Pendekatan dan Penguatan Budaya Lokal
Februari 08, 2019
Pendekatan dan penguatan budaya lokal –
Minangkabau sudah terkenal sebagai wilayah yang memiliki berbagai ragam potensi
budaya, seni dan pariwisata. Pemerintah dan masyarakat perlu bersinergi dalam
mengembangkan potensi tersebut sehingga benar-benar menjadi aset daerah yang
dapat diandalkan.
Dhea Ademauna mantan Duta Genre 2018 mengenakan pakaian adat Minangkabau (Elva R/ matrapendidikan.id)
Di
wilayah Luhak Nan Tuo Kabupaten Tanah Datar misalnya, pengembangan potensi
budaya, seni dan pariwisata diupayakan melalui pendekatan dan penguatan.
Salah
satu sasarannya melalui lembaga pendidikan sekolah mulai dari Sekolah Dasar,
SMP/Sederajat dan SMA/Sederajat.
Lembaga
sekolah berperan penting dalam mengembangkan segenap potensi budaya, seni dan
pariwisata.
Potensi budaya, seni dan pariwisata dapat dikembangkan melalui satu
paket kurikulum muatan lokal.
Melalui
kurikulum muatan lokal, yang utama ditanamkan adalah semangat dan kecintaan
siswa terhadap aneka budaya lokal.
Dengan demikian siswa yang tinggal di Luhak
Nan Tuo harus mengenal dan mengetahui berbagai budaya yang ada di tempat
tinggal masing-masing siswa.
Hal
senada juga pernah disampaikan oleh Riswandi SPd,MPd, Kepala Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tanah Datar, seperti dikutip dari Surat
Kabar Harian Haluan.
Upaya
yang dilakukan dalam melestarikan nilai budaya, dan seni melalui lembaga
pendidikan, mengingat kemajuan teknologi dewasa ini.
Kemajuan teknologi dikhawatirkan
dapat menggeser budaya lokal bila masyarakat, khususnya siswa tidak mencintai
dan berminat mempelajarinya di sekolah.
Salah
satu cara meningkatkan semangat dan kecintaan siswa terhadap kekayaan budaya
lokal adalah mempelajari dan mengenal budaya lokal melalui kegiatan pembelajaran.
Kemudian melakukan kunjungan karya wisata ke tempat-tempat penting seperti
Istano Pagaruyuang, Batu Batikam, Batu Basurek, Nagari Tuo Pariangan, Puncak
Pato, dan lain sebagainya.
Selain
itu, kegiatan ekstrakurikuler pageran atau Pentas seni (Pensi) di sekolah juga
menjadi ajang untuk mendekatkan dan menguatkan siswa dalam mengenal dan
mempelajari dan melestarikan warisan budaya lokal yang ada di Luhak Nan Tuo.
Sementara
itu Program Generasi Berencana (GenRe) juga menjadi ajang yang tepat untuk
mendekatkan dan menguatkan generasi muda Tanah Datar untuk lebih mengenal dan
mencintai budaya lokal.
Tentu
saja masih banyak pendekatan dan penguatan budaya lokal yang dapat diupayakan
dalam rangka melestarikan budaya lokal di wilayah Luhak Nan Tuo ini.***