Mengenal Kiasan 'Obat Jerih Pelerai Demam'

Mengenal kiasaan 'obat jerih pelerai demam' – Kalimat judul artikel ini berasal dari kiasan dalam bahasa Minangkabau. Lengkapnya berbunyi, Nak (Diak) kanduang sibiran tulang, ubek jariah palarai damam. Nah, dalam kesempatan ini akan dibahas makna dan contoh penerapannya dalam kehidupan sosial di Minangkabau.

Sibiran tulang adalah kiasan yang bermakna anak, dan boleh juga bermakna  jantung hati atau kekasih. Jika tujuannnya kepada anak kandung maka awal kalimat dimulai dengan Nak kanduang. Namun jika tujuannya adalah kekasih atau jantung hati maka diwali dengan Diak kanduang.

Begitu pula dengan kiasan ubek jariah palarai damam. Ubek berarti obat dan Jariah berarti jerih. Ubek jariah artinya imbalan. Damam artinya demam. Jadi, palarai damam dapat bermakna penawar demam.

Bila orangtua yang mempunyai anak banyak, kesusahan dalam membesarkan anak-anaknya mulai dari kecil. Begitu repot dalam mengasuh dan merawat anak-anaknya masih kecil. Kemudian membiayai pendidikan anak sampai anak menjadi sarjana serta menutupi segala kebutuhan hidup anak.

Ketika anak sudah berhasil dalam pendidikan dan mendapatkan pekerjaaan layak. Sang orangtua akan bangga dan bahagia. Keberhasilan anak tersebut dikatakan sebagai ubek jariah palarai damam.

Orangtua dengan penuh kesusahan mencari penghidupan demi anak-anaknya tetap bertahan hidup dan pendidikannya lancar. Anak pun tahu diuntung dan berkelakuan baik, rajin beribadah serta berprestasi dalam belajarnya. Anak yang seperti ini sering dikatakan ubek jariah palarai damam.

Jantung hati atau kekasih yang cantik dan baik budinya menjadi ubek jariah palarai damam bagi seorang pemuda dalam berusaha untuk menggapai masa depan yang lebih baik. Berusaha dan bekerja keras dalam menjalankan usaha namun si jantung hati atau kekasih seakan menjadi perlipur lara.

Demikianlah secara singkat gambaran tentang kiasan obat jerih pelerai demam serta contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Tentunya, masih banyak contoh lain sebagai deskripsi penggunaan kiasan tersebut.***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel