Mengenal Kiasan 'Obat Jerih Pelerai Demam'
Maret 31, 2019
Mengenal kiasaan 'obat jerih pelerai demam' – Kalimat
judul artikel ini berasal dari kiasan dalam bahasa Minangkabau. Lengkapnya
berbunyi, Nak (Diak) kanduang sibiran
tulang, ubek jariah palarai damam.
Nah, dalam kesempatan ini akan dibahas makna dan contoh penerapannya dalam
kehidupan sosial di Minangkabau.
Sibiran tulang
adalah kiasan yang bermakna anak, dan boleh juga bermakna jantung hati atau kekasih. Jika tujuannnya
kepada anak kandung maka awal kalimat dimulai dengan Nak kanduang. Namun jika tujuannya adalah kekasih atau jantung hati
maka diwali dengan Diak kanduang.
Begitu
pula dengan kiasan ubek jariah palarai damam.
Ubek berarti obat dan Jariah berarti jerih. Ubek jariah artinya imbalan. Damam artinya demam. Jadi, palarai damam dapat bermakna penawar
demam.
Bila
orangtua yang mempunyai anak banyak, kesusahan dalam membesarkan anak-anaknya
mulai dari kecil. Begitu repot dalam mengasuh dan merawat anak-anaknya masih
kecil. Kemudian membiayai pendidikan anak sampai anak menjadi sarjana serta
menutupi segala kebutuhan hidup anak.
Ketika
anak sudah berhasil dalam pendidikan dan mendapatkan pekerjaaan layak. Sang
orangtua akan bangga dan bahagia. Keberhasilan anak tersebut dikatakan sebagai ubek jariah palarai damam.
Orangtua
dengan penuh kesusahan mencari penghidupan demi anak-anaknya tetap bertahan
hidup dan pendidikannya lancar. Anak pun tahu diuntung dan berkelakuan baik,
rajin beribadah serta berprestasi dalam belajarnya. Anak yang seperti ini
sering dikatakan ubek jariah palarai
damam.
Jantung
hati atau kekasih yang cantik dan baik budinya menjadi ubek jariah palarai damam bagi seorang pemuda dalam berusaha untuk
menggapai masa depan yang lebih baik. Berusaha dan bekerja keras dalam
menjalankan usaha namun si jantung hati atau kekasih seakan menjadi perlipur
lara.
Demikianlah
secara singkat gambaran tentang kiasan obat jerih pelerai demam serta contoh
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Tentunya, masih banyak contoh lain sebagai
deskripsi penggunaan kiasan tersebut.***