuh 98 manusia.
Kehidupannya mulai terasa membosankan. Ketika semua orang
menjauhi dan takut akan dirinya sehingga matanya mulai terbuka dengan yang namanya
taubat, berkeliling-keliling mencari seseorang yang bisa menolongnya keluar
dari lembah yang amat suram.
Suatu ketika ia bertemu dengan seseorang dan bertanya:
"Saya telah membunuh 98 manusia, apakah masih
terbuka pintu taubat untuk saya?
"Tidak, engkau akan menjadi penghuni neraka yang
kekal" jawabnya
Karena merasa terhina dengan jawabannya ia pun membunuh,sehingga
99 yang telah menjadi korbannya.
Ketika berjalan ia kembali bertemu dan hal yang terjadi
pun sama, lengkap sudah ia telah membunuh 100 manusia..
Berjalan menelusuri gelap,menghadang segala rintangan
berharap bertemu seseorang yang bisa memberi secercah harapan di penguhujung
usianya ..
Akhirnya ia bertemu seseorang, dan menanyakan "Saya telah
membunuh 100 manusia, apakah masih ada pintu taubat untuk ku?”
"Tentu, Allah maha pemaaf, maha penerima taubat, belum
ada kata terlambat selagi kita bernapas. Temuilah Baginda Rasulullah, beliaulah
yang akan memimpin jalanmu,, insyaaallah jika kamu bersungguh-sungguh surga
menanti kelak"
Dengan semangat ia pergi menemui Rasulullah, namun
sejengkal dari setengah perjalanan malaikat maut datang menjemput.
Subhanallah walhamdulillah wallahuakbar, setiap langkahnya
dihitung sebagai amal ibadah Dan kematiannya adalah kematian khusnul khotimah..
Allah mencintai hambanya yang bertaubat..
Setua apapun kita, belum terlambat untuk bertaubat.
Semuda apapun kita cepatlah bertaubat karena kematian
selalu mengintai
Kembalilah pada allah, Allah menunggu..
Datanglah dengan segala penyesalan agar kita ‘pergi’
dengan segala kenikmatan.. Aamiin. (*Penulis: Dini Lintau)