Pendekatan dan Penguatan Budaya Lokal

Pendekatan dan penguatan budaya lokal – Minangkabau sudah terkenal sebagai wilayah yang memiliki berbagai ragam potensi budaya, seni dan pariwisata. Pemerintah dan masyarakat perlu bersinergi dalam mengembangkan potensi tersebut sehingga benar-benar menjadi aset daerah yang dapat diandalkan.

Dhea Ademauna mantan Duta Genre 2018 mengenakan pakaian adat Minangkabau (Elva R/ matrapendidikan.id)

Di wilayah Luhak Nan Tuo Kabupaten Tanah Datar misalnya, pengembangan potensi budaya, seni dan pariwisata diupayakan melalui pendekatan dan penguatan.

Salah satu sasarannya melalui lembaga pendidikan sekolah mulai dari Sekolah Dasar, SMP/Sederajat dan SMA/Sederajat.

Lembaga sekolah berperan penting dalam mengembangkan segenap potensi budaya, seni dan pariwisata.

Potensi budaya, seni dan pariwisata dapat dikembangkan melalui satu paket kurikulum muatan lokal.

Melalui kurikulum muatan lokal, yang utama ditanamkan adalah semangat dan kecintaan siswa terhadap aneka budaya lokal.

Dengan demikian siswa yang tinggal di Luhak Nan Tuo harus mengenal dan mengetahui berbagai budaya yang ada di tempat tinggal masing-masing siswa.

Hal senada juga pernah disampaikan oleh Riswandi SPd,MPd, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tanah Datar, seperti dikutip dari Surat Kabar Harian Haluan.

Upaya yang dilakukan dalam melestarikan nilai budaya, dan seni melalui lembaga pendidikan, mengingat kemajuan teknologi dewasa ini.

Kemajuan teknologi dikhawatirkan dapat menggeser budaya lokal bila masyarakat, khususnya siswa tidak mencintai dan berminat mempelajarinya di sekolah.

Salah satu cara meningkatkan semangat dan kecintaan siswa terhadap kekayaan budaya lokal adalah mempelajari dan mengenal budaya lokal melalui kegiatan pembelajaran.

Kemudian melakukan kunjungan karya wisata ke tempat-tempat penting seperti Istano Pagaruyuang, Batu Batikam, Batu Basurek, Nagari Tuo Pariangan, Puncak Pato, dan lain sebagainya.

Selain itu, kegiatan ekstrakurikuler pageran atau Pentas seni (Pensi) di sekolah juga menjadi ajang untuk mendekatkan dan menguatkan siswa dalam mengenal dan mempelajari dan melestarikan warisan budaya lokal yang ada di Luhak Nan Tuo.

Sementara itu Program Generasi Berencana (GenRe) juga menjadi ajang yang tepat untuk mendekatkan dan menguatkan generasi muda Tanah Datar untuk lebih mengenal dan mencintai budaya lokal.
Tentu saja masih banyak pendekatan dan penguatan budaya lokal yang dapat diupayakan dalam rangka melestarikan budaya lokal di wilayah Luhak Nan Tuo ini.***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel