Melangkah Mencari Secuil Cahaya

Melangkah mencari secuil cahaya - Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh. Kita siapa? Pendosa? Sekotor itukah diri kita? Selalu dikucilkan dan dibenci oleh semua manusia? Ingat!!!  Allah ga pernah membenci.

Ada tawaran dari Al-qur'an nih, yuk kembali lagi pada allah. Allah merindukan, Allah menunggu diri kita, lho.

Ga penting segelap apa masa lalu, sebesar apa dosa kita. Asal kita mau meninggalkan masa lalu dan melangkah mencari cahaya.

Allah SWT berfirman:
وَمَنْ يُّهَاجِرْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ يَجِدْ فِى الْاَرْضِ مُرٰغَمًا كَثِيْرًا وَّسَعَةً   ۗ  وَمَنْ يَّخْرُجْ مِنْۢ بَيْتِهٖ مُهَاجِرًا اِلَى اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ ثُمَّ يُدْرِكْهُ الْمَوْتُ فَقَدْ وَقَعَ اَجْرُهٗ عَلَى اللّٰهِ  ۗ  وَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا

(Wa may yuhaajir fii sabiilillaahi yajid fil-ardhi murooghomang kasiirow wa sa'ah, wa may yakhruj mim baitihii muhaajiron ilallohi wa rosuulihii summa yudrik-hul-mautu fa qod waqo'a ajruhuu 'alalloh, wa kaanallohu ghofuuror rohiimaa)

"Dan barang siapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka akan mendapatkan di Bumi ini tempat hijrah yang luas dan (rezeki) yang banyak. Barang siapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh, pahalanya telah ditetapkan di sisi Allah. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS. An-Nisa' 4: Ayat 100)

Subhanallah walhamdulillah wallahuakbar.

Begitu besarnya cinta Allah.

Tau ga, ada sebuah kisah yang begitu menarik dibalik ayat di atas..
Yuk,simak kisahnya…

Hiduplah seorang yang tamak dengan segala kekuatan yang ia miliki, ialah orang yang paling berkuasa, namun ia memilih jalan yang salah, diceritakan bahwa ia telah membunuh 98 manusia.

Kehidupannya mulai terasa membosankan. Ketika semua orang menjauhi dan takut akan dirinya sehingga matanya mulai terbuka dengan yang namanya taubat, berkeliling-keliling mencari seseorang yang bisa menolongnya keluar dari lembah yang amat suram.

Suatu ketika ia bertemu dengan seseorang dan bertanya:

"Saya telah membunuh 98 manusia, apakah masih terbuka pintu taubat untuk saya?

"Tidak, engkau akan menjadi penghuni neraka yang kekal" jawabnya

Karena merasa terhina dengan jawabannya ia pun membunuh,sehingga 99 yang telah menjadi korbannya.

Ketika berjalan ia kembali bertemu dan hal yang terjadi pun sama, lengkap sudah ia telah membunuh 100 manusia..

Berjalan menelusuri gelap,menghadang segala rintangan berharap bertemu seseorang yang bisa memberi secercah harapan di penguhujung usianya ..

Akhirnya ia bertemu seseorang, dan menanyakan "Saya telah membunuh 100 manusia, apakah masih ada pintu taubat untuk ku?”

"Tentu, Allah maha pemaaf, maha penerima taubat, belum ada kata terlambat selagi kita bernapas. Temuilah Baginda Rasulullah, beliaulah yang akan memimpin jalanmu,, insyaaallah jika kamu bersungguh-sungguh surga menanti kelak"

Dengan semangat ia pergi menemui Rasulullah, namun sejengkal dari setengah perjalanan malaikat maut datang menjemput.

Subhanallah walhamdulillah wallahuakbar, setiap langkahnya dihitung sebagai amal ibadah Dan kematiannya adalah kematian khusnul khotimah..

Allah mencintai hambanya yang bertaubat..

Setua apapun kita, belum terlambat untuk bertaubat.

Semuda apapun kita cepatlah bertaubat karena kematian selalu mengintai

Kembalilah pada allah, Allah menunggu..

Datanglah dengan segala penyesalan agar kita ‘pergi’ dengan segala kenikmatan.. Aamiin. (*Penulis: Dini Lintau)